Konten dari Pengguna

Sepeda Motor: Disayang-Dibenci, Diusir-Dicari

Ahmad Juwana
mengingat sesuatu dg tulisan
8 November 2017 3:56 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ahmad Juwana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sepeda Motor: Disayang-Dibenci, Diusir-Dicari
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Beberapa hari ini, tersiar kabar bahwa pasangan Gubernur DKI Jakarta yang baru akan merevisi/mencabut peraturan terkait larangan sepeda motor melintas di kawasan Sudirman dan Thamrin. Tentu saja kabar ini sangat menggembirakan bagi para biker Jakarta, meskipun sebenarnya pembatasan tersebut saat ini sepertinya sudah tidak dipermasalahkan bagi mereka.
ADVERTISEMENT
Larangan melintas di kawasan Sudirman dan Thamrin telah berjalan dari tahun 2015, dan pada dasarnya para biker telah dapat beradaptasi dengan larangan tersebut dengan menggunakan jalur alternatif. Tapi tentu saja revisi/pencabutan peraturan tersebut sangat menggembirakan bagi mereka karena tidak lagi merasa sebagai pihak yang terpinggirkan.
Berbicara tentang sepeda motor dengan segala tingkah laku penggunanya memang tidak akan pernah ada habisnya. Banyak hal negatif dari sepeda motor dan penggunanya, akan tetapi tidak sedikit pula hal positif dari sepeda motor dan penggunanya.
Sering kali banyaknya sepeda motor dan perilaku ugal-ugalan pengendaranya di jalan dianggap sebagai biang kerok kemacetan. Kita bisa dengan mudahnya untuk mencari pelanggaran lalu lintas dari pengguna sepeda motor ini, mulai dari menerobos lampu merah, berhenti di depan garis zebra cross, bergerombol dibawah jembatan penyeberangan saat hujan, naik ke trotoar, mengemudi dengan zig zag, tidak menggunakan helm, dan masih banyakkkkkkkkk lainnya.
ADVERTISEMENT
Tapi dibalik kesemrawutan pengunaan sepeda motor. Moda transportasi ini menawarkan banyak hal positif kepada kita semua. Tidak bisa dipungkiri bahwa sepeda motor merupakan alat transportasi yang relatif paling murah dan cepat, jauh lebih cepat dan lebih murah dibandingkan transportasi masal seperti bis. Kecepatan dan kehematan tersebut lah menjadikan sepeda motor ini menjadi primadona.
Bagi orang yang tidak betah dengan kemacetan di jalan, body sepeda motor yang ramping memungkinkan untuk dipakai meliuk-liuk menembus kemacetan. Body yang kompak ini juga menjadikannya hemat lahan parkir. Bahkan kebutuhan ruang yang lebih sedikit ini yang kadang dijadikan tameng bahwa sebenarnya bukanlah sepeda motor yang menjadi biang kemacetan, akan tetapi mobil.
Hal ini ditunjang dengan kemudahan dalam kepemilikan sepeda motor yang menjadikan hampir siapapun dapat memiliki sepeda motor. Cukup dengan membayar uang muka tidak sampai satu juta, kita sudah bisa membawa pulang sebuah sepeda motor.
ADVERTISEMENT
Selain penggunaan sepeda motor sebagai sarana yang bersifat personal seperti tersebut diatas, sepeda motor juga menawarkan lapangan pekerjaan yang tidak dapat dipandang sebelah mata. Sebagai contohnya jasa pengiriman logistik yang makin hari makin marak dengan berkembangnya tren belanja online. Banyak dijumpai jasa logistik yang memanfaatkan sepeda motor dalam pengantaran barang kepada konsumen.
Selain itu, Go-Jek yang merupakan salah satu start up Indonesia terbesar saat ini, bisnis modelnya juga memanfaatkan sepeda motor. Go-Jek memulai bisnisnya dengan membuat Ojek Online yang kemudian diikuti dengan layanan-layanan lainnya yang juga masih memanfaatkan sepeda motor sebagai sarananya seperti Go-Send dan Go-Food.
Pemanfaatan dari sepeda motor saat ini juga telah merambah ke dunia pariwisata. Jika kita berwisata ke Bandung, Jogja, Lombok, Bali, Malang dll tentunya kita akan mencoba mencari sarana transportasi yang dapat menjangkau ke lokasi-lokasi wisata. Jadi tidak mengherankan jika saat berwisata kita akan mencari jasa sewa motor jogja, sewa motor Lombok, atau jasa sewa motor di lokasi lainnya.
ADVERTISEMENT
Teknologi dari sepeda motor pun sepertinya tidak pernah berhenti. Beberapa hari yang lalu di Indonesia telah diuji coba sepeda motor listrik yang menawarkan konsep ramah lingkungan. Di Dubai juga telah diuji coba sepeda motor yang dapat terbang.
Sepeda motor saat ini dapat dipandang sebagai “artis” seksi yang sangat terkenal. Sepeda motor memiliki hater dan fan boy nya masing-masing. Banyak yang benci dengan penggunaan sepeda motor, tapi secara tanpa sadar malah meningkatkan pemanfaatan sepeda motor, seperti dengan sering belanja online atau memanfaatkan ojek online dalam aktifitasnya. Menarik untuk terus menyimak bagaimana nasib sepeda motor ini selanjutnya.