Mencegah Krisis Air Ala Coca Cola

Konten dari Pengguna
20 November 2017 19:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Citra Pulandi Utomo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Siapa yang tidak butuh air bersih di dunia ini?
Air menjadi permasalahan serius yang sedang dialami bangsa ini. Sebagai salah satu contohnya, masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan Kota Tua. Para pedagang kecil yang harus memutar otak untuk mendapatkan air bersih. Untuk mendapatkannya, mereka harus membeli dari pemasok, semua mereka lakukan untuk keperluan dan mempertahankan jualan mereka.
ADVERTISEMENT
Ketika mengisi acara kumparan Onboarding, Rabu (15/11). Andrew Hallatu, selaku Public Affairs Manager Coca Cola Indonesia mengatakan, coca cola merupakan sebuah perusahaan minuman yang menggunakan airbsebagai bahan utamanya. Sebagai sebuah perusahaan besar, coca cola harus teliti menghitung berapa liter air yang digunakan untuk proses produksinya, dan berapa liter air yang harus dikembalikan ke alam.
Andrew mengatakan, sebagai perusahaan yang banyak menggunakan air, CocaCola harus konsisten untuk mengembalikan air ke alam. “For every drop we use, we give one back,” ujarnya dalam acara kumparan Onboarding.
Coca Cola dalam aksis menghindari krisis air, melakukan beberapa pergerakan. Apa yang dilakukan oleh Coca Cola ini semata-mata hanya ingin menyeimbangkan air yang dipakai dengan air yang dikembalikan.
ADVERTISEMENT
Diantara pergerakan-pergerakan tersebut antara lain:
- Menampung air hujan untuk disalurkan ke bak penampungan
- Membuat sumur resapan untuk mata air di Indonesia
- Membuat penampung air seperti ember besar di puncak bukit, untuk digali dan dibuat wadah besar.
- Membuat Embung yang saat ini beralih fungsi menjadi agrowisata.
Untuk sumur resapan, Coca Cola telah membangun 6 titik di Pulau Jawa. Salatiga menjadi salah satu tempat, yang mana sumur serapan berhasil dijalankan. 200 lebih sumur serapan telah tersebar di seluruh Pulau Jawa.
Untuk Embung, Coca Cola membangun dua Embung di Wonogiri dan satu Embung di Karanganyar.
Menurut Andrew, hal-hal diatas bukan hanya kampanye Coca-Cola dalam hal menjaga sustansibilitas air. Namun, ini merupakan pergerakan-pergerakan yang tidak bisa dipisahkan dari bisnis Coca-Cola. Ia juga mengatakan, pergerakan ini merupakan sebuah upaya penyelamatan negeri ini dari ancaman krisis air.
ADVERTISEMENT