Konten dari Pengguna

Unika Atma Jaya Kukuhkan 2 Guru Besar, Kontribusi dalam Teknologi dan Ekonomi

Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Platform diseminasi informasi akademisi Unika Atma Jaya dari kegiatan kemahasiswaan, penelitian, pengabdian masyarakat, kerjasama nasional dan internasional, hingga perkembangan dunia pendidikan di Indonesia.
6 Februari 2025 11:26 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Unika Atma Jaya Kukuhkan 2 Guru Besar, Kontribusi dalam Teknologi dan Ekonomi
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
JAKARTA, 5 Februari 2025 - Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya mengawali tahun 2025 dengan mengukuhkan 2 Guru Besar, yaitu Prof. Ir. Ronald Sukwadi, S.T., M.M., Ph.D., IPU. sebagai Guru Besar bidang Teknik Industri dari Fakultas Biosains, Teknologi, dan Inovasi, serta Prof. Rosdiana Sijabat, S.E., M.Si., Ph.D. sebagai Guru Besar Bidang Ekonomi Bisnis dari Fakultas Ilmu Administrasi Bisnis dan Ilmu Komunikasi, pada Rabu (05/02) di Gedung Yustinus Lt. 15, Kampus Semanggi dengan dihadiri oleh keluarga, kolega, dan Guru Besar Tamu dari sejumlah Universitas.
ADVERTISEMENT
Prof. Ronald dan Prof. Rosdiana resmi menjadi Guru Besar Tetap di Unika Atma Jaya yang ke 25 dan 26, serta menambah jumlah anggota Dewan Guru Besar Unika Atma Jaya. Prosesi pengukuhan dibuka oleh Rektor Unika Atma Jaya Prof. Dr. dr. Yuda Turana, Sp.S(K), dan dipimpin oleh Prof. Dr. Laura F. N. Sudarnoto selaku Ketua Dewan Guru Besar Unika Atma Jaya.
Rektor Unika Atma Jaya, Prof. Dr. dr. Yuda Turana, Sp.S(K), dalam sambutannya menyampaikan apresiasi terhadap pencapaian kedua akademisi tersebut.
“Saya ucapkan selamat kepada kedua sahabat saya, Prof. Ir. Ronald Sukwadi dan Prof. Rosdiana Sijabat. Pencapaian ini merupakan kebanggaan bagi institusi dan merupakan komitmen komunitas Unika Atma Jaya dalam mewujudkan pendidikan yang berkualitas”, ujar Prof. Yuda.
Membangun Ekosistem Manufaktur Cerdas dengan Design for Smart Quality
ADVERTISEMENT
Prof. Ronald dalam orasinya membahas mengenai transformasi industri manufaktur cerdas pada Industri 4.0 guna meningkatkan kualitas dan efisiensi produksi melalui metode Design for Smart Quality (DFSQ).
Disampaikan bahwa perkembangan industri 4.0 telah berjalan di beberapa negara maju seperti Jerman dan China dengan menerapkan integrasi Artificial Intelligence (AI), Internet Of Things (IoT), Big data, dan Blockchain dalam proses produksi. Proses manufaktur cerdas ini memanfaatkan otomasi dan sistem basis data guna memaksimalkan kualitas dan daya saing industri.
“DFSQ hadir sebagai solusi untuk meningkatkan kualitas produksi dengan pendekatan berbasis data dan sistem otomatis, sehingga industri dapat beradaptasi dengan tuntutan global yang semakin kompleks," ujar Prof. Ronald Sukwadi.
Design for Smart Quality (DFSQ) merupakan kerangka kerja perancangan sistem kualitas cerdas dengan basis Design for Six Sigma (DFSS) yang meliputi enam tahapan. Sistem ini telah diujicobakan di beberapa industri manufaktur di negara Taiwan dengan hasil yang menjanjikan dalam aspek peningkatan efisiensi dan penurunan produk cacat.
ADVERTISEMENT
“DFSQ diharapkan dapat menciptakan ekosistem manufaktur cerdas yang lebih efisien, otomatis, dan berbasis data. Dengan penerapan teknologi yang tepat, industri manufaktur Indonesia dapat meningkatkan daya saingnya di era digital serta menghasilkan produk berkualitas tinggi dengan efisiensi yang lebih baik," ujar Prof. Ronald Sukwadi.
Ekonomi Digital sebagai Motor Pertumbuhan Masa Depan
Orasi ilmiah Prof. Rosdiana yang berjudul "Menggali Akar Pertumbuhan Ekonomi: Dinamika Ekonomi Klasik hingga Ekonomi Modern" membahas determinasi pertumbuhan ekonomi dari pemikiran klasik hingga modern. Beliau mengulas peranan teknologi dan ekonomi digital sebagai sumber pertumbuhan ekonomi yang relevan pada masa sekarang.
“Ekonomi digital telah menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi, terutama dalam tiga aspek penting: transformasi bisnis berbasis teknologi seperti e-commerce dan pembayaran digital, dampak digitalisasi terhadap UMKM yang semakin kompetitif, serta posisi Indonesia sebagai pusat ekonomi digital di Asia Tenggara dengan penetrasi internet yang terus meningkat," ujar Prof. Rosdiana Sijabat.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Prof. Rosdiana memaparkan tantangan yang mengiringi eksistensi ekonomi digital seperti ketimpangan dalam akses teknologi dan perlunya kebijakan praktis dalam pengambangan infrastruktur digital. Maka dari itu beliau menekankan pentingnya pengembangan SDM dan regulasi yang mendorong inovasi untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Orasi ilmiah yang dibawakan Prof. Rosdiana menegaskan bahwa ekonomi digital bukan sekedar tren, namun secara lebih jauh merupakan motor pertumbuhan ekonomi masa depan. “Perlu adanya peningkatan literasi teknologi, penguatan di bidang infrastruktur digital, serta peluncuran inovasi terbarukan guna mengamankan posisi di kompetisi tingkat global,” ungkap Prof. Rosdiana.
Melalui Pengukuhan Guru Besar di Tahun 2025 ini, Unika Atma Jaya mendorong para calon Guru Besar untuk mengakselerasi proses setiap karya melalui penguatan komitmen, sikap kepedulian, dan keunggulan untuk “Tuhan dan Tanah Air” sesuai Tri Dharma Perguruan Tinggi.
ADVERTISEMENT