Konten dari Pengguna

SDGs di Polandia: Tantangan Energi Fosil dan Ekonomi Berkelanjutan

Clara Angel
Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Kristen Indonesia
7 Januari 2025 15:57 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Clara Angel tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber foto: dokumentasi pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Sumber foto: dokumentasi pribadi
ADVERTISEMENT
Polandia, sebagai anggota Uni Eropa, menunjukkan komitmen yang kuat terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang ditetapkan oleh PBB. Berdasarkan Sustainable Development Report 2024, Polandia berada di peringkat ke-10 dari 166 negara dengan skor SDG sebesar 81,69. Hal ini menandakan adanya kemajuan yang signifikan dalam berbagai aspek pembangunan berkelanjutan.  
ADVERTISEMENT
Meskipun demikian, perjalanan menuju keberlanjutan menghadapi tantangan besar, terutama karena ketergantungan negara ini pada energi fosil, khususnya batu bara. Pada tahun 2023, sekitar 70% dari total listrik di Polandia masih berasal dari batu bara, yang merupakan salah satu bahan bakar fosil dengan emisi karbon dioksida tertinggi.  
Namun, Polandia juga mengambil langkah-langkah strategis untuk meningkatkan penggunaan energi terbarukan. Pada tahun yang sama, kapasitas tenaga surya di negara ini bertambah hingga 4,6 GW, sehingga total kapasitas tenaga surya kumulatif mencapai lebih dari 17 GW. Hal ini mencerminkan upaya serius Polandia untuk mengurangi ketergantungan pada batu bara dan beralih menuju sumber energi yang lebih bersih.  
Keseimbangan antara kebutuhan pertumbuhan ekonomi dan komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan tetap menjadi tantangan utama bagi Polandia. Oleh karena itu, pembahasan mengenai tantangan dan peluang dalam pelaksanaan SDGs, khususnya terkait transisi energi dan pembangunan ekonomi berkelanjutan, menjadi topik yang sangat relevan untuk memahami dinamika perubahan di negara ini.
ADVERTISEMENT
Tantangan dalam Pelaksanaan SDGs di Polandia
Polandia menghadapi sejumlah tantangan besar dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama dalam hal ketergantungan pada energi fosil dan transisi menuju ekonomi yang lebih berkelanjutan. Salah satu masalah utama adalah ketergantungan yang sangat tinggi pada batu bara, yang menyumbang sekitar 70% dari total konsumsi energi negara tersebut pada 2019. Hal ini membuat Polandia kesulitan untuk mencapai target SDG 7 (Energi Bersih dan Terjangkau) dan SDG 13 (Aksi Iklim), yang mengharuskan negara untuk beralih ke energi terbarukan dan mengurangi emisi gas rumah kaca.
Pembakaran batu bara sebagai sumber utama energi juga menciptakan polusi udara yang signifikan, menghasilkan emisi gas berbahaya seperti sulfur dioksida dan nitrogen oksida, yang dapat merusak kesehatan manusia. Polusi udara ini berkontribusi pada peningkatan kasus penyakit pernapasan, penyakit jantung, dan kanker. Di samping itu, emisi gas rumah kaca dari sektor energi memperburuk perubahan iklim, yang mempengaruhi kualitas hidup dan ekosistem. Selain itu, transisi ke energi terbarukan memerlukan investasi besar dalam infrastruktur dan teknologi yang ramah lingkungan. Tantangan finansial menjadi hambatan besar bagi Polandia, yang harus melakukan perubahan besar dalam sistem energi yang ada. Kebijakan energi negara ini pun masih sangat bergantung pada batu bara, sehingga perubahan regulasi yang mendalam dan komitmen politik yang lebih kuat diperlukan untuk mewujudkan transisi yang lebih hijau.
ADVERTISEMENT
Peluang dalam Pelaksanaan SDGs di Polandia
Polandia menunjukkan potensi besar dalam mengembangkan energi terbarukan, terutama dari sumber angin dan matahari. Pada tahun 2020, kapasitas energi angin Polandia mencapai sekitar 6,5 GW dan kapasitas energi surya mencapai 2,5 GW, berdasarkan data dari Komisi Eropa. Peningkatan ini mencerminkan upaya Polandia untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil dengan mengalihkan sumber energi ke yang lebih ramah lingkungan.
