Konten Media Partner

Sidang Anak Bupati Tembak Kontraktor, Saksi Dengar 3 Kali Tembakan

19 Desember 2019 17:17 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sidang lanjutan kasus penembakan oleh anak bupati Majalengka di PN Kelas II Majalengka, Kamis (19/12/2019). (Rd Algifari Suargi)
zoom-in-whitePerbesar
Sidang lanjutan kasus penembakan oleh anak bupati Majalengka di PN Kelas II Majalengka, Kamis (19/12/2019). (Rd Algifari Suargi)
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Majalengka - Dua orang saksi dihadirkan dalam sidang lanjutan kasus penembakan yang dilakukan anak Bupati Majalengka berinisial IA di Pengadilan Negeri Kelas II Kabupaten Majalengka, Kamis (19/12/2019).
ADVERTISEMENT
INA terseret ke meja hijau bersama dua orang rekannya karena diduga menembak seorang kontraktor asal Bandung bernama Panji Pamungkasandi hingga membuat korban mengalami luka tembak di bagian telapak tangan.
Dalam sidang lanjutan yang menghadirkan saksi Edi dan salah satu petugas keamanan di lokasi kejadian Burhanudin. Kedua saksi memaparkan peristiwa yang didengar dan dilihatnya pada Minggu (10/11/2019) malam sekitar 23.30 di ruko Hana Sakura, Cigasong, Majalengka.
Saksi Edi dan Burhanudin dalam kesaksiannya mengungkapkan mendengar suara tembakan sebanyak tiga kali. "Waktu itu kelompok Bandung dan Majalengka ribut, dorong-dorongan. Kemudian sekitar 23.30 WIB, INA datang menembakan senjata ke udara," kata Edi dalam kesaksiannya di sidang yang dipimpin oleh Hakim Ketua, Eti Koerniati.
Para terdakwa kasus penembakan oleh anak bupati Majalengka saat akan memasuki ruang sidang di PN Kelas II Majalengka, Kamis (19/12/2019). (Rd Algifari Suargi)
Bukan hanya tembakan, kedua saksi pada persidangan kedua ini juga memberikan kesaksian terkait pemukulan terhadap korban Panji Pemaungkasandi yang dilakukan oleh terdakwa Soleh dan Udin. "Ya ada pemukulan ke arah perut," ungkap Edi.
ADVERTISEMENT
Sementara itu saksi Burhanudin yang merupakan petugas keamanan di ruko Hana Sakura menuturkan, jika dirinya mulai berada di tempat kejadian perkara (TKP) saat kerja shif malam, tepatnya mulai pukul 19.00 WIB.
Dikatakan Burhanudin, saat itu sudah ada kerumunan orang yang ia tidak kenal. "Sekitar pukul 19.00 saya datang, sudah ada kerumunan orang ada sekitar 20 orang dan sekira pukul 21.30 ada penambahan orang," sebutnya.
Pada rentang pukul pukul 19.30 sampai 22.00 WIB, kondisi TKP masih tenang. Bahkan kata Burhanudin, terlihat ada orang yang tiduran dalam mobil dengan kondisi mesin menyala dan ada sebagian orang ngobrol.
"Mulai ada keributan sekitar pukul 23.30 seperti berkelagi, saya masuk karena saya rasa keadaan tidak aman untuk saya. Saya hanya mengintip melalui kaca dari dalam," jelasnya.
ADVERTISEMENT