Konten Media Partner

Unjuk Rasa, Mahasiswa Cirebon Tagih Kejelasan Kasus Dugaan Pelecehan MJ vs SPG

24 Desember 2024 20:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cirebon, saat unjuk rasa di DPRD Kabupaten Cirebon. Foto: Tarjoni/Ciremaitoday
zoom-in-whitePerbesar
Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cirebon, saat unjuk rasa di DPRD Kabupaten Cirebon. Foto: Tarjoni/Ciremaitoday
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Cirebon-Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cirebon kembali menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Kabupaten Cirebon, Selasa (24/12). Mereka menuntut kejelasan penanganan kasus dugaan pelecehan seksual yang diduga dilakukan oleh oknum anggota dewan berinisial MJ terhadap seorang SPG rokok.
ADVERTISEMENT
Dalam aksi tersebut, mahasiswa menyuarakan kekecewaan terhadap kinerja Badan Kehormatan (BK) DPRD Kabupaten Cirebon yang dianggap lamban dan tidak berani menindaklanjuti kasus tersebut.
“BK kerjanya lemah. Mana tindakannya kepada MJ. Sudah jelas-jelas melakukan pelecehan kok masih belum diproses,” teriak salah satu peserta aksi dengan lantang.
Situasi Memanas, Negosiasi Alot
Unjuk rasa semakin memanas ketika para mahasiswa mencoba merangsek masuk ke dalam gedung DPRD. Pihak kepolisian segera memberikan arahan agar aksi tetap berjalan damai. Wakil Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, Hasan Basori, yang berupaya memberikan pernyataan, dihadapkan pada desakan mahasiswa untuk menggelar audiensi di dalam gedung.
“Izinkan kami masuk ke dalam. Kami punya etika dan tidak akan berbuat anarkis. Kami ingin masuk dan melakukan audiensi semuanya di dalam,” ujar salah satu mahasiswa menolak arahan polisi.
ADVERTISEMENT
Namun, Hasan Basori menjelaskan bahwa ruangan di gedung DPRD tidak dapat menampung seluruh peserta aksi. Pihak kepolisian akhirnya menawarkan solusi agar hanya 20 perwakilan mahasiswa yang diperbolehkan masuk untuk audiensi.
“Ini SOP kami untuk mengamankan gedung dewan. Jangan semuanya, dua puluh orang baru kami izinkan,” kata salah satu petugas kepolisian.
Meskipun demikian, mahasiswa tetap ngotot ingin seluruh peserta aksi masuk ke dalam gedung. Aksi dorong-dorongan antara mahasiswa dan aparat pun tak terhindarkan. Polisi yang bertugas tetap menahan diri agar situasi tidak semakin ricuh.
Kasus ini mencuat setelah MJ, anggota DPRD Kabupaten Cirebon, diduga melakukan pelecehan seksual terhadap seorang SPG rokok. Saat ini, kasus tersebut tengah ditangani pihak kepolisian dan Badan Kehormatan DPRD. Namun, hingga kini belum ada kejelasan terkait tindak lanjut kasus tersebut, yang menjadi alasan PMII kembali turun ke jalan.
ADVERTISEMENT
Para mahasiswa menegaskan akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas. Mereka juga menuntut transparansi dan langkah tegas dari pihak DPRD Kabupaten Cirebon untuk menegakkan keadilan.
Aksi PMII kali ini menjadi peringatan bahwa masyarakat, terutama kaum muda, menaruh perhatian besar pada isu-isu pelecehan seksual dan meminta penanganan yang tegas terhadap pelaku, tanpa memandang status atau jabatan.(*)