Video: 'Panjang Jimat', Tradisi Arak Pusaka di Keraton Kanoman Cirebon

Konten Media Partner
11 November 2019 7:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ciremaitoday.com, Cirebon, - Dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, Keraton Kanoman Cirebon menggelar tradisi panjang jimat pada Minggu malam (10/11/2019). Acara ini berupa arak-arakan benda pusaka peninggalan Wali Songo di Cirebon, Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
Dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, Keraton Kanoman Cirebon menggelar tradisi panjang jimat pada Minggu malam (10/11/2019). (Ciremaitoday)
Masyarakat tumpah ruah mengikuti tradisi panjang jimat di keraton Kanoman Cirebon. Tradisi panjang jimat ini diawali dengan permohonan mandat dari Pangeran Patih Muhammad Qodiran kepada Sultan Kanoman, Muhammad Emirudin di bangsal Jinem Keraton Kanoman. Usai mendapatkan mandat, Pangeran Patih Muhammad Qodiran memimpin prosesi ritual panjang jimat sebagai puncak peringatan maulid Nabi Muhammad SAW. Dengan mengenakan jubah berwarna keemasan, Pangeran Patih Muhammad Qodiran melakukan ritual tradisi panjang Jimat.
Benda-benda pusaka berusia ratusan tahun ini dibawa oleh abdi dalem dan diarak dari bangsal Jinem keraton menuju Masjid Agung Kanoman yang berjarak 500 meter. (Ciremaitoday)
Sejumlah benda pusaka peninggalan Wali Songo yang berupa alat-alat untuk melaksanakan proses kelahiran diarak. Benda-benda pusaka berusia ratusan tahun ini dibawa oleh abdi dalem dan diarak dari bangsal Jinem keraton menuju Masjid Agung Kanoman yang berjarak 500 meter. Prosesi ini menggunakan alat penerang seperti lilin berukuran jumbo.
ADVERTISEMENT
Sementara itu Juru Bicara Keraton Kanoman Cirebon, Ratu Raja Arimbi Nurtina mengatakan puncak peringatan Maulud Nabi Muhammad SAW, di Keraton Kanoman Cirebon diharapkan dapat menjadi momentum untuk menggali ilmu yang baik sehingga keberkahan serta syafaat dari Nabi Muhammad SAW bisa didapatkan.
"Tradisi panjang Jimat diakhiri dengan melaksanakan doa bersama di Masjid Agung Kanoman pada Senin dini hari. Makanan yang dibawa dibagikan untuk keluarga keraton, abdi dalem serta masyarakat sekitar keraton serta warga mengikuti tradisi panjang jimat," kata dia. (*)