Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Bukan Mulai dari Menabung, Inilah Cara Bijak Mengenalkan Uang ke Anak
21 Juli 2022 21:39 WIB
Tulisan dari Cornelia J Cintya D tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Bijak mengelola uang bukanlah sebuah kemampuan yang bisa tiba-tiba terjadi. Orang tua perlu mengenalkan uang ke anak dengan benar dan mulai menanamkan kebiasaan baik sedari dini. Akan tetapi, mengenalkan konsep uang berbeda dari konsep menabung. Berikut ini adalah cara bijak mengenalkan uang ke anak.
ADVERTISEMENT
1. Jelaskan bagaimana cara mendapatkan uang
Mulai usia tiga tahun biasanya anak-anak akan mulai bertanya-tanya tentang apa itu pekerjaan. Jelaskan bahwa orang tua butuh bekerja / melakukan usaha agar bisa mendapatkan uang. Jika terasa sulit, orang tua bisa menggunakan buku cerita yang menceritakan tentang mengenalkan uang ke anak.
2. Bermain uang-uangan
Anak-anak sangat suka meniru kegiatan orang dewasa, begitu pula saat diajak berbelanja. Anak akan memperhatikan proses jual beli yang membutuhkan uang sebagai alat pembayaran. Karena itu coba ajak anak untuk pretend play menggunakan uang-uangan. Jika anak sudah mengenal angka maka akan permainan ini akan lebih menyenangkan. Bermain uang-uangan adalah salah satu cara bijak mengenalkan uang ke anak.
3. Ajak anak memegang uang
Biarkan anak memegang uang dan bagaimana cara membawa dan menyimpannyadengan baik. Tunjukkan bagaimana cara menaruh uang kertas dan koin di dalam dompet, jangan dilipat-lipat, jangan dirobek, dan selalu ingat untuk mencuci tangan setelah memegang uang cash. Orang tua juga bisa mengenalkan uang elektronik ke anak yang sudah lebih dewasa. Jelaskan bahwa saat ini uang elektronik mulai sering digunakan untuk memudahkan transaksi.
ADVERTISEMENT
4. Berhenti mengatakan, “Mama kerja untuk beli susu buat kamu.”
Kita tentu tidak asing dengan kalimat “Mama kerja untuk beli susu buat kamu,” atau “Papa harus berangkat kerja supaya bisa belikan kamu mainan baru.” Ternyata kalimat seperti ini membuat anak merasa bingung.
Jika dijelaskan dengan logika seperti ini, sebagian anak mungkin bisa memilih untuk tidak perlu dibelikan susu atau mainan baru asalkan orang tuanya tetap di rumah dan tidak perlu berangkat kerja. Karena itulah penting untuk bijak mengenalkan uang ke anak dengan analogi yang benar dan mudah.
Katakan bahwa orang tua bekerja untuk mendapatkan uang. Uang itu kemudian dimanfaatkan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Jelaskan dengan analogi yang sederhana. Misalnya, anak selalu tidur menggunakan AC. Katakan bahwa orang tua bekerja agar mendapatkan uang yang nantinya bisa digunakan untuk membayar listrik sehingga anak bisa tidur menggunakan AC.
ADVERTISEMENT
5. Ajak anak membuat daftar belanja
Saat akan berbelanja ke supermarket, ajak anak untuk membuat daftar belanja. Ceritakan pada anak bahwa penting untuk kita membuat daftar belanja agar bisa bijak dalam menggunakan uang saat membeli barang.
Kegiatan ini bisa menjadi kegiatan yang sangat menyenangkan karena anak perlu mencari tahu kebutuhan apa yang perlu dibeli segera seperti dengan membuka kulkas dan juga lemari penyimpanan kebutuhan rumah tangga. Jelaskan mengenai kebutuhan yang utama seperti bahan pokok makanan, keperluan mandi, mencuci, dll. Lalu jangan lupa untuk memasukkan “daftar belanja” si anak yang ingin dibeli. Meski daftar belanja terkesan sepele, hal ini termasuk cara bijak mengenalkan uang ke anak, lho.
6. Praktekkan Cara Membayar Kewajiban
Setelah menceritakan bahwa kita perlu bekerja agar mendapatkan uang, poin selanjutnya adalah bagaimana mengajari anak untuk membayar kewajiban yang paling utama sebelum membelanjakan uang untuk hal-hal lainnya. Misalnya kebutuhan untuk membayar sekolah, membayar pajak, membayar asuransi, atau bahkan membayar cicilan. Sah-sah saja kok menceritakan dengan detail kewajiban bayar-membayar dalam kehidupan rumah tangga kepada anak.
