Konten dari Pengguna

Stagflasi Sebuah Ancaman Ekonomi yang Diwaspadai oleh Berbagai Negara

Muhammad Rizal Sabiqurrahman
Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Manajemen Semester 2 UIN JKT
12 Juni 2024 6:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Rizal Sabiqurrahman tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
https://www.freepik.com/free-photo/empty-wallet-due-coronavirus-economic-impact-social-banner-illustration_19002057.htm#fromView=search&page=1&position=47&uuid=baecc4d4-3657-40db-b4d3-b158c714cab1
zoom-in-whitePerbesar
https://www.freepik.com/free-photo/empty-wallet-due-coronavirus-economic-impact-social-banner-illustration_19002057.htm#fromView=search&page=1&position=47&uuid=baecc4d4-3657-40db-b4d3-b158c714cab1
ADVERTISEMENT
Stagflasi merupakan salah satu kondisi ekonomi yang buruk. Tidak ada negara yang ingin mengalami stagflasi karena dampaknya sangat merugikan. Oleh karena itu, setiap negara akan berupaya menciptakan kebijakan yang mencegah terjadinya stagflasi.
ADVERTISEMENT
Lalu apa itu stagflasi? Kata stagflasi tercipta pertama kali oleh Iain Macleod yang menjabat sebagai menteri keuangan inggris, pada tahun 1965. Stagflasi merupakan kondisi inflasi tinggi yang terjadi bersamaan dengan tingkat pengangguran yang tinggi dan pertumbuhan ekonomi yang stagnan. Bayangkan saja harga-harga barang dan jasa melonjak tinggi, tergerusnya daya beli. Di sisi lain, roda ekonomi mandek, pertumbuhan melambat, dan pengangguran meningkat.
Perbandingan Stagflasi dengan Inflasi. Gambar dibuat menggunakan software atau aplikasi oleh pengguna atau pembuat konten
Berbeda dengan inflasi, stagflasi menghadirkan situasi paradoks yang sangat meresahkan. Dalam keadaan stagflasi, masyarakat dihadapkan pada harga-harga yang terus meningkat sementara pendapatan mereka stagnan atau bahkan tereduksi akibat tingginya tingkat pengangguran. Hal Inilah yang akan menciptakan beban ganda bagi masyarakat, terutama bagi mereka yang berpenghasilan tetap atau rendah. Ketika biaya hidup meningkat, daya beli masyarakat menurun, menyebabkan penurunan konsumsi yang dapat memperburuk kondisi ekonomi secara keseluruhan.
ADVERTISEMENT
Penyebab umum terjadinya stagflasi
1. Meningkatnya jumlah uang beredar dipasaran Ketika pemerintah atau bank sentral mencetak uang secara berlebihan, tanpa diimbangi dengan peningkatan produksi barang dan jasa maka yang terjadi ialah meningkatnya peredaran uang. Hal ini memicu inflasi, karena lebih banyak uang mengejar jumlah barang yang terbatas.
2. Kebijakan buruk yang diambil Pemerintah dan bank sentral mungkin mengambil kebijakan untuk meningkatkan jumlah uang beredar dalam upaya merangsang ekonomi, tetapi pada saat yang sama, mereka mungkin membatasi penawaran barang dan jasa. Kebijakan semacam ini dapat mendorong peningkatan inflasi.
3. Tingginya tingkat pengangguran Pengangguran yang tinggi berakibat pada terjadinya dekadensi terhadap pendapatan masyarakat yang pada akhirnya menurunkan konsumsi secara keseluruhan. sementara secara bersamaan inflasi yang tinggi terus menggerus nilai pendapatan yang ada.
ADVERTISEMENT
Menyadari kengerian dari stagflasi membuat berbagai negara di belahan dunia bahu-membahu berjuang untuk melarikan diri dari cengkeraman sang penghancur ekonomi. Berbagai kebijakan dirumuskan dan diimplementasikan, bagaikan senjata untuk memerangi inflasi dan stagflasi yang melumpuhkan.