Konten dari Pengguna

Terjangkau dan ‘Ngangenin’ Jadi Inovasi ‘Holy’ Kuliner Lucy Wiryono

30 September 2017 11:32 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Citra Nuranisa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dikenal dengan tekstur dagingnya yang lembut, Wagyu menjadi salah satu kuliner yang kini tengah populer, namun dikenal pula dengan harga yang mahal. Inilah yang ternyata menggugah Lucy Wiryono untuk membuat sebuah bisnis kuliner, yaitu ‘Holycow’.
ADVERTISEMENT
Bukan untuk mendapatkan keuntungan semata ataupun memanfaatkan harga yang mahal tersebut, tetapi wanita yang awalnya dikenal sebagai presenter berita olahraga ini justru ingin membuka sebuah restoran wagyu dengan harga yang lebih terkangkau di mana semua kalangan bisa menikmatinya.
Berawal dari kecintaannya terhadap kuliner bersama sang suami, yaitu Chef Afit, Lucy pun memanfaatkan kepopuleran dan kenikmatan wagyu untuk bisa dinikmati tanpa memberatkan kantong.
“Orang taunya wagyu itu mahal. Dan aku berusaha buat bikin harga yang terjangkau dan jadi semua bisa nikmatin itu dan mereka mau balik lagi,” ungkap Lucy.
Meski terjangkau, namun wanita 39 tahun ini mengungkapkan bahwa ia sangat mengutamakan kualitas daging yang segar dengan standar spesifikasi yang
ADVERTISEMENT
tidak main-main. Tak hanya enak, menu yang disajikan menurut Lucy pun harus ‘ngangenin’.
“Rasa yang kita sajikan pun gak cuma enak, tapi juga harus ngangenin. Orang setelah makan jadi pengen balik lagi,” tambahnya.
Keutamaan rasa dan harga terjangkau ini pun terbukti. Lucy akhirnya kini telah memiliki puluhan cabang restoran ‘Holycow’.
Tak hanya itu, ia pun kini juga memiliki store baru yang tak kalah populer dan tetap mengutamakan harga yang terjangkau namun berkualitas, seperti Flip Burger, Holyribs, dan Holy Nasgor.