Konten Media Partner

Tiga Ruang Kelas di SMPN 1 Talun Cirebon Ambruk, Tujuh Siswa Luka-luka

10 Desember 2024 12:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas saat meninjau lokasi kejadian bangunan ruang kelas ambruk di SMPN 1 Talun Kabupaten Cirebon. Foto: Tarjoni/Ciremaitoday
zoom-in-whitePerbesar
Petugas saat meninjau lokasi kejadian bangunan ruang kelas ambruk di SMPN 1 Talun Kabupaten Cirebon. Foto: Tarjoni/Ciremaitoday
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Cirebon-Insiden mengejutkan terjadi di SMP Negeri 1 Talun, Kabupaten Cirebon, Selasa (10/11) pagi. Tiga atap ruang kelas ambruk saat 10 siswa tengah mengikuti ujian remedial, mengakibatkan 7 siswa terluka dan harus dilarikan ke rumah sakit.
ADVERTISEMENT
Kepala SMPN 1 Talun, Sunarto, menjelaskan peristiwa ini terjadi sekitar pukul 08.15 WIB.
"Sebelum ambruk, terdengar suara gemuruh yang membuat para guru berhamburan keluar. Bangunan yang roboh meliputi dua ruang kelas siswa kelas 9 dan satu laboratorium," ujarnya.
Bangunan ruang kelas SMPN 1 Talun Kabupaten Cirebon yang ambruk. Foto: Tarjoni/Ciremaitoday
Bangunan tersebut, yang baru selesai dibangun pada tahun 2021 dengan kerangka baja ringan, diduga tidak mampu menahan beban genting berat serta curah hujan tinggi sebelumnya.
"Tujuh siswa yang terluka masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit," ungkapnya.
Kasat Reskrim Polresta Cirebon, Kompol Siswo DC Tari, mengatakan, pihaknya telah menerima laporan kejadian dari Polsek Talun. Selanjutnya, kata dia, pihaknya juga akan segera menyelidiki dugaan tindak pidana atas kejadian tersebut.
“Kami telah mengamankan lokasi kejadian dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Dugaan adanya unsur pidana masih diselidiki dan menunggu perkembangan lebih lanjut,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Seorang siswi SMPN 1 Talun Kabupaten Cirebon yang tertimpa atap bangunan ruang kelas ambruk saat sedan dievakuasi petugas aparat kepolisian. Foto: Istimewa
Mendapat kabar kejadian tersebut, Pj Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya, langsung meninjau lokasi dan menyatakan keprihatinannya. Ia menduga, bangunan yang menggunakan baja ringan tersebut tidak mampu menahan beban tambahan akibat hujan deras sebelumnya.
“Kami segera menginstruksikan pengamanan lokasi untuk mencegah keruntuhan lanjutan dan mempercepat perbaikan melalui pergeseran anggaran,” ucapnya.
Sebagai langkah darurat, proses pembelajaran akan dipindahkan sementara ke ruang guru.
"Kami juga meminta Dinas Pendidikan untuk segera menginventarisasi kondisi bangunan sekolah lainnya untuk mencegah insiden serupa," ungkap Wahyu.
Wahyu menekankan pentingnya evaluasi menyeluruh terhadap bangunan sekolah, terutama yang menggunakan kerangka baja ringan.
"Kami akan mengadakan rapat koordinasi dengan elemen terkait guna memastikan keamanan siswa," tutupnya.
Saat ini, pihak sekolah dan pemerintah daerah tengah berupaya menenangkan para orang tua siswa yang khawatir.(*)
ADVERTISEMENT