Konten dari Pengguna

Bulimia Nervosa: Gangguan Akibat Terlalu Obsesi Memiliki Tubuh Langsing

Citra Rifa Aghnia
Mahasiswi Psikologi Universitas Brawijaya
11 Desember 2022 13:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Citra Rifa Aghnia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Obsesi pada tubuh langsing. Source: Canva
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Obsesi pada tubuh langsing. Source: Canva
ADVERTISEMENT
Pernahkah kalian mendengar bahwa tubuh yang ideal itu harus kurus dan langsing? Namun, realitanya gak seperti itu, lho. Karena menurut Lisa Puspasari (2019), tubuh ideal adalah tubuh yang relatif proporsional anatara berat badan dengan tinggi badan, bukan gemuk ataupun kurus. Nah, untuk penghitunganya bisa menggunakan Indeks Masa Tubuh atau disingkat IMT. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa tubuh yang ideal tidak dilihat dari bentuk tubuh yang kurus, tetapi dari proporsi tubuh menurut Indeks Massa Tubuh (IMT).
ADVERTISEMENT
Namun, makin banyak orang yang menganggap bahwa bentuk tubuh kurus itu adalah bentuk tubuh yang paling ideal. Hal ini karena banyak banget postingan body gooals yang mengarah pada standar ideal yang seperti itu. Hal itu dapat memicu adanya presepsi yang negatif terhadap tubuh, seperti merasa bentuk tubuhnya tidak ideal meskipun sudah sesuai sama IMT. Bagi orang yang terobsesi standar idelal yang seperti itu, kemungkinan dapat memunculkan rasa obsesi untuk memiliki bentuk tubuh yang langsing dan sesuai dengan standar idealitas. Apabila perasaan obsesi tersebut tidak terkontrol, yang nantinya akan berisiko munculnya gangguan Bulimia nervosa.
Apa sih Bulimia Nervosa itu ?
Bulimia Nervosa merupakan salah satu gangguan prilaku pola makan. Penyebab dari gangguan ini sangatlah bervariasi salah satu contohnya adalah keinginan bertubuh langsing namun memiliki kebiasaan melepas stresnya dengan makan. Orang yang mengalami gangguan Bulimia nervosa awalnya dari kebiasaan diet yang ketat dengan mengurangi porsi makan secara berlebihan. Nah, apabila di tengah proses dietnya mengalami stres berat, kemuadian melampiaskannya dengan makan dalam jumlah yang sangat banyak. Hal itu dapat menimbulkan perasaan bersalah bersalah karena sudah menghancurkan rencana dietnya. Sebagai bentuk kompensasi dari perbuatanya, orang yang mengalami gangguan ini akan langsung memuntahkan makanan yang dimakannya secara sengaja dimulai dari menginduksi atau merangsang muntah dengan memasukan jari kedalam mulutnya sampai menggunakan obat pencahar.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi menginduksi. Source: Canva
Nah, kebiasaan memuntahkan makanan dengan sengaja dapat mengakibatkan banyak sekali dampak buruk terhadap tubuh, seperti naiknya asam lambung, pembengkakan kelenjar dan terdapat luka atau kapalan pada tangan yang diakibatkan oleh perilaku menginduksi. Gangguan Bulimia nervosa juga membuat kurangnya kepercayaan diri, depresi, dan kecemasan. dikarenakan pemikirian negatif bahwa dia tidak mampu mengontrol pola makan dan berat badannya.
Ngeri banget, kan ? Berawal dari ikut-ikutan standar ideal dapat menimbulkan gangguan prilaku yang seperti itu. Menurut penulis keinginan boleh-boleh saja mungkin bisa menjadi hal positif apabila pelaksanaanya dilakukan dengan tepat.

Referensi :

Puspasari, L. (2019). Body Image dan Bentuk Tubuh Ideal, Antara Persepsi dan Realitas. Indonesian Journal of Life Sciences | ISSN: 2656-0682 (Online), 1(3). https://doi.org/10.54250/ijls.v1i1
ADVERTISEMENT
Krisnani, H., Santoso, M. B., & Putri, D. (2018). Gangguan Makan anorexia nervosa Dan Bulimia Nervosa Pada remaja. Prosiding Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(3), 399. https://doi.org/10.24198/jppm.v4i3.18618