Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Luncurkan Reksa Dana Online, PayTren Kejar Target Kelas Menengah Kebawah Bisa Miliki Saham
5 Juni 2018 14:16 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
Tulisan dari citizen journalism tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Setelah melewati proses panjang dan berkantor di Bursa Efek Indonesia selama enam bulan, akhirnya Paytren Aset Manajemen meluncurkan Paytren Online Reksa Dana, yang merupakan sistem pelaksanaan transaksi reksa dana syariah reksa dana online. Hal ini bersamaan dengan pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (5/6).
ADVERTISEMENT
“Dengan sistem online ini, investor recehan bisa menabung reksa dana syariah. Karena, sistem ini sudah terhubung dengan sistem single ID di Kementerian Dalam Negeri, Jadi, yang selama ini susah mendaftar menjadi investor, sekarang tak perlu repot registrasi.” Ujar Ustadz Yusuf Mansur, Selasa, (05/06)
Ustadz Yusuf Mansur menegaskan sistem dari bisnis Paytren Aset Manajemen berfokus pada investor recehan. Hanya dengan uang Rp 100 ribu sudah bisa menabung reksa dana syariah.
Direktur Utama dan CEO PT PayTren Aset Manajemen (PAM), Ayu Widuri menyatakan PAM sebagai Manajer Investasi Syariah pertama di Indonesia memasarkan reksadana menggunakan fasilitas fitur pembelian secara online, yang terdapat pada website www.paytren-am.co.id.
"Kami berharap dengan sistem reksadana online PayOR dari PAM sebagai Manajer Investasi Syariah mampu menumbuhkan kepercayaan masyarakat pemodal mengenai penerapan prinsip syariah dari hulu ke hilir dan memberi efek positif kepada pengembangan industri keuangan syariah di Indonesia dan dunia, karena sistem ini memudahkan proses transaksi di Reksadana Syariah," terang Ayu.
ADVERTISEMENT
Meski tergolong investor recehan, Ustadz Yusur Mansur sangat yakin potensi dananya cukup besar. UYM mencontohkan, bila akhir tahun ini pengguna Paytren E money mencapai 10 juta orang maka dana kelolaan Paytren ditargetkan akan mencapai Rp 20-40 triliun. “Dari jumlah itu bila diperkirakan 10 persen akan dialokasikan untuk reksadana syariah, maka dana kelolaan akan mencapai Rp 2-3 triliun,” katanya.
Ayu Widuri menambahkan, pembelian reksa dana syariah ini bulan depan juga sudah bisa dilakukan lewat aplikasi E-money Paytren di Android. “Jadi, masyarakat tak hanya membelanjakan uangnya untuk membayar listrik, puksa dan lain-lain, tapi juga menabung reksadana syariah.”