Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.97.0
Konten Media Partner
TPT Sungai Cimanuk Nyaris Roboh, Puluhan KK di Majalengka Terancam Erosi
2 Januari 2022 17:38 WIB
ยท
waktu baca 2 menit![TPT Sungai Cimanuk yang berada di Desa Jatitujuh nyaris roboh. Foto: Erick Disy/CIREMAITODAY](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1641119362/qpw8pj7nmmgi5irvykdk.jpg)
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Majalengka - Tembok Penahan Tanah (TPT) yang berada di Blok Selasa, Desa/Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, mengalami keruskaan akibat 'terhantam' aliran deras air Sungai Cimanuk.
ADVERTISEMENT
Kendati, ancaman erosi semakin menghantui warga setempat. Sedikitnya ada 20 KK yang jaraknya cukup dekat dengan aliran Sungai Cimanuk.
Salah satu warga setempat, Sarpoed mengatakan, sebelumnya TPT juga pernah terhantam air sungai tersebut. Namun, hanya berdampak sedikit. Akan tetapi saat ini ada beberapa titik TPT yang nyaris roboh.
"Akhir November kemarin kan masih retak. Nah sekarang sudah mulai miring ke arah sungai. Kalau kata orang sini mah ngageblag. Panjangnya (TPT) ada sekitar 20 meter lah yang kondisinya nyaris roboh ke arah Sungai Cimanuk," kata Sarpoed, Minggu (2/1/2022).
Dijelaskan dia, dengan kondisi tersebut kemungkinan akan terus bertambah, mengingat di titik lain sudah terdapat retakan-retakan pada TPT. Apalagi puncak musim hujan diperkirakan baru akan terjadi pada Januari akhir hingga Februari mendatang.
ADVERTISEMENT
"Di beberapa titik lainnya juga sudah ada retakan-retakan. Padahal bulan kemarin kan masih baik. Takutnya kalau ujannya semakin deres, terus arus Sungai Cimanuknya tinggi, bakal cepat ambruk. Kasian warga yang sekitar sini," jelas dia.
Sementara itu, ancaman yang dihadapi sekitar 20 KK di Desa Jatitujuh itu menambah panjang daftar daerah rawan erosi di Majalengka bagian Utara. Di Desa Ampel, Kecamatan Ligung, sekitar 50 KK juga mengalami hal serupa. Bahkan, pekan lalu di Desa Ampel sekitar 3 rumah rusak setelah dihantam erosi Sungai Cimanuk.
Bupati Karna Sobahi mengaku pihaknya sudah mengirimkan surat kepada BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) Cimanuk-Cisanggarung. Ditegaskannya, karena kewenangan sungai berada di BBWS, pihaknya tidak bisa berbuat banyak untuk menangani masalah itu. ***
ADVERTISEMENT