Hebat! Mahasiswa KKN UNDIP Cegah Stunting melalui Pelatihan Antropometri

Pelaksanaan Kegiatan Pendampingan Kader Posyandu, yaitu Pelatihan Antropometri

Sukoharjo (3/2/2023) – Pengukuran antropometri merupakan pengukuran yang dilakukan pada tubuh manusia untuk menilai ukuran, proporsi, dan komposisi tubuh manusia. Pengukuran antropometri dalam segi kesehatan dapat digunakan untuk mengetahui status gizi seorang dengan cara melakukan perhitungan IMT sederhana. Dalam kehidupan sehari-hari, pengukuran antropometri seringkali dilakukan dalam kegiatan posyandu sebagai upaya memantau pertumbuhan balita dan bisa mendeteksi sedari dini bila ada hal yang tidak diinginkan seperti kurang gizi. Selain itu, stunting pada balita dapat dideteksi melalui pengukuran antropometri di posyandu.

Namun, pengukuran antropometri yang dilakukan oleh kader posyandu seringkali terjadi ketidakakuratan dalam pengukuran. Hal ini dapat disebabkan oleh alat yang tidak standar, keterampilan pengukur yang kurang, maupun kondisi lingkungan. Pengukuran yang tidak akurat ini tentunya dapat mengakibatkan kesalahan dalam mendeteksi kegagalan tumbuh/stunting, serta permasalahan gizi lainnya yang terjadi pada balita. Ketidaktepatan deteksi permasalahan gizi pada balita ini juga dapat menyebabkan program pemerintah dalam mengatasi stunting tidak tepat sasaran.

Berdasarkan hal tersebut, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim 1 Universitas Diponegoro (Undip) Tahun 2023 memiliki inisiatif untuk melakukan pendampingan kepada seluruh kader posyandu di Desa Bendosari Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo untuk meningkatkan akurasi pengukuran antropometri kader posyandu. Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 3 Februari 2023 pada pukul 13.30 WIB di Balai Desa Bendosari. Dalam kegiatan ini, jumlah kader posyandu yang hadir sebanyak 17 orang.

Praktik secara Langsung Pelatihan Pengukuran Antropometri

Kegiatan pendampingan kader posyandu ini meliputi pemaparan singkat oleh mahasiswa KKN Tim 1 Undip tentang bagaimana cara pengukuran antropometri yang tepat dan sesuai standar. Selain itu, mahasiswa beserta kader posyandu juga melakukan praktik langsung pengukuran antropometri sehingga para kader dapat secara langsung mencoba melakukan pengukuran antropometri yang baik dan benar.

Di akhir kegiatan, mahasiswa menyerahkan modul pengukuran antropometri kepada ibu bidan desa sebagai pegangan para kader agar dapat terus melakukan pengukuran antropometri yang baik dan benar.

Penyerahan Modul kepada Bidan Desa Bendosari

Melalui kegiatan pedampingan ini, diharapkan para kader posyandu mampu melakukan pengukuran antropometri secara tepat dan akurat dalam melaksanakan kegiatan posyandu di Desa Bendosari.

Penulis: Muhamad Hilal Febrian Hamzah