Warga Sutawinangun Cirebon Tolak Hotel Dijadikan Tempat Isolasi Pasien COVID-19

Konten Media Partner
24 November 2020 14:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ratusan warga RW 03 Widarasari memasang spanduk penolakan di salah satu tempat penginapan yang akan dijadikan ruang isolasi.(Juan)
zoom-in-whitePerbesar
Ratusan warga RW 03 Widarasari memasang spanduk penolakan di salah satu tempat penginapan yang akan dijadikan ruang isolasi.(Juan)
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Cirebon - Warga sekitar Kelurahan Sutawinangun, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, ramai-ramai menggeruduk salah satu hotel di Jalan Widarasari. Warga menolak pemanfaatan tempat penginapan tersebut sebagai tempat isolasi untuk pasien COVID-19.
ADVERTISEMENT
Warga menolak penginapan tersebut dijadikan ruang isolasi untuk pasien positif COVID-19 karena berdekatan dengan permukiman dan area sekitar merupakan salah satu pusat keramaian.
Walaupun sudah dimediasi oleh aparat setempat, upaya tersebut gagal dan warga menyatakan denga tegas menolak.
Kuwu atau Kepala Desa Sutawinangun, Dias Fajruniyasari mengatakan, warga setempat sepakat menolak karena sebelumnya pengelola tempat penginapan tidak berkoordinasi dan menyampaikan informasi.
"Di sini kan wilayah yang terdekat itu kan RT dan RW kemudian desa. Tetapi kenyataannya kami belum diberi tahu, tapi penginapan tersebut sudah mau dijadikan ruang perawatan pasien positif COVID-19," katanya, Minggu (22/11/2020).
Dias melanjutkan, sebelum berkoordinasi pun alat-alat kesehatan beserta tenaga medis sudah dimasukkan ke penginapan tersebut.
"Alat-alat kesehatan dan tenaga medis sudah siap, padahal belum ada koordinasi dengan kami (pemerintah desa dan pihak RT/RW)," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Selain, itu daerah Sutawinangun masih menjadi zona merah di Kabupaten Cirebon dan daerah sekitar merupakan kawasan sibuk.
"Ini adalah perumahan penduduk yang cukup padat dan jalannya pun menjadi akses keluar masuk bagi warga yang beraktivitas. Jadi kami keberatan tempat ini menjadi tempat isolasi mandiri," ungkapnya.

Warga Selalu Menolak Setiap Mediasi

Sementara, Manager Operasional Vendor Penanganan COVID-19, Kamal Putra Pratama menyatakan, pihaknya sudah melakukan mediasi sebanyak 3 kali namun hasilnya hingga kini sama saja yakni warga tetap menolak.
"Ini sudah ketiga kalinya kami mediasi dengan warga," katanya.
Pihaknya pun sudah menempuh upaya yang legal agar penginapan tersebut sah dan aman dijadikan ruang perawatan pasien COVID-19.
"Kami sudah mendapat surat rekomendasi izin pelaksanaan fasilitas karantina COVID-19. Intinya kami dari vendor sesuai dengan protap dan sesuai dengan peraturan yang ada," ungkapnya.
ADVERTISEMENT