Sikap Panglima LMA Terkait Konflik Kekuasaan di Keraton Kasepuhan Cirebon

Konten Media Partner
14 Agustus 2020 15:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah tokoh masyarakat Cirebon takziah sebelum jenazah PRA Arief Natadiningrat dimakamkan. (Dok. Diskminfo/Humas Jabar)
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah tokoh masyarakat Cirebon takziah sebelum jenazah PRA Arief Natadiningrat dimakamkan. (Dok. Diskminfo/Humas Jabar)
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Cirebon - Sepeninggal Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat, konflik kekuasaan di Keraton Kasepuhan Cirebon, Jawa Barat, kian memanas.
ADVERTISEMENT
Menanggapi situasi panas perebutan takhta Sultan Sepuh XV dan demi mendinginkan situasi, Laskar Macan Ali (LMA) Cirebon yang diketuai Panglima Tinggi Prabu Diaz memilih bersikap netral dan lebih melindungi Keraton Kasepuhan sebagai situs bersejarah.
"Kami tidak mendukung salah satu kubu," tegasnya, Jumat (14/8/2020).
Namun Prabu Diaz menegaskan, pihaknya akan mengerahkan anggotanya untuk menjaga situs Keraton Kasepuhan agar tidak terjadi benturan dan situs terlindungi dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Panglima Tinggi Prabu Diaz. (Juan)
"Tentunya kami tidak ingin adanya benturan, apalagi sampai merusak situs Keraton. Kami hanya melakukan antisipasi," imbuhnya.
Prabu Diaz menjelaskan, kedudukan Kesultanan Cirebon turun temurun, mulai dari trah Sunan Gunung Jati, trah Pangeran Cakra Buana maupun trah dari luar, dari rentetan sejarah trah garis lurus Sunan Gunung Jati terputus sampai Sultan Hasanudin.
ADVERTISEMENT
“Kalau bicara trah garis lurus Sunan Gunung Jati terputus di Sultan Hasanudin," ujarnya.
Menurutnya, semua bangsawan Cirebon punya hak di Kesultanan Cirebon, hak menggunakan gelar kebangsawanannya.
"Tetapi untuk gelar jabatan Sultan, ada aturan yang mengikat yaitu anak laki-laki kandung sehat jasmani," pungkasnya.
Sebelum Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat wafat pada 22 Juli 2020, riak-riak saling klaim pewaris takhta sudah mencuat ke permukaan.
Raden Rahardjo Djali sempat membuat heboh setelah menggebok salah satu pintu ruangan di dalam Keraton Kasepuhan di saat Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat terbaring sakit.
Rahardjo Djali adalah keturunan dari Sultan Sepuh XI dan kubu yang dimotori Raden Heru Rusyamsu Arianatareja alias Pangeran Kuda Putih. Dia beberapa waktu lalu sempat mengukuhkan diri sebagai Pjs Sultan Sepuh XV.
ADVERTISEMENT
Klaim tersebut ditolak oleh Putera Mahkota PRA Luqman Zulkaedin yang oleh pihak Keraton Kasepuhan akan dinobatkan sebagai Sultan Sepuh XV pada hari ke-40 meninggalnya PRA Arief Natadiningrat.