Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Pengertian dan Penerapan Akhlak Menurut Islam
7 Desember 2021 14:23 WIB
Tulisan dari CLARA CINDRA KARTIKA PUTRI tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Halo, kawan-kawan semua! Pada artikel kali ini saya akan membahas topik yang cukup menarik yaitu pengertian dan penerapan akhlak menurut islam. Seperti yang sudah kita ketahui, akhlak dan agama merupakan kedua hal yang berhubungan satu sama lain. Nah, sebelum itu kalian sudah tahu belum pengertian akhlak sendiri itu apa? Lalu ciri-ciri akhlak yang baik menurut islam itu seperti apa sih dan apa faktor pembentuknya? Jika kalian belum tau, coba deh baca artikel dibawah ini!
ADVERTISEMENT
Sekarang ini banyak orang yang menilai seseorang dari tingkah laku dan tabiatnya (akhlak). Rajin atau tidak ibadahnya, lalu bagaimana perilakunya di lingkungan sekitar serta tata bicaranya, juga bagaimana ia memperlakukan orang lain. Orang yang mempunyai perilaku sopan, rajin ibadah, mampu menjaga lisan, dan tidak suka mencela orang lain tentunya sangat disenangi banyak orang dan juga dapat menjadi contoh akhlak yang baik. Tentunya semua orang ingin menjadi seperti itu, kan. Jadi, sebenarnya apa itu akhlak? Secara istilah akhlak merupakan tingkah laku baik atau benarnya sesorang dalam mengatur pergaulannya. Akhlak dalam bahasa arab berasal dari kata jamak "khuluk" yang artinya tingkah laku, budi pekerti, atau tabiat dapat juga diartikan sebagai watak seseorang.
ADVERTISEMENT
Sampai sini pastinya kalian sudah paham pengertian dari akhlak. Lalu, kalian tau nggak kalau dalam islam akhlak mempunyai karakteristik sendiri? Yap, dalam islam sendiri akhlak mempunyai karakteristik yang membedakannya dari sistem akhlak lainnya. Karakteristik akhlak dalam islam sangatlah istimewa. Karakteristik dalam islam, yaitu Syumūliyyah, al-Shalāhiyyah, dan ‘Iqnā al-‘Aql wa al-‘Ātifah. Syumūliyyah atau lengkap merupakan karakterisktik islam yaitu seluruh perbuatan manusia adalah akhlak baik perilakunya terhadap diri sendiri maupun orang lain. Lalu, yang kedua, al-Shalāhiyyah adalah karakteristik dimanapun seseorang itu berada. Tidak hanya terikat pada satu saja atau stagnan, melainkan menyesuaikan dimana ia berada, bagaimana kondisinya, dan ia tau seperti apa ia harus berperilaku. Yang terakhir yaitu ‘Iqnā al-‘Aql wa al-‘Ātifa merupakan kepuasan bagi akal dan perasaan. Segala sesuatu jalan dari Allah merupakan yang terbaik daripada manusia itu sendiri yang sesungguhnya masih banyak salah dan keterbatasan. Manusia merupakan makhluk yang lemah yang mudah terpengaruh oleh apapun, sehingga segala keputusannya belum tentu baik dan sesuai. Maka, Allah memberi segala jalan dan itulah yang terbaik dan manusia tidak akan merasa kurang. Karaktesristik-karakteristik tersebut saling melengkapi satu sama lain. Masyaallah sekali ya, kawan-kawan! Nah, untuk memenuhi karakteristik diatas pasti ada dong ciri-ciri orang yang mempunyai akhlak baik. Menurut imam Al-Ghazali, ciri-ciri manusia yang berakhlak baik ialah manusia yang mempunyai banyak malu, sedikit menyakiti orang, banyak usaha dan kerja daripada berbicara, selalu memperbaiki dirinya, banyak berbuat baik, penyabar, lemah lembut, selalu mencoba menyambung sillaturahmi dengan orang terdekat dan sekitar, mencintai jalan Allah, sedikit terpengaruh dengan hal-hal yang tidak perlu, tidak emosi dan selalu bisa mengendalikan diri ketika marah, tidak suka memaki, dapat menjaga diri dari murah hati terhadap fakir miskin, tidak pendengki, tidak dendam dan mengutuk orang lain, tidak suka menghasut, serta menjaga dan bagus dalam perkataannya.
ADVERTISEMENT
Setelah mengetahui karakteristik dan ciri-ciri pastinya ada faktor yang memengaruhi seseorang sehingga ia memiliki akhlak yang baik. Kawan-kawan bisa nebak nggak nih apa saja faktor pembentuknya? Nggak susah dong untuk nebak. Kalau berkaitan dengan tingkah laku seperti ini pastinya nggak jauh-jauh ya faktornya dari dalam diri seseorang itu sendiri. Yap betul. Eits, tapi nggak cuma itu lho, ada banyak faktor pembentuknya juga. Coba simak dibawah ini, ya!
Faktor pembentuk akhlak dibedakan menjadi 2 yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang muncul dari diri sendiri, yaitu bakat bawaan sejak lahir seperti naluri, kebiasaan, keturunan, keingininan dan hati nurani. Sedangkan faktor eksternal merupakan faktor yang mempengaruhi pembentukan akhlak dari luar diri manusia yaitu keluarga, pengaruh pendidikan sekolah maupun masyarakat, dan lingkungan sekitarnya.
ADVERTISEMENT
Wah, ternyata banyak sekali ya faktor dari pembentukan akhlak itu sendiri. Jadi, kita harus dapat menyaring mana yang baik mana yang buruk. Kan dari awal kita sudah membahas pengertian, karakteristik, ciri-ciri, dan faktor pembentuk akhlak, nih. Pastinya kita semua ingin mempunyai akhlak yang baik, kan? Tentunya iya, Rasulullah yang jadi panutan kita aja mempunyai akhlak yang sangat baik, masa kita yang meneladaninya nggak?. Sebagai penutup, kalian baca dulu tentang pentingnya meneladani akhlak Rasulullah, ya. Tapi, sebelum itu bagaimana sih seseorang yang meneladani akhlak rasulullah? Seseorang yang meneladani akhlak Rasulullah merupakan seseorang yang ridha dan beriman, menaatin dan menikuti, mencintai dan mengikuti, serta mengucapkan shalawat dan salam kepada rasul Allah. Pentingnya seseorang yang meneladani akhlak rasulullah ialah akan dicintai Allah dan diampuni dosa-dosanya. Allah akan menempatkan orang-orang yang berakhlak baik dalam derajat yang mulia dan tinggi. Selain itu, pentingnya meneladani akhlak Rasulullah dapat membina kehidupan yang lebih baik di dunia dan di akhirat, seperti menaati dalam hal urusan agama maupun duniawi, menumbuhkan sifat yang mulia, dan masih banyak hal baik lainnya.
ADVERTISEMENT
Pastinya sampai sini kawan-kawan sudah paham mengenai akhlak, ciri-ciri, dan faktor pembentuknya serta pentingnya meneladani akhlak Rasulullah. Sekian pembahasan artikel kali ini. Semoga dapat menambah wawasan, ya! Sampai jumpa di lain waktu!