ADVERTISEMENT
7. Tunjukkan cara membelanjakan uang
Biasanya setelah mengerti tentang konsep uang bisa membeli berbagai barang, anak-anak jadi mempunyai keinginan untuk membeli mainan ini dan itu. Jika anak sudah diberi uang saku mingguan, orang tua bisa mengajak anak untuk menggunakannya lebih bijak dengan mengenalkan prioritas.
Jika anak sudah mengetahui tentang angka dan jumlah, tentu akan lebih mudah mengajarinya. Namun pada anak dengan usia lebih kecil dan belum mengerti mengenai jumlah, mana yang mahal, atau mana yang murah, maka kita bisa menggunakan analogi sederhana.
Misalnya anak ingin membeli mainan yang harganya sangat mahal. Kita bisa katakan, “Harga mainan itu setara dengan 100 porsi takoyaki kesukaan kamu.” Biasanya anak akan mulai mengerti bahwa hal itu tidak “worth it” dan kita bisa arahkan untuk membeli mainan yang sesuai bujet.
ADVERTISEMENT
8. Ajarkan anak untuk sabar menunggu
Akhir- akhir ini sering terdengar ya berita tentang anak yang membakar rumah karena keinginannya tidak dipenuhi. Itu bisa terjadi karena anak tidak sabar dan segala sesuatunya terbiasa dipenuhi langsung oleh orang tuanya.
Hal-hal seperti ini bisa menjadi pelajaran yang penting untuk kita membiasakan anak belajar menunggu. Misalnya dengan menjadwalkan kapan anak mendapat uang jajan, kapan bisa jajan di luar, atau kapan bisa membeli mainan yang agak mahal.
Sebagai contoh yang pertama, anak diberikan uang saku mingguan sebesar Rp 50.000,- pada hari Jumat. Jika pada hari Sabtu anak menggunakan uang sakunya untuk jajan takoyaki, maka hari Minggu si anak tidak bisa jajan burger favoritnya. Jika ingin jajan burger si anak harus menunggu mendapatkan uang saku lagi di minggu depannya.
ADVERTISEMENT
Contoh yang kedua, kita bisa “menjatah” anak untuk bisa beli mainan yang agak mahal ketika dia berulang tahun saja. Misalnya beli sepeda. Jadi harapannya anak akan mengerti dan belajar menunggu. Tidak semua keinginan bisa langsung tercapai saat itu juga.
9. Pentingnya donasi dan sedekah
Berikan pengertian kepada anak bahwa kita wajib membantu orang yang lebih lemah dari kita. Uang yang kita terima juga bukan sepenuhnya milik kita, tetapi wajib untuk dibagi untuk orang yang membutuhkan. Baik itu lewat zakat, perpuluhan, kolekte, ataupun sumbangan lainnya.
10. Kenalkan konsep menabung dan investasi
Jika saat kecil kita sering mendengar lagu dan juga keyakinan tentang harus rajin menabung agar bisa untung, ternyata dalam prakteknya menabung dan investasi ada di poin terakhir dari cara bijak mengenalkan uang ke anak. Mengapa demikian? Karena sebelum kita bicara tentang menabung dan investasi kita perlu tahu cara membelanjakan uang terlebih dahulu.
ADVERTISEMENT
Tentunya untuk membelanjakan hal-hal yang utama dan menjadi kewajiban untuk kita. Karena jika dari awal anak diajak untuk fokus menabung tetapi tidak bisa membelanjakan uang dengan bijak, pada akhirnya tabungannya akan tergerus sedikit demi sedikit untuk keinginannya membelanjakan uang miliknya.
Namun demikian kebiasaan menabung dan berinvestasi harus dijadikan kebiasaan tetap seorang anak karena dengan menabung dan berinvestasi anak bisa membuat rencana nyata ke depan, menjadi disiplin, dan juga membangun kemandirian. Kenalkan konsep menabung mulai dari punya celengan anak sendiri atau menggunakan tabungan digital anak. Buatkan pos-pos prioritas kebutuhannya dan ajak anak untuk memetakan keinginannya ke depan.
Nah, itulah tadi 10 cara bijak mengenalkan uang ke anak. Bukan hal yang mudah untuk dilakukan karena memerlukan kesabaran dan konsistensi dari orang tua dalam proses mengenalkan uang ke anak. Tidak perlu harus menunggu anak sampai cukup umur mengerti uang. Kebiasaan baik ini bisa mulai ditanamkan sesederhana ketika anak mulai bertanya, “Mengapa ayah/ ibu harus bekerja?”
ADVERTISEMENT
Sumber :
https://www.instagram.com/tv/CazbG_Vpg1B/?hl=en
https://www.ramseysolutions.com/relationships/how-to-teach-kids-about-money
https://www.forbes.com/advisor/personal-finance/how-to-teach-your-kids-good-money-habits/
https://www.moneygeek.com/financial-planning/resources/how-to-teach-your-kids-about-money/