Konten dari Pengguna

Apa Makna Semboyan Siliwangi, Silih Asih Silih Asah Silih Asuh?

29 Januari 2018 22:52 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari CJIINTERD tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Apa Makna Semboyan Siliwangi, Silih Asih Silih Asah Silih Asuh?
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Beberapa tahun yang lalu, saya sempat mengkritik para sesepuh Jawab Barat, khususnya para budayawan Sunda, termasuk Kang Tjetje, ada kesalahan yang sering diulang dalam penyebutan komposisi dari semboyan tersebut. Seringkali menyebut: Silih Asah Silih Asih Silih Asuh
ADVERTISEMENT
Saya katakan itu salah, walau tidak merubah kata-katanya, tapi maknanya tidak alamiah. Semboyan (apapun namanya) tidak muncul tiba-tiba, tapi akibat dari kebiasaan masyarakat yang berulang-ulang terjadi sehingga timbullah semboyan.
Saya ilustrasikan:
Begitu seorang ibu melahirkan anaknya, maka yang pertama dilakukan adalah memberi dengan penuh kasih sayang 'air susu'nya (asi), apalagi dalam agama Islam diharuskan sampai dua tahun. Artinya seorang bayi yang lemah, harus diberi asupan gizi dulu supaya kuat. Baru setelah dua tahun, dilakukan proses kedua yaitu peng'asah'an dengan penuh kesabaran dan kelembutan. Bayi (anak) diasah kemampuan dasarnya hanya untuk bisa bicara dan mengatakan: "Ema","Bapa","Emam"...hanya beberapa kata, diulang tanpa bosan dan berkelanjutan. Diasah juga kemampuan bergerak & beraktifitas, mulai dilatih berjalan-makan serta minum sendiri.
ADVERTISEMENT
Setelah dua sampai tiga tahun, anak sudah bisa bicara, bisa berjalan dan lari sendiri. Baru tahap terakhir dilakukan. Sang anak diasuh, biarkan makan & minum sendiri, berjalan & berlari sendiri dst. Ibu & Bapa hanya melihat dan mengawasi , meng'asuh' , supaya anak tidak jatuh dan melakukan aktifitas yang berbahaya. Itu semua alamiah, naluriah dan humanis sekali.
Barangkali itu yang jadi penyebab, kenapa urang Sunda sementara ini hanya punya gelar "bisa na ngan saling asah jeung saling gesek" Sangat susah disatukan dan bekerja sama. Salah satunya sangat sering melakukan kesalahan, minimal dalam penyebutan semboyan: "Silih Asah Silih Asih Silih Asuh". (Maka dalam prakteknya sangat wajar urang Sunda & Jawa Barat, gawena saling asah (bertengkar) bergesekan terus).
ADVERTISEMENT
Alhamdulillaah, Kang Tjetje sejak itu merubah komposisi kata-kata semboyan urang Sunda (Siliwangi) yang sudah melegenda itu. Jadi Silih Asih, Silih Asah, Silih Asuh. Alhamdulillaah, yang benar-benar menerapkan hal itu Kodam 3 Siliwangi, buktinya jembatan penghubung antara Makodam dengan bangunan di seberangnya jelas terbaca Silih Asih Silih Asah Silih Asuh
Apa Makna Semboyan Siliwangi, Silih Asih Silih Asah Silih Asuh? (1)
zoom-in-whitePerbesar
Semoga, Allooh mentakdirkan lewat Kang Doni, semboyan leluhur yang adiluhung Urang Sunda itu bisa terwujud dengan cepat , penanganan permasalahan yang sangat kompleks selama ini yaitu masalah sungai Citarum , sinergitas semua komponen yang ada bisa terwujud mengembalikan kejayaan dan kemakmuran Sungai Citarum menjadi Sungai yang terharum di dunia, aamiiin.
Muhammad Zaki Mubarrok
CEO CJI
Citizen Journalism Interdependen