Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Yuk Kenalan Dengan Adis si Atlit dengan Segudang Prestasi
26 Februari 2017 0:20 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
Tulisan dari Cricket Rangers tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pria ramah yang murah senyum itu bernama Muhaddis. Atlit kriket yang telah mencetak sederet prestasi ini membagikan pengalamannya kepada cricketrangersid. Ia pertama kali mengenal kriket ketika duduk di bangku SD kelas 5. Kala itu, seorang pelatih kriket asal Australia bernama Zack mengunjungi sekolahnya.
ADVERTISEMENT
Sayang, Adis kecil belum menunjukkan ketertarikannya terhadap olahraga yang berasal dari Inggris ini. Hingga akhirnya, ia mencoba dan jatuh cinta pada keseruan kriket.
“Waktu itu di Karawang ada lapangan gede banget. Yang punya PT Texmaco. Rencananya, sekolahan saya ingin latihan di lapangan tersebut. Karena tidak mungkin memboyong semua murid ke lapangan tersebut, maka diadakan seleksi untuk latihan di sana. Alhamdulillah saya lolos untuk latihan di lapangan Texmaco,” ungkapnya antusias.
Karir kriket Adis semakin hari semakin menanjak. Ia bahkan tidak ingat berapa jumlah seleksi dan pertandingan yang pernah ia ikuti secara tepat karena terlalu banyak. Namun, salah satu pertandingan yang paling berkesan baginya adalah ketika melawan Papua New Guinea.
“Ketika bertanding di Papua New Guinea, saya nggak nyangka kalau Kedubes tahu kita bertanding di sana. Kita dianterin makan setiap hari dan sebelum pulang ke Indonesia kita diundang ke Kedubes. Di sana saya merasa menjadi tamu kehormatan banget. Belum lagi warganya yang sangat bersahabat,” timpal laki-laki berusia 24 tahun ini sumringah.
ADVERTISEMENT
Pengalaman unik yang tidak pernah ia lupakan adalah ketika ia menemukan bola kriket yang sudah hancur. Waktu itu, ia yang lebih sering berlatih dengan bola karet, merasa sangat senang menemukan bola kriket pertamanya.
"Ada satu kejadian, saya nemu bola cricket keras yang sudah hancur. Senang banget rasanya dan saking senangnya saya bawa pulang lah itu bola. Terus saya pretelin deh, oh ternyata isinya begini," ujarnya riang sambil tertawa kecil.
Meski sudah terjun di dunia kriket sejak kecil dan memiliki sederet prestasi yang gemilang, namun atlit bernomor punggung 49 ini bukanlah type yang pelit kepada junior. Ia akan dengan sabar membagi tips bagi para pemain yang baru saja terjun ke dunia kriket.
ADVERTISEMENT
“Latihan yang rajin. Selama ikut cricket jangan berharap imbalan dulu. Apalagi untuk pemula. Jangan berharap banyak sebelum memberikan yang terbaik,” ujarnya memberikan petuah.
Ke depannya, ia berharap kriket bisa semakin berkembang di Indonesia melalui sosialisasi yang lebih menyebar lagi. Selain itu, ia juga berharap agar fasilitas para atlit terpenuhi dan diselenggaraka Liga Indonesia agar kriket bisa lebih dikenal masyarakat luas.