Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Dilan dan Bagaimana Ekonomi Membentuk Cinta Kita
28 Februari 2018 11:04 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
Tulisan dari Cublaksuweng tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Film Dilan 1990 meraih kesuksesan luar biasa. Penontonnya sudah hampir tembus 7 juta. Kisah cinta Dilan dan Milea di medio 90-an menggambarkan bagaimana cinta bersemi di tahun menuju reformasi itu. Film ini mungkin akan menjadi daftar untuk menengok lagi cinta dibentuk di sebuah periode zaman, mengikuti AADC di periode 2000-an, dan diperiode jauh sebelumnya ada Kejarlah Daku Kau Kutangkap, Cintaku di Kampus Biru, dan Galih dan Ratna di Gita Cinta dari SMA.
ADVERTISEMENT
Tahun 1990-an memang tahun yang komplek. Itu adalah periode buruk industry film tanah air. Bioskop mulai berguguran bersamaan dengan melesatnya industry sinetron di televisi. Si Doel, terus kita kenang sampai sekarang. Meski masih ada Lupus di bioskop, tapi yang paling fenomenal tentu saja Tersanjung, kisah cinta yang penuh intrik keluarga. Sinetron dengan seri terpanjang di era itu, menjadi pendahulu Tukang Bubur Naik Haji, CInta Fitri, dan Putri yang Ditukar.
Tulisan ini ingin berbicara apa yang krusial dari hubungan seorang laki-laki dan perempuan. Adakah perasaan-perasaan kita semurni kasih tuhan, hanya dipengaruhi oleh debar yang tulus atau hasil bentukan dari jamannya. Tersanjung yang penuh intrik itu popular bersamaan dengan gosip-gosip artis. 1990-an masyarakat luas melihat untuk pertamakalinya perceraian di kalangan artis begitu umum terjadi. Padahal hal itu masih sangat aib di sebagian besar masyarakat Indonesia. Dan bersamaan dengan trend facebook di akhir 2000-an, pengadilan agama di hampir seluruh daerah di Indonesia sibuk melayani gugatan. Perlu 2 periode untuk membawa kehidupan cinta para artis ke rumah tangga rakyat biasa.
ADVERTISEMENT
Tapi apakah televisi dan film lah yang membentuk cara kita mengasihi pasangan kita?. Itu barangkali hanya sebagian.
Dalam laman Youtubenya, pada Jum’at (23/2) lalu, Vox mengunggah video bagaimana ekonomi membentuk hubungan cinta manusia Amerika. Kita mungkin mengira bahwa pasang surut orang bercinta dipengaruhi lebih banyak oleh cinta dan kasih sayang tapi video itu menunjukkan bahwa urusan cinta sebenarnya sesuatu yang jauh dari hal-hal romantic, melainkan lebih dekat dengan urusan ekonomi.
Senjakala Ta’aruf
Di akhir 1800-an modus berpacaran utama di kelas menengah adalah "panggilan," sebuah praktik di mana seorang wanita akan menerima pelamar potensial yang dipanggil ke rumahnya dan menghabiskan waktu bersama di bawah pengawasan seorang anggota keluarga. Perkawinan adalah pengaturan praktis dan ekonomis dimana prioritas utama adalah properti dan bagaimana strategi menyelaraskan diri Anda dengan keluarga lain. Kecocokan dan saling kasih sayang bukanlah prioritas pada saat itu.
ADVERTISEMENT
Mirip dengan Taa’ruf yang popular di remaja muslim saat ini bukan?
Saat itu sekitar 25% orang Amerika hidup di kota kecil/desa dengan pertanian dan peternakan. Bar dan tempat makan di kota untuk berkencan berada jauh di pusat kota.
Tahun 1880-1890an, gelombang imigrasi ke Amerika meningkat, baik dari negara lain maupun dari daerah sekitar perbatasan Amerika. Populasi meningkat, terutama di New York dan Philadelphia.
Revolusi industri merubah banyak hal. Ketimbang penuh lumpur di sawah, anak muda lebih memilih menjadi urban di kota-kota besar dan bekerja di pabrik, restoran, dan bar. Mereka tinggal jauh dari pengawasan orang tua untuk pertama kalinya dan mendapati diri mereka dikelilingi oleh seusianya. Inilah awal dari apa yang sekarang kita anggap "berkencan."
