Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Lika Liku Komunitas Pengajaran Anak-anak Saat Pandemi
17 Mei 2021 15:03 WIB
Tulisan dari Citra Isfira tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Keterbatasan ruang gerak karena pandemi tidak membuat semangat mengajar surut bagi komunitas ini.
ADVERTISEMENT
Lebih dari satu tahun sudah pengajaran dalam jaringan diberlakukan bagi siswa/i di segala jenjang. Meski pandemi datang, idealnya kegiatan pembelajaran harus selalu berjalan terutama bagi adik-adik kita yang berada di Sekolah Dasar. Di situlah komunitas ajar hadir dalam memberi pengalaman belajar bagi mereka yang terdampak pandemi apalagi di daerah terpencil yang masih memiliki banyak keterbatasan sumber daya.
ADVERTISEMENT
Adalah Yayasan Karya Kakak Asuh (YKKA) , sebuah komunitas pengajaran bagi anak-anak usia sekolah dasar yang kini sudah tersebar di delapan daerah antara lain Bandung Setiabudi, Bandung Jatinangor, Bogor Dramaga, Depok, Jakarta, Yogyakarta, Bogor Kota, dan Bekasi. Terhitung di batch ini, ada total kurang lebih 500 pengurus daerah dan yayasan yang bergerak dalam kegiatan pengajaran.
Tiga tahun sejak berdirinya YKKA di tanggal 18 April 2018, pendaftar yang ingin ikut menjadi volunteer tak pernah surut. Di batch 2 lalu, pendaftar calon Kakak Asuh mencapai 17.000 dan di batch 4 ini ada kurang lebih 2.500 peminat yang mendaftarkan dirinya untuk menjadi seorang Kakak Asuh.
Penurunan ini terjadi berhubungan langsung dengan adanya pandemi yang ada saat ini, tetapi meski begitu, pengajaran dapat disiasati dengan adanya protokol kesehatan yang diberlakukan saat proses pengajaran daerah. Selain adanya penurunan, konseptor dari pengajaran sendiri, yaitu Tim Research and Development dari YKKA mengaku mengalami kendala dalam mempertahankan perasaan atmosfer saat proses pengajaran.
ADVERTISEMENT
“Pembeda Kakak Asuh dengan komunitas pengajaran lain adalah perasaan setiap kakak asuh yang turun ke lapangan. Dengan adanya pandemi, kami harus mencari cara baru untuk mengakomodir rasa dan memotivasi Kakak Asuh dalam mengajar. Aturan baru, konsep baru, dan kesiapan teknis dibuat agar adik asuh (sebutan untuk anak-anak yang diajari) dan kakak asuh dapat sama-sama melakukan kegiatan pengajaran dengan aman dan nyaman,” tutur Muhammad Fakhri selaku salah satu stakeholder YKKA.
Di sisi lain, Denesha Putri, selaku Ketua Pengurus Daerah Kakak Asuh Jatinangor batch 4 mengakui bahwa komunikasi dan jarak merupakan kendala utama yang dialami oleh dirinya dalam memimpin di batch ini.
“Komunikasi secara daring dengan teman-teman baru tidaklah mudah, sulit untuk membuat semua anggota aktif selama batch 4 ini. Sebagai ketua daerah yang berdomisili di Tangerang-Jakarta, sulit juga buat aku untuk terjun langsung ke lapangan lantaran kendala izin dan kondisi pandemi,” kisahnya.
ADVERTISEMENT
“Adanya pembatasan kegiatan karena Covid membuat kita harus cari solusi bagaimana caranya kita yang kegiatannya tadinya full luring bisa beradaptasi di era pandemi ini,” tutur Helen Anggelia, Ketua Divisi Pendidikan dan Kompetensi Kakak Asuh Jatinangor batch 4. Selain melibatkan Tim Research and Development dari YKKA, Divisi Pendidikan dan Kompetensi sebagai perpanjangan tangan dari Tim RnD di tingkat daerah juga bertanggung jawab dalam menyusun kegiatan pengajaran daerah selama batch ini.
Kegiatan pengajaran selama batch ini dilakukan 12 kali yang dilaksanakan setiap minggunya di hari Sabtu pagi. Pengajaran tersebut meliputi beberapa materi seperti Matematika dan Bahasa Inggris yang dikemas dalam berbagai kegiatan seperti aksi, olahraga, literasi, dan menggambar. Hal itu dilakukan agar adik asuh tidak merasa jenuh dengan pengajaran yang dihadirkan oleh kakak asuh.
ADVERTISEMENT
“Bukan aku doang sih, semua pihak dari Kakak Asuh berusaha untuk membuat kegiatan Kakak Asuh, terutama pengajaran, agar tetap bisa berjalan di masa pandemi ini. Jadi, Kakak Asuh memutuskan untuk menjalankan metode hybrid untuk pengajaran dan daring untuk kegiatan internal lainnya, seperti first meet, webinar, dan bonding,” tambah Helen.
