Setahun Pandemi COVID-19, Pengunjung Sangkan Park Kuningan Turun 80 Persen
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Artinya dalam kurun waktu satu tahun terakhir sejak muncul pandemi virus corona, kerugian yang dialami pengelola wisata Sangkan Park ini cukup signifikan. Sehingga tak sedikit karyawan terpaksa dirumahkan karena minimnya pemasukan akibat penurunan pengunjung.
"Dampak terbesar itu dari sisi sumber daya kita, karyawan-karyawan terpaksa ada yang terkena PHK. Sebab operasional harus terus jalan, listrik dan pemeliharaan butuh biaya, itu yang paling terkena," kata Pengelola Sangkan Resort Aqua Park Kuningan, Hanyen Tenggono kepada awak media, Selasa (2/2/2021).
Dia mengaku, kerugian yang dialami ini akibat penurunan jumlah pengunjung wisata mencapai 80 persen dalam setahun. Sebab dalam sehari rata-rata pengunjung biasanya 100 orang, selama pandemi hanya bertahan di angka 20 orang.
"Namun kita bersyukurnya masih bisa tetap bertahan, walaupun dalam keadaan merangkak ya. Sebab tak sedikit usaha pariwisata di tempat lain terpaksa ditutup akibat dampak COVID-19," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Oleh sebab itu, lanjutnya, apapun kondisinya maka Sangkan Resort Aqua Park harus tetap bangkit. Karena banyak karyawan yang mesti mendapat penghidupan untuk kebutuhan keluarganya masing-masing.
"Kita harus tetap bangkit, kita harus menyesuaikan dengan new normal. Kita sudah melakukan sertifikasi CHSE dari Kemenpar RI, membuka online travel agent, serta promo diskon tiket masuk yang biasanya Rp 75 ribu sekarang bisa Rp 25 ribu," bebernya.
Hanya saja, lanjutnya, voucher Rp 25 ribu itu dapat dibeli kepada merchant atau outlet-outlet tertentu yang sudah bekerjasama. Jadi voucher itu dapat dipakai kapan saja dan hanya berlaku selama satu bulan sejak pembelian.
"Jadi sudah promo diskon besar-besaran dengan harga normal water park Rp 75 ribu menjadi Rp 25 ribu. Karena sekarang masih suasana pandemi, di lokasi wisata kita juga terapkan prokes ketat dengan menyediakan fasilitas cuci tangan, ukur suhu tubuh dan menerapkan sistem jaga jarak," pungkasnya.
ADVERTISEMENT