Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Konten Media Partner
Siraman Panjang, Ritual Mencuci Benda Pusaka di Keraton Cirebon
5 November 2019 5:50 WIB
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday, Cirebon - Memasuki bulan Maulud, Keraton Kasepuhan Cirebon melakukan tradisi atau ritual Siraman Panjang. Dalam Siraman itu, Abdi Dalem dan Sultan Sepuh XIV mencuci piring serta benda-benda pusaka dengan air yang sudah didoakan terlebih dahulu.
ADVERTISEMENT
Benda-benda yang dicuci adalah, sembilan piring berusia sekitar 700 tahun dan 40 piring bertulisan kaligrafi berusia sekitar 600 tahun. Selain piring, dua buah guci berusia sekitar 700 tahun serta dua buah botol kristal berusia sekitar 500 tahun.
Puluhan benda pusaka yang dibersihkan di Bangsal Pungkuran Keputren Keraton Kasepuhan itu merupakan peninggalan para wali yang menyebarkan agama Islam.
Sultan Sepuh XIV Pangeran Raja Adipati Arief Natadiningrat mengatakan, Siraman Panjang adalah tradisi menjelang Maulid Nabi Muhammad SAW (Muludan) di Cirebon.
"Di Keraton Kasepuhan Cirebon, tradisi ini dilaksanakan setiap memasuki bulan Maulud atau Rabiul Awal dalam penanggalan Islam, tepatnya 5 Maulud atau secara nasional pada hari Senin, 4 November 2019," katanya, Senin (4/11/2019).
ADVERTISEMENT
Setiap tahun, tiga Keraton di Cirebon melakukan tradisi Siraman Panjang. Puncaknya akan dihelat tradisi Panjang Jimat seperti pawai peringatan Hari Kelahiran Nabi Muhammad SAW. "Seluruh benda pusaka yang akan dibersihkan diletakkan di Bangsal Pungkuran Keputren," terangnya.
Sultan Sepuh menjelaskan, tradisi siraman panjang didahului oleh iring-iringan abdi dalem keraton yang membawa benda pusaka dibungkus kain putih. "Dalam prosesi itu, keluarga dan kerabat keraton duduk mengelilingi benda pusaka yang dibersihkan sambil melantunkan tawasul dan sholawat," terangnya.
Menurutnya, pada siraman panjang, air memiliki makna penting, terutama dalam ajaran Islam. Hampir semua makhluk hidup berunsur air atau setidaknya 80% tubuh manusia berupa cairan. "Berwudhu dengan air, mandi dengan air, dan meninggal juga dibersihkan dengan air," pungkasnya.
ADVERTISEMENT