Sebagai bagian dari Uni Eropa, Polandia mendapatkan akses pada berbagai dana dan program yang mendukung transisi energi dan pencapaian SDGs. Salah satu contoh adalah pendanaan melalui Program Investasi Hijau Uni Eropa yang mendukung proyek-proyek energi terbarukan dan efisiensi energi. Dana ini memberi Polandia peluang untuk mempercepat peralihan energi dan memenuhi target-target SDGs terkait energi bersih dan terjangkau. Polandia memiliki sektor riset dan pengembangan yang berkembang pesat, dengan universitas dan lembaga penelitian yang aktif dalam inovasi teknologi energi. Kerja sama antara sektor publik dan swasta di bidang penelitian energi terbarukan dapat mempercepat adopsi teknologi baru, meningkatkan efisiensi energi, serta mendukung pertumbuhan ekonomi dengan menciptakan lapangan kerja baru dan mengembangkan industri terkait.
ADVERTISEMENT
Kesadaran masyarakat Polandia terhadap isu keberlanjutan dan perlindungan lingkungan semakin meningkat. Masyarakat turut serta dalam proyek-proyek energi terbarukan, seperti pemasangan panel surya di rumah tangga dan komunitas. Dukungan ini tidak hanya mempercepat implementasi energi terbarukan tetapi juga meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya pencapaian SDGs pada tingkat lokal. Dengan memanfaatkan berbagai peluang ini, Polandia dapat mempercepat peralihan menuju ekonomi berkelanjutan dan mencapai target-target SDGs, khususnya yang terkait dengan energi bersih dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
Solusi
Untuk mempercepat pencapaian SDGs di Polandia, langkah-langkah strategis yang menyeluruh perlu diterapkan, dimulai dengan memperkuat kebijakan energi yang mendukung keberagaman sumber energi. Pemerintah Polandia harus memberikan insentif yang lebih besar untuk pengembangan energi terbarukan, seperti memberikan subsidi pada pembangunan panel surya dan turbin angin, guna mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Data dari IRENA menunjukkan bahwa pada tahun 2021, hanya sekitar 13% dari konsumsi energi Polandia berasal dari sumber terbarukan, sementara Uni Eropa menargetkan 30% pada 2030. Salah satu langkah yang dapat diambil adalah dengan memperkenalkan pajak karbon, seperti yang diterapkan di Swedia, yang dapat mendorong masyarakat dan industri untuk beralih ke sumber energi yang lebih bersih. Selain itu, penting untuk meningkatkan kesadaran publik melalui program edukasi dan kampanye yang fokus pada manfaat energi terbarukan dan bahaya ketergantungan pada energi fosil. Survei Eurobarometer menunjukkan bahwa kesadaran tentang perubahan iklim di Polandia masih rendah, sehingga pendidikan dan kampanye yang melibatkan semua lapisan masyarakat sangat penting untuk mendukung peralihan energi ini. Di sisi lain, kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan lembaga internasional harus diperkuat untuk mempercepat transisi ini. Polandia perlu menarik lebih banyak investasi asing ke sektor energi terbarukan, mengingat besarnya potensi sektor ini di tingkat global, yang tercermin dari total investasi $501,3 miliar di sektor energi terbarukan pada 2020.
ADVERTISEMENT
Kerja sama dengan Uni Eropa juga menjadi kunci, terutama dalam mengakses dana dan program yang mendukung transisi energi, seperti Green Deal Eropa. Kolaborasi ini dapat memberikan sumber daya yang dibutuhkan untuk mengurangi emisi dan membangun infrastruktur energi terbarukan. Selain itu, Polandia harus melihat transisi ini sebagai kesempatan untuk menciptakan lapangan kerja hijau, mengingat sektor energi terbarukan memiliki potensi besar dalam menciptakan pekerjaan baru, seperti yang terjadi di Jerman yang berhasil mengalihkan pekerja dari sektor batu bara ke energi terbarukan melalui program pelatihan dan peningkatan keterampilan. Terakhir, pengembangan infrastruktur energi terbarukan yang efisien dan terintegrasi sangat diperlukan untuk mendukung transisi ini. Peningkatan jaringan listrik dan pengembangan sistem penyimpanan energi dapat membantu menjaga kestabilan pasokan energi terbarukan. Dengan langkah-langkah tersebut, Polandia dapat mempercepat peralihan menuju ekonomi rendah karbon dan mencapai tujuan SDGs, khususnya SDG 7 dan SDG 13, serta mewujudkan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan bagi generasi mendatang.
ADVERTISEMENT