Menyorot Kasus Covid-19 yang Tak Kunjung Usai

Citra Kusuma Dewi
Mahasiswa Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang
Konten dari Pengguna
28 Desember 2020 20:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Citra Kusuma Dewi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tak terasa kita sudah berada di penghujung tahun 2020. Tahun yang penuh dengan sukacita dan terlebih lagi dukacita yang mendalam. Tahun yang terasa begitu singkat karena banyaknya peristiwa dan fenomena alam yang menggemparkan dunia Internasional. Berbagai kejadian tak terduga muncul di tahun ini. Salah satu kejadian paling fenomenal yang terjadi sepanjang tahun 2020 adalah wabah Corona Virus atau virus Covid-19.
ADVERTISEMENT
Dilansir dari WHO (World Health Organization) Coronavirus Disease, secara global dalam kurun waktu satu tahun ini tercatat per tanggal 28 Desember 2020, terdapat 282.970 kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19, dengan total terkonfirmasi Covid-19 sebanyak 79.515.525 kasus, dan kematian akibat terinfeksi virus Covid-19 sebanyak 1.757.947 kasus.
Secara lebih spesifik, Amerika menduduki urutan pertama kasus terkonfirmasi Covid-19 paling tinggi di dunia. Pertama kali dilaporkan ke WHO pada tanggal 20 Januari 2020 terdapat lima kasus yang terkonfirmasi Covid-19. Dengan peningkatan yang sangat drastis saat ini terdapat total sebanyak 34.630.861 kasus. Dengan jumlah kematian hingga 842.578 kasus.
Urutan kedua diduduki oleh Eropa yang pertama kali dilaporkan terdapat tiga kasus terkonfirmasi Covid-19 pada tanggal 24 Januari 2020. Dan saat ini jumlah terkonfirmasi Covid-19 sebanyak 25.271.882 kasus. Dengan jumlah kematian tercatat 554.635 kasus.
ADVERTISEMENT
Urutan ketiga diduduki oleh Asia Tenggara, dilaporkan pertama kali pada tanggal 13 Januari 2020 terdapat lima kasus terkonfirmasi Covid-19. Dan jumlah terkonfirmasi Covid-19 saat ini sebanyak 11.871.954 kasus. Dengan total kematian sebanyak 181.315 kasus.
Selanjutnya ialah Mediterania Timur yang pertama kali dilaporkan pada tanggal 29 Januari 2020 terdapat delapan kasus yang terkonfirmasi Covid-19. Dengan jumlah terkonfirmasi Covid-19 sebanyak 4.843.141 kasus. Dan total kematian sebanyak 119.455 kasus.
Kemudian Afrika, pertama kali dilaporkan pada tanggal 25 Februari 2020 yang terkonfirmasi sebanyak lima kasus. Dengan jumlah peningkatan saat ini sebanyak 1.831.227 kasus. Dan total kematian sebanyak 40.299 kasus.
Dan diurutan terakhir adalah wilayah Pasifik Barat. Yang mengawali dengan satu kasus pertama pada tanggal 4 Januari 2020. Peningkatan kasus pada wilayah ini tidak setinggi di wilayah Amerika, walaupun wilayah ini merupakan wilayah pertama di tahun ini yang terkonfirmasi Covid-19. Hingga saat ini hanya ada sebanyak 1.065.715 kasus yang dilaporkan. Dan total kematian sebanyak 19.652 kasus.
ADVERTISEMENT
Gejala-gejala umum yang menyerang tubuh seseorang yang terinfeksi virus Covid-19 antara lain seperti, demam, batuk kering, kelelahan, nyeri, sakit tenggorokan, diare, sakit mata, sakit kepala, hilangnya indera penciuman, ruam pada kulit, sesak napas, nyeri dada, dan kesulitan berbicara atau bergerak. Namun, kasus Covid-19 akhir-akhir ini juga semakin diperburuk dengan kemunculan gejala-gejala baru yang menyerang penderitanya.
Mengutip pada laman health.detik.com, gejala baru Covid-19 yang menyerang mental penderita virus Covid-19 ialah delirium. Gejala ini dialami oleh sejumlah pasien positiif virus Covid-19, khususnya lansia. Delirium adalah gejala mental yang membuat penderitanya mengalami kebingungan berat dengan kesadaran yang berkurang.
