Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.9
Konten dari Pengguna
Relevansi Nilai Moral dalam Cerpen Suatu Sore di Musim Panas Karya Mahipal
7 Juli 2022 16:49 WIB
Tulisan dari Cita Dwi Y tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Karya sastra merupakan cerita fiksi yang didalamnya tentang kehidupan sehari-hari. Karya sastra juga disusun menggunakan kata-kata yang indah dan gaya bahasa yang menarik. Selain menawarkan masalah kehidupan, sastra juga dapat memberikan pemahaman kepada pembaca mengenai berbagai macam karakter manusia serta nilai-nilai baik yang dapat disimpulkan didalamnya.
ADVERTISEMENT
Sastra memiliki hubungan dengan dunia anak, serta perkembangan dunia pendidikan anak. Dalam hal ini, sastra dapat dijadikan sebagai proses pemahaman moral serta komunikasi yang bertujuan untuk mengembangkan perilaku dalam diri anak melalui isi yang terdapat dalam karya sastra itu sendiri. Sastra anak disusun dengan isi yang sederhana, dengan harapan dapat dengan mudah dipahami isinya oleh anak-anak.
Macam-macam sastra anak yang sudah berkembang pada saat ini yaitu penyampaian dan pengenalan nilai moral untuk menumbuhkan jiwa sosial anak melalui cerita pendek atau cerpen. Cerpen untuk anak dibuat dengan sederhana, tanpa mengurangi atau menghilangkan nilai-nilai yang ada didalamnya. Hal ini supaya dengan mudah dipahami oleh anak, dan sesuai dengan keadaan atau pengalaman anak.
ADVERTISEMENT
Begitu pentingnya relevansi antara nilai moral dalam cerpen dengan meningkatkan jiwa sosial anak. Dengan memperkenalkan nilai-nilai moral dalam karya sastra/cerita pendek, secara perlahan anak akan memahami bahwa begitu banyaknya nilai-nilai yang terdapat dalam cerpen sebagai pedoman untuk menanamkan pribadi yang baik dan teladan. Dengan demikian, anak akan selalu mengingat hal-hal yang ia lakukan dan dampak apa saja atas perbuatan yang telah dilakukan tersebut.
Wujud nilai-nilai moral dalam karya sastra terutama cerpen cukup banyak, dan sesuatu yang berguna bagi kehidupan manusia. Sedangkan moral sendiri ialah norma yang menjadi pegangan bagi seseorang mengenai tingkah laku dalam menjalankan hidup. Bentuk-bentuk nilai moral dalam karya sastra dapat berupa hubungan manusia dengan diri sendiri, hubungan manusia dengan sesama, hubungan manusia dengan Tuhan, serta hubungan manusia dengan lingkungan alam.
ADVERTISEMENT
Nilai moral yang telah disebutkan diatas terdapat dengan jelas dalam kutipan cerpen “Suatu Sore di Musim Panas” sebagai berikut :
a. Wujud Nilai Moral dalam Hubungan Manusia dengan Diri Sendiri
Wujud nilai moral yang pertama adalah mengenai hubungan manusia dengan dirinya sendiri. Ini merupakan suatu hal yang berhubungan dengan kebaikan seseorang terhadap dirinya, hal tersebut muncul dalam beberapa tindakan yang dilakukan oleh tokoh atau peristiwa dalam cerpen Suatu Sore di Musim Panas. Berikut data dan penjelasannya :
“Aku benar-benar tertarik dengan anak burung itu, kucoba berjalan sedekat mungkin ke arahnya, tapi orang tuanya selalu berusaha menghalauku.” (Suatu Sore di Musim Panas)
Pada kutipan diatas, dijelaskan bahwa terdapat nilai moral yang berhubungan antara manusia dengan diri sendiri. Tokoh “Aku merasa tertarik dan ingin banyak tahu mengenai burung jenjang tersebut. Dia pun mempunyai sifat yang pemberani, terlihat dari kutipan diatas dimana tokoh “Aku” yang selalu saja berusaha menghampiri anak burung jenjang, ia terus saja melakukannya meskipun telah di halau oleh orang tua burung jenjang tersebut.
b. Wujud Nilai Moral dalam Hubungan Manusia dengan Sesama
ADVERTISEMENT
Wujud nilai moral yang kedua adalah mengenai hubungan manusia dengan sesama. Ini merupakan wujud nilai moral yang ditampilkan berhubungan antara satu orang dengan orang lain. Hal tersebut muncul dalam beberapa tindakan yang dilakukan oleh tokoh atau peristiwa dalam cerpen Suatu Sore di Musim Panas yang berhubungan dengan orang lain. Berdasarkan hasil penelitian pada data yang telah di analisis, didapatkan beberapa nilai moral yang berhubungan dengan sesama dalam cerpen Suatu Sore di Musim Panas yang menjadi data penelitian. Berikut pemaparan dan kutipannya :
“Kami gagal menangkapnya, kami sedemikian bersemangat hingga tidak seorang pun berpikir bahwa burung malang itu tidak akan bertahan hidup tanpa orang tuanya. Dengan penuh semangat untuk menangkapnya, kami berlari sampai terengah-engah di mericang jawawut.” (Suatu Sore di Musim Panas)
Kutipan cerpen diatas menjelaskan bahwa adanya nilai moral berupa hubungan manusia denga sesama manusia pula. Mereka sama-sama memiliki semangat yang tinggi lagi-lagi untuk menangkap bayi burung jenjang. Saking bersemangatnya, mereka pun sampai lupa apa dampak kedepannya atas apa yang diperbuat oleh mereka. Mereka tidak berpikir bahwa dampaknya akan mengakibatkan bayi burung jenjang tidak dapat bertahan hidup.
ADVERTISEMENT
c. Wujud Nilai Moral dalam Hubungannya Manusia dengan Lingkungan Alam
Wujud nilai moral selanjutnya adalah mengenai hubungan manusia dengan lingkungan alam. Ini merupakan wujud nilai moral yang berhubungan dengan kehidupan manusia dengan alam sekitarnya. Hal tersebut muncul dalam beberapa tindakan yang dilakukan oleh tokoh atau peristiwa dalam cerpen Suatu Sore di Musim Panas. Berdasarkan hasil penelitian pada data yang telah di analisis, didapatkan beberapa nilai moral yang berhubungan dengan lingkungan alam dalam cerpen Suatu Sore di Musim Panas yang menjadi data penelitian. Berikut kutipan dan pemaparannya :
“Pada suatu hari yang cerah, bersama beberapa teman laki-laki sedesa, aku turun ke kubangan untuk memetik bunga teratai.” (Suatu Sore di Musim Panas)
Kutipan di atas menjelaskan bahwa adanya nilai moral hubungan manusia dengan lingkungan alam. Dijelaskan pada kutipan bahwa tokoh “Aku” bersama teman di desanya turun ke kubangan untuk memetik bunga teratai, dan juga rasa penasarannya terhadap anak burung jenjang.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan pemaparan diatas, diharapkan dapat dijadikan sebagai pedoman berkembangnya jiwa sosial anak berdasarkan nilai-nilai moral baik yang telah di kenalkan kepadanya. Oleh karena itu, kita tidak boleh mengabaikan kehadiran anak, demi kepentingan sebagai penerus di masa depan. Orang tua juga menjadi peran penting dalam memberikan pendidikan moral kepada anak-anak mengenai prinsip-prinsip umum tingkah laku sebagai acuan pada hidupnya.