Boy Horisontal : “Menggabungkan Insan dalam Membuat Film Bertajuk Edukasi”

“Membuat film tidak bisa kerja sendiri, perlu kerja tim yang kompak untuk menjadikan film itu layak menjadi tontonan dan tuntunan, karya film yang berkualitas harus didukung cerita yang kuat, yang mengedukasi dan menginspirasi bagi masyarakat,” begitu dikatakan Boy Horizontal saat ditemui disela-sela kesibukannya menyiapan film AUTIS.

“Film AUTIS, walaupun gagasannya dariku, aku harus mempercayakan kepada orang yang tepat, mbak Rina Setyaningrum aku minta untuk menuliskan skenarionya. Bahkan, akan minta dibikinkan novel sebelum film AUTIS itu di putar di bioskop,” ujar Boy yang mengenyam pendidikan di University of Tokyo jurusan senimatografi.

Rina Setyaningrum saat bertemu dengan Eki Thadan di Stasiun Pondok Raji, untuk membahas tentang persiapan film dan novel AUTIS pada Kamis, 12/4/2018/ menjelaskan, “Skenarionya sih sudah selesai, tinggal persiapan merubah dalam format novel yang siap diterbitkan dalam waktu dekat. Dalam novel harus bisa menggambar adegan yang mengharukan kedalam bahasa yang enak dibaca,” kata Rina yang sudah banyak membuat skenario film.

“Film AUTIS bukan sekedar film menyeritakan seorang ibu yang mengabaikan anak penderita AUTIS, tetapi film ini menyoba memberi edukasi yang menginspirasi, bagaimana mencari solusi, bahwa anak itu memiliki impian masa depannya. Oleh karena itu, untuk menghasilan film yang baik, perlu berkolaborasi banyak insan perfilman, khususnya sineas senior untuk berbagi pengalaman kepada sineas yunior. Dengan kolaborasi ini, diharapkan menghasilkan kolaborasi film edukasi yang menginspirasi.”kata Boy Horizontal, nominator peraih Piala Citra pada FFI tahun 2006 kategori film pendek. (CREATIFILM)