Konten dari Pengguna

Aksesibilitas Wisata Ramah Difabel: Benteng Vredeburg Yogyakarta

Clariza Vidia Vira Paksa
Mahasiswa S1 Pariwisata Universitas Gadjah Mada
11 Desember 2023 10:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Clariza Vidia Vira Paksa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Keterbatasan seharusnya tak jadi penghalang dalam menjalankan kegiatan wisata. Kegiatan wisata merupakan kegiatan yang dapat dilakukan oleh semua orang, tak terkecuali teman-teman yang memiliki kebutuhan khusus atau teman difabel. Hingga saat ini beberapa destinasi maupun atraksi wisata kurang memperhatikan akan pentingnya fasilitas serta aksesibilitas ramah difabel dalam sebuah destinasi maupun atraksi wisata. Dalam perkembangannya, wisata ramah difabel dalam sebuah atraksi dan destinasi wisata telah berdampak masif bagi industri pariwisata. Wisata ramah difabel sendiri merupakan sebuah atraksi maupun destinasi yang mempertimbangkan kebutuhan dari teman difabel dalam bentuk desain bangunan serta ketersediaan fasilitasnya. Fasilitasnya sendiri yakni berupa tambahan jalan ataupun bidang khusus untuk dilewati teman difabel, tempat parkir khusus, dan toilet khusus. Hal ini dibutuhkan oleh teman difabel agar mereka merasa mudah dalam melakukan berbagai kegiatan wisata yang ada di sebuah destinasi wisata maupun atraksi wisata.
Gambar Benteng Vredeburg, sumber: milik pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Gambar Benteng Vredeburg, sumber: milik pribadi
Benteng Vredeburg, merupakan salah satu atraksi wisata yang telah menerapkan konsep wisata ramah difabel. Benteng peninggalan Belanda yang berada di Kota Yogyakarta ini, telah menghadirkan beberapa aksesibilitas serta fasilitas bagi teman difabel yang memudahkan mereka dalam melakukan berbagai kegiatan wisata. Salah satu aksesibilitas yang hadir di Benteng Vredeburg ini adalah ramp yang ada di tiap-tiap jalur sebagai pengganti anak tangga yang memiliki lebar dan kemiringan tertentu. Ramp ini digunakan oleh teman difabel yang menggunakan kursi roda agar memudahkan akses dalam melakukan mobilitas dari satu ruang ke ruang lainnya. Selain itu, ramp ini juga berada di tiap-tiap ruang diorama dan ruang lainnya yang memiliki ketinggian berbeda. Selain akses yang mudah, di Benteng Vredeburg juga menyediakan kursi roda yang dapat digunakan secara gratis tanpa ada pungutan biaya. Tak lupa juga terdapat area parkir dan toilet khusus difabel yang turut hadir dalam memudahkan teman difabel dalam melakukan kegiatan wisata di Benteng Vredeburg.
Gambar ramp yang ada di tiap ruang diorama, sumber: milik pribadi
Selain ramp, Benteng Vredeburg ini juga terdapat guiding-blocks atau ubin pembantu bagi teman difabel yang tunanetra. Lalu terdapat juga tactile map yang merupakan jenis peta cetak timbul agar teman difabel yang tunanetra dapat mengetahui posisi dan gambaran Benteng Vredeburg yang sebenarnya. Selain itu, di Benteng Vredeburg ini juga terdapat rambu dengan dilengkapi warna kontras yang akan memudahkan pengunjung dengan gangguan penglihatan rendah dalam mengakses Benteng Vredeburg.
ADVERTISEMENT
Gambar guiding blocks bagi teman difabel tunanetra, sumber: milik pribadi
Kemudahan akses bagi teman difabel juga dapat ditemukan di tiap-tiap ruang diorama. Terdapat teks braille yang akan memudahkan teman difabel tunanetra dalam memahami apa cerita yang ditampilkan dalam diorama. Setelah itu, terdapat juga hands on yang akan memberikan experience langsung kepada teman difabel tunanetra untuk bersentuhan langsung dengan benda-benda serta artefak yang ada. Untuk teman difabel yang menggunakan kursi roda, dalam ruangan diorama ini juga dimudahkan dengan luasnya ruangan sehingga memudahkan teman difabel dengan kursi roda untuk bergerak bebas.
Gambar kursi roda yang disediakan di Benteng Vredeburg, sumber: milik pribadi
Kebutuhan bagi teman difabel dalam hal aksesibilitas dan fasilitas telah tersedia di Benteng Vredeburg. Fasilitas dan aksesibilitas yang ada juga telah memberikan manfaat yang masif bagi para pengunjung difabel. Dengan adanya fasilitas dan aksesibilitas yang memudahkan ini, diharapkan dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi para pengunjung khususnya teman difabel. Wisata ramah difabel ini bukan hanya sekedar pemenuhan standar dan regulasi, namun juga tentang menciptakan pengalaman yang positif juga bermakna bagi setiap orang. Sudah selayaknya atraksi wisata dan destinasi wisata yang ada dapat turut menerapkan wisata ramah difabel agar tercipta pariwisata yang inklusif dan menginspirasi perubahan positif.
ADVERTISEMENT