Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Resensi Novel "Rantau 1 Muara" Karya Ahmad Fuadi
11 Mei 2024 13:47 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Cita Aulia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Judul : Rantau 1 Muara
ADVERTISEMENT
Penulis : Ahmad Fuadi
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit : Cetakan I, Mei 2013
Tebal buku : 400 halaman
ISBN : 978-979-22-9473-6
Rantau 1 Muara adalah seri ke tiga dari trilogi novel Negeri 5 Menara karya Ahmad Fuadi yang diterbitkan pertama kali oleh Gramedia Pustaka Utama pada tahun 2013. Melanjutkan cerita dari novel Ranah 3 Menara, novel ini menceritakan seorang pemuda bernama Alif Fikri yang sedang mencari jati dirinya yang telah lulus dari perguruan tinggi dan berhasil berkerja disebuah lembaga penerbitan terkenal yang idealis. Dalam novel ini bukan hanya menceritakan seorang yang sedang mencari jati diri melainkan juga mencari tujuan akhir yang entah ke mana ia akan melabuhkan semua ilmu yang sudah ia dapatkan, dan kepada siapa ia akan melabuhkan hatinya yang telah karam.
ADVERTISEMENT
"Berpetualanglah sejauh mata memandang. Menggayuhlah sejauh lautan terbentang. Bergurulah sejauh alam berkembang."
Alif Fikri dengan kegigihan dan memiliki semangat yang membara untuk menggapai mimpi-mimpinya, setelah lulus dari perguruan tinggi S1 ia berhasil memiliki penghasilan dari sebuah tulisannya, waktu demi waktu terus berjalan hingga Alif harus mengalami tercekik dalam jeratan krisis moneter di Indonesia, dari peristiwa tersebut tentunya membuat Alif sulit untuk mendapatkan pekerjaan dan membuat ia kurang percaya diri.
Demikian dengan keadaan yang Alif alami tetapi semangat dan kesungguhan yang luar biasa terus ada dalam dirinya dengan mengingat kembali mantra yang ia bawa dari pondok pesantren yakni "man jadda wa jada" yang artinya barang siapa yang bersungguh-sungguh pasti berhasil, dan "man shobaro dzhofiro" yang artinya barang siapa yang bersabar maka dia akan beruntung, dari mantra tersebut membuat Alif mempunyai harapan kembali.
ADVERTISEMENT
Setelah banyak hal yang sudah berhasil Alif lewati akhirnya ia mendapatkan pekerjaan baru sebagai wartawan di Jakarta, Alif bertemu dengan seorang wartawan berparas cantik yang bernama Dinara. Karena Alif mempunyai cita-cita untuk pergi ke Amerika dengan mantra terakhirnya "man sara ala darbi washala" artinya barang siapa yang berjalan di atas jalannya maka dia akan sampai, mantra tersebut membuahkan hasil yang bisa membawa Alif pergi ke Washington DC, dan akhirnya Alif bisa membawa Dinara berkerja dalam tim Dynamic Duo.
Pada akhirnya terjadi peristiwa tragedi pada 11 September 2001 di New York sampai membuat jiwa Alif tergoyahkan, banyak pertanyaan yang selalu menghantui dipikiran Alif tentang bagaimana mas Garuda yang sudah dianggapnya seperti kaka sendiri harus pergi dan hilang akibat tragedi tersebut.
ADVERTISEMENT
Waktu terus berjalan di mana Alif berhasil melewati lika-liku hidup dan menyelesaikan kuliahnya, kemudian Alif memutuskan pulang ke Indonesia untuk meminta izin kepada ke dua orang tua Dinara untuk menikahinya.
Alif sangat bahagia dengan kehidupan pada saat itu dan memutuskan untuk membawa Dinara sang istri tercinta untuk pergi ke Amerika dengan di temani kehidupan yang bahagia karena mimpi-mimpinya tercapai.
Gimana menurut Anda apakah berminat untuk membaca novel ini ?
Secara keseluruhan novel ini berhasil mengangkat isu-isu penting tentang mencari jati diri, perjuangan, dan nilai-nilai kemanusiaan. Novel ini layak menjadi bacaan wajib bagi generasi muda Indonesia yang sedang mencari arah dan makna dalam hidup. Semoga resensi dari novel "Rantai 1 Muara" ini bisa bermanfaat dan bisa menjadi referensi bagi Anda.
ADVERTISEMENT