Sebuah studi yang telah dipublikasi dalam Journal of Clinical Imunology and Imunotheraphy ini juga menyoroti kaitan virus Covid-19 dengan otak sebagai sistem saraf pusat. Para peneliti menemukan adanya indikasi bahwa Covid-19 juga mempengaruhi sistem saraf pusat dan mengakibatkan perubahan neurokognitif, seperti sakit kepala dan delirium.
ADVERTISEMENT
Dari data sebaran virus Covid-19 dan gejala umum hingga munculnya gejala baru yang telah penulis paparkan di atas, dapat kita ketahui bersama bahwa virus ini nyata adanya. Kita tidak bisa menganggap remeh virus Covid-19 yang menyelimuti hampir seluruh wilayah di dunia. Walaupun sebagian pihak masih saja ada yang meragukan tentang keberadaan virus Covid-19. Padahal dari kasus-kasus yang ada, telah memberikan kita peringatan bahwa virus ini sangat membahayakan bagi diri sendiri dan juga orang lain.
Di Indonesia sendiri, dilansir dari kompas.com terdapat 5.854 kasus baru di tanggal 28 Desember 2020. Sehingga jumlah total kasus terkonfirmasi Covid-19 menjadi sebanyak 719.219 kasus. Dan total kematian sebanyak 21.452 kasus.
Menurut penulis, peningkatan kasus di Indonesia yang semakin melonjak ini salah satu faktornya adalah disebabkan oleh ramainya masyarakat yang mudik karena libur panjang menjelang akhir tahun. Pasalnya masyarakat tetap nekat untuk berdesakan didalaam kemacetan arus mudik yang padat. Walaupun sudah diketahui tingkat bahaya penularan virus Covid-19 yang semakin tinggi.
ADVERTISEMENT
Mengutip pada laman berita kompas.com pada tanggal 24 Desember 2020, peningkatan arus mudik tetap terjadi meskipun sudah ada imbauan dari pemerintah agar tetap berdiam diri saja dirumah untuk menekan peningkatan kasus Covid-19. Satuan Tugas Penanganan Covid-19 (Satgas Covid-19) mengimbau masyarakat untuk tidak bepergian menjelang akhir tahun agar kesalahan yang sama tidak terulang kembali.
Berdasarkan hasil pemaparan diatas, penulis berpendapat bahwasanya peningkatan kasus Covid-19 tersebut bergantung pada kesadaran yang dimiliki setiap masyarakat. Masyarakat harus bijak dalam menggali dan menerima informasi terkait pandemi Covid-19. Pasalnya masyarakat merupakan tonggak utama bagi pemerintah dalam menangani pandemi tersebut. Masyarakat yang turut andil dalam melaksanakan program pemerintah telah memberikan sumbangsih yang besar terhadap kinerja pemerintah untuk menekan laju penyebaran virus Covid-19.
ADVERTISEMENT
Kita tidak dapat memastikan kapan pandemi virus Covid-19 ini akan berakhir dan lenyap dari dunia. Penulis berharap penemuan vaksin oleh para peneliti yang telah melalui tahap uji coba dapat segera diedarkan kepada masyarakat. Diharapkan juga vaksin tersebut dapat membuat tubuh menjadi kebal terhadap virus Covid-19. Sehingga mata rantai penyebaran virus tersebut dapat segera diputus dan dihentikan. Dengan begitu kemungkinan besar pandemi Covid-19 yang berbulan-bulan mengurung kita akan segera berakhir.
Penulis hanya dapat memberikan sedikit pesan, jangan lupakan protokol kesehatan dimana pun dan kapan pun. Selalu ingat dengan 3M yaitu, memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak. Jauhi kerumunan serta kurangi keluar rumah jika tidak ada keperluan yang mendesak.
ADVERTISEMENT
Mari kita tutup tahun 2020 ini dengan penuh sukacita dan tetap berikhtiar untuk menjaga diri dan keluarga agar terhindar dari penularan virus Covid-19. Jadikan tahun ini sebagai tahun yang penuh dengan pembelajaran. Yang dapat kita petik dari peristiwa sepanjang tahun ini adalah hargai setiap waktu dan pertemuan, sebab waktu tidak dapat diputar kembali. Setiap peristiwa pasti ada hikmahnya, ambil yang baik dan buang yang buruk. Tetap sabar dan selalu bertawakal kepada Allah SWT atas semua yang terjadi.
Kasus Covid-19 sepanjang tahun 2020 yang tak kunjung usai. (Sumber : tribunnews.com)