Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.7
25 Ramadhan 1446 HSelasa, 25 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Monica Soraya, Bos Perusahaan Film yang Relakan Istananya untuk Anak Terlantar
6 Agustus 2020 16:03 WIB
Tulisan dari Crazy Rich tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Nama Monica Soraya menjadi perbincangan hangat setelah tampil di YouTube channel milik Baim Wong. Pasalnya perempuan dengan harta berlimpah itu dengan tulus merawat enam bayi terlantar. Dirinya tinggal di rumah mewah seluas 4.500 meter persegi dengan keenam bayi rawatannya.
ADVERTISEMENT
Monika Soraya sendiri merupakan Presdir Insan Sinema Indonesia Production dan Maharesi Maheswari Nusantara Gemilang.
Di rumah mewahnya, Monica memiliki satu ruangan untuk keenam bayi. Bayi-bayi itu bukanlah bayi biologisnya. Tetapi bayi-bayi terlantar yang tidak diinginkan orang tuanya. Ada bayi yang berasal dari hubungan di luar nikah, ditinggal suaminya, hingga bayi yang orang tuanya tidak mampu untuk merawat.
Ibu rumah tangga itu mengaku dirinya memang bermimpi untuk membuat panti asuhan sejak ia kecil. Untuk mewujudkan hal itu, ia memulainya dengan mengasuh keenam bayi terlantar. Terlebih belakangan dirinya sering melihat berita pembuangan bayi. Hatinya pun tergerak.
Crazy Rich itu sudah biayai keenam bayi sejak masih dalam kandungan. Sejak dari tujuh bulan dalam kandungan hingga lahir dititipkan, semuanya Monica yang membiayai. Dirinya selalu mengirimkan uang tiap bulan kepada orang tua biologisnya agar bayi-bayi tersebut tidak digugurkan. Ia juga memberikan bantuan Rp 500.000 per minggu untuk periksa ke dokter.
ADVERTISEMENT
Namun tidak semua orang tua bayi benar-benar menitipkan anaknya. Ada yang sudah dibiayai tetapi menghilang begitu saja. Ada juga yang meminta bayaran lebih meski semua biaya telah ia tanggung.
Monica juga terus menjaga hubungan dengan para orang tua bayi-bayi asuhannya. Ia selalu mengabarkan pertumbuhan dan perkembangan bayi mereka. Hal ini lantaran menurutnya, suatu saat dirinya akan mempertemukan ibu dan anak-anak mereka.
Dalam perawatan keenam bayi asuhannya, Monica dibantu dengan enam orang pengasuh. Dirinya juga menyiapkan susu formula untuk asupan para bayi. Saat ini, Monica mengaku bahwa sedang menunggu kelahiran bayi ke tujuh yang akan ia rawat.