ADVERTISEMENT
Ekonomi Mengusai Hati
Moira Weigel menjelaskan dalam bukunya “Labor of Love, The Invention of Dating”. Sejak revolusi industri jumlah penduduk Amerika meningkat. Orang-orang muda lebih banyak keluar rumah dan melakukan aktivitasnya yaitu bekerja, bergaul, bertemu orang banyak, sebagai awal dari berkencan. Terlebih kaum wanita juga sudah mulai memasuki dunia kerja. Aktivitas publik meningkat, pergi ke restoran, nonton film, dan pergi ke taman hiburan.
Itu semua memerlukan uang . Dan abakadabra, berkencan mulai berhubungan erat dengan ekonomi.
Setelah PD II perekonomian Amerika makin membaik. Tahun 1940-1960 Gross Development Product nya meningkat dari 200 juta dollar AS menjadi 500 juta dollar AS. Pada tahun 1956 diperkirakan 13 juta kaum muda Amerika sudah berpenghasilan $10,55 atau sekitar (Rp. 150 ribu per minggu dengan kurs saat ini). Itu setara dengan pendapatan sebuah keluarga di era 15 tahun sebelumnya,
ADVERTISEMENT
Tidak seperti generasi sebelumnya yang menghabiskan waktu dengan membantu keluarganya, generasi baru ini lebih memilih menghabiskan waktu mereka bersama teman-teman, pergi ke tempat-tempat yang mereka sukai sehingga berakibat pada berkembangnya tingkat konsumsi yang mencerminkan kemakmuran ekonomi.
Mobil baru yang bagus mengkilap, music rock and roll dan teater mobil serta tentu saja tetap sambil belajar.
Sejak itu dari tahun 1960an hingga 1990an, sepertinya kemajuan tidak dapat dibendung lagi. Meningkatnya penghasilan, Kemajuan teknologi hingga internet, makin memudahkan proses berkencan. Akses pada internet berarti akses ke orang-orang menjadi lebih banyak dan mudah. Sejak tahun 1995-2005 jumlah pengguna internet meningkat dari kira-kira 16 juta menjadi hampir 1 milyar pengguna.
Merubah Urusan Cinta jadi Industri Besar
ADVERTISEMENT
Internet membuat kehidupan romantisme jadi jauh lebih bernilai komersil, ruang chat dan seks dimana mereka bisa saling menggoda secara online melalui AOL (America On Line) juga makin meningkat.
Sejak 1995 ada sekitar 2500 situs kencan online yang berkembang. Namun perubahan terbesar terjadi di tahun 2010, terutama saat diluncurkannya handphone yang makin mempermudah dan menghubungkan satu sama lain, terlebih dengan munculnya aplikasi kencan di hp anda.
Survey Pew Reseach Center baru-baru ini menyatakan bahwa 77% orang Amerika memiliki smartphone dan 15% org dewasa nya menggunakan aplikasi kencan di smartphone nya. Tahun 2009 muncul aplikasi Grindr diikuti oleh Tinder di tahun 2012, dan seterusnya hingga kini jumlahnya mencapai ratusan aplikasi.
ADVERTISEMENT
Bertemu orang banyak tidak pernah semudah ini. Namun pertanyaannya, apakah berkencan membuat anda lebih bahagia? Setiap teknologi baru dan praktik sosial baru selalu menginspirasi, membawa kecemasan sekaligus kesenangan tentang bagaimana kita akan berkencan dengan seseorang.
Itu semua tentang cinta di Amerika. Di awal tulisan ini, urusan cerai artis sinetron menjadi kenyataan sehari-hari masyarakat setelah 2 dekade. Di film-film Amerika kenyataan single parent mendominasi, menjadi masalah utama mereka bersamaan dengan diskusi transgender dan feminism yang makin menguat belakangan dengan menangnya para kreator perempuan dan tema transgender di berbagai ajang festival film maupun novel. Apakah dunia itu akan jadi kenyataan sehari-hari masyarakat kita?. Kapan?. Dan berapa uang kita sehingga kita akan bisa mengikuti semua gaya Amerika?.
ADVERTISEMENT
Beberapa orang masih memilih melanjutkan tradisi Ta’aruf. Alhamdulillah. Dan Dilan, atas nama Tuhan percayalah selalu bahwa cinta itu Indah. Jika bagimu tidak, mungkin kamu perlu pindah pekerjaan. (Sarivita)