Konten dari Pengguna

Intermittent Fasting: Tren Semata atau Layak Menjadi Budaya Baru?

Cristin Yohana Putri Sujarwo
Pelajar SMA Citra Berkat
31 Januari 2025 13:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Cristin Yohana Putri Sujarwo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Gaya hidup yang sehat menjadi fokus utama bagi banyak orang di era yang sudah sangat modern ini. Salah satu tren yang belakangan ini semakin populer adalah Intermittent Fasting (IF). Metode puasa ini melibatkan pengaturan waktu makan yang dimana seseorang hanya akan makan dalam kurun waktu tertentu dan berpuasa di sisa harinya. Selain menjanjikan perubahan dari segi berat badan, puasa berselang ini juga membawa beberapa manfaat kesehatan seperti peningkatan metabolisme, meningkatkan konsentrasi, dan mengurangi risiko penyakit.
ADVERTISEMENT
Namun, seperti tren kesehatan lainnya, IF menarik banyak sekali perhatian dari masyarakat dan juga kritik. Beberapa orang merasa metode puasa ini terlalu sulit untuk diterapkan secara konsisten. Tidak jarang juga kalangan masyarakat yang malah menganggap metode puasa ini sebagai salah satu solusi yang cukup fleksibel dibandingkan dengan diet ketat. Sudah banyak ahli dan selebriti yang mendapat pengalaman yang positif selama menjalankan metode puasa ini dan menjadikan metode ini sebagai keajaiban baru dalam dunia kesehatan.
Sumber: pixabay.com/Daria Yakovleva
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: pixabay.com/Daria Yakovleva
Berikut adalah beberapa manfaat yang bisa didapatkan selama menjalankan Intermittent Fasting :
ADVERTISEMENT
Dengan manfaat yang menarik, menurut saya metode puasa ini lebih dari sekadar tren. Karena dibandingkan dengan diet atau puasa jenis lain, metode ini fokus dengan pengaturan waktu. Seseorang yang menjalaninya masih bisa menikmati makanan favorit mereka dalam jangka waktu makan yang sudah dipilih. Berdasarkan dari salah satu penelitian, puasa dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin, memperpanjang umur hewan yang diuji, dan masih banyak lagi. Di tengah-tengah era super sibuk seperti sekarang ini, IF menawarkan solusi yang fleksibel tanpa mengorbankan kesehatan.
Namun, memang tidak bisa dipungkiri bahwa tidak semua orang cocok dengan metode puasa seperti yang satu ini. Terutama untuk mereka yang menderita gangguan kesehatan tertentu dikarenakan oleh waktu makan yang terbatas. Hal ini bisa membawa pengaruh dalam pengendalian rasa lapar yang mungkin akan berlebihan dan kurangnya panduan nutrisi dalam menjalani metode puasa ini sehingga bisa mengurangi manfaat yang ditawarkan.
Sumber: pixabay.com/congerdesign
Intermittent Fasting (IF) memang memiliki potensi besar untuk menjadi lebih dari tren semata. Kita sebagai manusia awam harus lebih bisa mengolah informasi tentang nutrisi yang diperlukan dan apa yang sehat untuk tubuh. Menjadi sehat itu mudah jika kita paham betul apa yang menjadi kebutuhan pokok kita dan bagaimana cara kita membangun kebiasaan baik dengan konsisten menjalani pola hidup baru yang kita inginkan. Mungkin memang tidak bisa dianggap sebagai solusi universal, tetapi metode puasa ini bisa menjadi budaya baru untuk mencapai kesehatan yang optimal.
ADVERTISEMENT