Metode hybrid yang dimaksud adalah penggabungan antara pengajaran daring dan luring. Pengajaran luring dilakukan dengan kakak asuh yang langsung turun ke daerah pengajaran untuk memberi pengajaran kepada adik asuh yang nantinya ditemani juga oleh kakak asuh yang melakukan pengajaran daring melalui video conference. Jadi, kakak asuh yang tidak bisa turun langsung ke lapangan dapat tetap menyapa dan bertemu adik asuh meski hanya melalui layar di gadget mereka.
ADVERTISEMENT
Berbagai siasat juga telah diberlakukan untuk menyiasati keterbatasan dalam berbagai aspek yang mendukung pengajaran seperti pengetatan protokol kesehatan, membina komunikasi yang sehat, dan memberi support lebih kepada kakak asuh yang akan turun ke daerah pengajaran.
“Melakukan kontak secara personal kepada beberapa orang terkait agar langsung mendapat respons. Selalu berusaha hadir dalam setiap agenda daring yang dilakukan dalam batch 4 ini, dan memberi dukungan kepada teman-teman yang turun ke lapangan,” kisah Denesha saat bercerita tentang caranya dalam memotivasi anggotanya.
Setiap bagian dari YKKA dan pengurus daerah memiliki harapan mereka masing-masing terhadap keberlangsungan komunitas ini ke depannya. Ada harapan bahwa ke depannya pengajaran dapat dilakukan di luar jaringan secara menyeluruh dan semua kakak asuh dapat merasakan sensasi mengajar secara tatap muka dengan adik asuh.
ADVERTISEMENT
Dengan diadakannya beberapa kali forum diskusi, diharapkan juga ke depannya semua pihak dapat memiliki kesiapan atas apa pun kemungkinan yang akan terjadi. Berbagai strategi juga disusun agar Kakak Asuh dapat melebarkan sayapnya ke daerah lainnya untuk menjangkau lebih banyak daerah.
“Harapannya, semoga kakak asuh bisa lebih membawa kebermanfaatan bagi banyak orang, bisa lebih menjangkau lebih banyak adik asuh, bertambah cabang di daerah-daerah lain, dan bisa mendapatkan orang-orang baik baru ke depannya,” harap Denesha.
“Bisa bermanfaat dan positif. Dua hal itu yang utama dalam pelaksanaan segala kegiatan di Kakak asuh,” tutur Fakhri secara singkat.
“Semoga jika ke depannya keadaan masih seperti ini, metode untuk kegiatan-kegiatan yang ada dapat dijalankan lebih baik lagi karena sudah ada "batu pijakan"-nya lah di batch ini,” kata Helen.
ADVERTISEMENT
Kini, Kakak Asuh telah memiliki sebuah platform donasi yang diberi nama Patungan Beasiswa Kasih Kakak Asuh . Beasiswa ini didanai dari donasi orang-orang baik yang nantinya akan disalurkan kepada adik-adik asuh yang kurang mampu. Bentuk donasi yang telah disalurkan bukan hanya berbentuk uang santunan tetapi juga ada dalam bentuk barang seperti perlengkapan alat tulis.
“Sebenarnya pengumpulan dana ini masih jauh dari target kami, yaitu sebanyak 150 juta. Namun, karena ini adalah tahun pertama diadakannya beasiswa ini, terkumpulnya 18 juta dalam 2 bulan merupakan sebuah permulaan yang bagus. Harapannya di bulan Juni dan Juli kita bisa memberi lagi santunan uang beasiswa ke adik-adik asuh seperti yang sudah sempat dilakukan di awal bulan Mei kemarin,” kata Fakhri.
“Memang uang yang terkumpul lumayan banyak, tetapi sebenarnya belum cukup untuk dibagi rata ke seluruh daerah. Karenanya, semoga lebih banyak pihak yang mau berkontribusi untuk berdonasi melalui patungan kakak asuh ini” ujar Denesha.
ADVERTISEMENT
“Untuk Beasiswa Kasih Kakak Asuh itu sumbernya dari donatur-donatur baik yang ingin berbagi juga dengan adik asuh di 8 titik pengajaran dan puji syukur 1 Mei 2021 kemarin beasiswanya sudah diberikan kepada adik asuh. Harapannya semoga semakin banyak orang baik yang ingin berbagi juga kepada adik asuh,” tutup Helen.
Akhir kata, meskipun dengan segala keterbatasan, komunitas pengajaran ini dapat terus melakukan kegiatan pengajaran walau terhalang banyak rintangan. Semoga ke depannya akan lebih banyak orang baik yang ikut menjadi bagian dari Kakak Asuh demi terus memajukan bidang pendidikan di Indonesia.
Untuk berita lengkap mengenai Beasiswa Kasih bisa diakses di sini .