Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Makanan Viral: Cakwe Murah Meriah di Yogyakarta
29 Oktober 2020 5:45 WIB
Tulisan dari Cita Antariskia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Cakwe merupakan makanan yang tidak asing lagi, jajanan khas Tiongkok yang mempunyai arti hantu yang digoreng ini terbuat dari tepung terigu yang mempunyai cita rasa gurih dan biasa disantap dengan saos sambal. Bahkan jajanan cakwe ini sudah sangat lazim bagi rakyat +62 diberbagai kalangan dan termasuk jajanan favorit lho.
ADVERTISEMENT
Seperti cakwe Pak Ahmad yang viral dan ramai melalui media sosial instagram ini karena pasalnya mempunyai rasa yang berbeda sehingga dapat ludes dalam waktu 3 jam saja. Banyak pembeli yang harus datang lebih awal untuk mengantri supaya tidak kehabisan cakwe viral ini.
Cakwe ini berlokasi di pinggiran Jalan Jambon, Kricak, Yogyakarta. Menggunakan gerobak dengan tulisan 'cakwe' berwarna merah. Karena cakwe ini sangat ramai tak jarang banyak yang mempertanyakan mengapa cakwe ini bisa menjadi viral.
"Banyak yang bilang cakwe buatan saya ini memiliki tekstur lembut dengan rasa yang gurih karena menggunakan bumbu buatan sendiri, kemudian saos cocol yang membuat rasa cakwe ini berbeda merupakan resep rahasia buatan istri saya sendiri bukan menggunakan saos sachet," jelas Ahmad.
ADVERTISEMENT
Kemudian Ahmad mengungkapkan sambal cakwenya dibuat dari campuran gula jawa dan cabai halus yang kemudian direbus dengan proses pembuatan yang istimewa.
Perjuangan Ahmad berjualan cakwe ini sudah dimulai sejak tahun 2000, ia berjualan di daerah Kranggan mulai jam 6-8 pagi menggunakan gerobak kemudian bergerak ke sekolah-sekolah dekat Alun-Alun Utara saat jam istirahat hingga akhirnya ia menetap disini selama 4 tahun terakhir.
Jajanan cakwe ini merupakan bisnis keluarga dan dulu sempat disebut tiga saudara yang berjualan di Tarakanita, Kranggan, dan UGM. Setiap hari Ahmad dan istri menyiapkan daganganya sendiri sejak pagi hari.
Perjuangan Ahmad yang sudah berjalan cukup lama selama 20 tahun ini akhirnya membuahkan hasil karena sudah dikenal oleh banyak masyarakat di Yogyakarta bahkan orang luar kota pun ingin mencicipi cakwe buatan Ahmad ini.
ADVERTISEMENT