Konten dari Pengguna

Exploding Head Syndrom Bikin Tidur Tidak Nyaman?

Clara Gista Oriana
Mahasiswa Program Studi Psikologi Universitas Brawijaya
14 Desember 2023 13:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Clara Gista Oriana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi seseorang yang tidurnya tidak nyenyak dikarenakan mengalami Exploding Head Syndrom (EHS) atau sindrom kepala meledak oleh Clara Gista Oriana.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi seseorang yang tidurnya tidak nyenyak dikarenakan mengalami Exploding Head Syndrom (EHS) atau sindrom kepala meledak oleh Clara Gista Oriana.
ADVERTISEMENT
Kejadian tidak menyenangkan dan tidak diinginkan kerap terjadi saat ataupun akan tertidur. Hal itu disebut dengan parasomnia. Parasomnia sudah pasti mengakibatkan kualitas tidur yang buruk dan juga dapat mengganggu orang yang tidur disekitar. Salah satu parasomnia yang tidak banyak orang ketahui namun kerap terjadi adalah Exploding Head Syndrom (EHS) atau sindrom kepala meledak. Maka dari itu, teman-teman perlu memahami lebih jauh pengertian, penyebab, dan hal lainnya seperti apa yang dapat kita lakukan untuk membantu diri sendiri maupun orang sekitar yang mengalami sindrom ini.
ADVERTISEMENT

Apa Exploding Head Syndrom (EHS) itu?

Exploding Head Syndrom (EHS) atau sindrom kepala meledak adalah salah satu bentuk parasomnia dimana saat tertidur orang yang mengalami akan mendengar dengingan atau suara besar yang berlangsung beberapa detik. Suara besar ini terdengar seperti suara ledakan bom, petasan, tembakan atau petir.
Orang yang mengalami EHS akan merasakan mendengarkan suara yang amat keras saat sebelum atau saat terbangun. Pada parasomnia yang satu ini, orang yang mengalami akan terbangun dengan penuh rasa kaget dan takut karena suara yang didengar terasa sangat nyata dan bisa saja disertai melihat kilatan cahaya. Mereka sangat yakin bahwa apa yang dialami adalah pengalaman nyata. Kenyataannya mereka bahkan tidak merasakan nyeri di kepala mereka.
ADVERTISEMENT
Masing-masing individu pasti memiliki pengalaman EHS yang berbeda. Kurun waktu yang dilalui juga berbeda. Ada yang mengalami hanya pada satu malam saja. Ada juga yang mengalami pada beberapa malam dan berkelanjutan.

Apasih penyebabnya?

Para ahli telah menyatakan bahwa ada beberapa kemungkinan penyebab EHS antara lain kejang parsial pada bagian lobus temporal otak, pergeseran bagian kecil dalam tuba eustachius di telinga tengah ataupun kecemasan yang berlebihan.
Selain itu, EHS juga dapat disebabkan oleh kurangnya waktu tidur, gangguan tidur lainnya, efek samping obat kesehatan yang sedang dikonsumsi, kondisi psikologis, dan akibat penyalahgunaan alkohol dan obat terlarang.

Perlukah melakukan tes untuk mendeteksi EHS?

EHS bukanlah hal yang membahayakan. EHS juga tidak memerlukan penanganan khusus dan tes khusus. Namun, jika benar-benar mengganggu, maka dokter akan menyarankan untuk melakukan pemeriksaan Polysomnography (PSG) atau sleep study. PSG adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk menegakkan diagnosa gangguan tidur. Alat tersebut akan memetakan siklus tidur dengan merekam gelombang otak, denyut jantung, pola nafas, kadar oksigen dalam darah, gerakan dada, gerakan mata, gerakan tangan dan kaki serta suara-suara yang dihasilkan selama tidur.
ADVERTISEMENT
Setelah dilakukan pemeriksaan PSG, dokter dapat menentukan pengobatan mana yang paling efektif dengan harapan dapat mengurangi EHS ini.

Bagaimana sih cara agar terhindar dari EHS?

Nah, karena EHS ini merupakan salah satu parasomnia, maka ada berbagai cara agar terhindar dari EHS atau parasomnia lainnya, seperti :

1. Tidur cukup

Tidur cukup dengan kisaran waktu 6-9 jam memiliki dampak yang besar bagi manusia untuk belajar, berfungsi secara emosional, dan mempertahankan kesehatan fisik. Maka dari itu, penting untuk menciptakan rutinitas tidur yang baik, menjauhkan diri dari gangguan sebelum tidur, dan menjaga lingkungan tidur yang nyaman dan aman.

2. Melakukan kegiatan relaksasi

Untuk mengontrol tingkat stres, kegiatan relaksasi menjadi jalan keluar yang baik. Kegiatan relaksasi tergolong cukup mudah dilakukan karena dapat dilakukan dimana saja dengan budget yang beragam. Kegiatan yang dapat dilakukan contohnya membaca buku, berjalan kaki, mandi menggunakan air hangat, dan hal lainnya yang dapat membuat diri menjadi lebih rileks.
ADVERTISEMENT
Dengan memahami hal-hal seputar EHS serta jalan keluarnya, kita semakin tahu bahwa pola hidup dapat mempengaruhi tidur yang berdampak pada kehidupan sehari-hari kita. Penyebaran informasi tentang sindrom ini juga bisa membantu mengurangi rasa takut bagi orang-orang yang mengalaminya.

Referensi

Alodokter. (2022, September 16). Parasomnia, Gangguan Perilaku Saat Tidur. Alodokter. https://www.alodokter.com/parasomnia-gangguan-perilaku-saat-tidur
Halodoc, R. (2018, June 7). Perlu Tahu penyakit langka exploding head syndrome. halodoc. https://www.halodoc.com/artikel/perlu-tahu-penyakit-langka-exploding-head-syndrome
Alodokter. (2022, February 3). Inilah Gejala, Penyebab, Dan Cara Mengatasi sindrom Kepala Meledak. Alodokter. https://www.alodokter.com/inilah-gejala-penyebab-dan-cara-mengatasi-sindrom-kepala-meledak
Polysomnography. GEH. (n.d.). https://www.gleneagles.com.sg/id/tests-treatments/polysomnography#:~:text=Apa%20itu%20polisomnografi%20(PSG)%3F,pemeriksaan%20untuk%20mendiagnosis%20gangguan%20tidur.