Childfree dan Alasan di Baliknya

Cut Siti Rizki Fajrina
Mahasiswa Psikologi FK USK
Konten dari Pengguna
3 Maret 2024 11:02 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Cut Siti Rizki Fajrina tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
sumber: Canva.com
zoom-in-whitePerbesar
sumber: Canva.com
ADVERTISEMENT
Pernahkah kamu mendengar istilah ChildfreeChildfree adalah kondisi dimana pasangan yang sudah menikah ataupun seseorang yang belum menikah memutuskan untuk tidak memiliki anak.
ADVERTISEMENT
Orang-orang yang memutuskan childfree beranggapan bahwa menikah bukan hanya untuk memiliki anak, dan kebahagiaan tidak hanya didapatkan dengan memiliki anak. Tujuan pernikahan bagi mereka yang memutuskan childfree adalah untuk hidup berdua dan bahagia bersama pasangan sampai hari tua.
Saat mendengar seseorang memutuskan untuk childfree, bukankah muncul pertanyaan dalam benak kita, seperti “Kenapa mereka memutuskan untuk childfree?”, “Apa yang pernah terjadi dalam hidup mereka sehingga mereka memutuskan untuk childfree?”. Nah, artikel ini akan membantu teman-teman untuk menemukan jawabannya.
Menurut ilmu psikologi, ada dua alasan mengapa seseorang ataupun pasangan menikah memutuskan untuk childfree, di antaranya adalah :
1. Kondisi mental yang tidak stabil
Orang tua dengan kondisi mental tidak stabil memutuskan childfree karena mereka beranggapan bahwa mereka tidak memiliki kemampuan yang baik untuk merawat anak. Ada perasaan khawatir jika anak akan tumbuh di lingkungan yang tidak sehat karena kondisi mentalnya.
ADVERTISEMENT
2. Trauma masa lalu
Seseorang yang memiliki trauma masa lalu, khususnya mereka yang pernah diperlakukan buruk oleh orang tuanya, memutuskan childfree karena khawatir anaknya akan mengalami hal yang serupa. Mereka khawatir jika mereka tidak bisa menjadi orang tua yang baik untuk anak-anaknya kelak.  
Melihat alasan di atas, dapat dilihat bahwa dari sisi psikologi, seseorang memutuskan childfree dikarenakan khawatir akan masa depan anaknya. Ada keyakinan dalam diri mereka bahwa mereka tidak akan mampu untuk menjadi orang tua yang baik untuk anak-anaknya. Selain karena alasan psikologi, ada beberapa alasan lain mengapa seseorang ataupun pasangan menikah memutuskan untuk childfree. Alasan-alasan tersebut adalah : 
1. Tidak memiliki finasial yang stabil
Memiliki anak dan membesarkannya membutuhkan biaya yang besar. Beberapa orang memutuskan childfree karena merasa tidak akan mampu memenuhi kebutuhan anak. Pasangan childfree lebih memilih menabung untuk mempersiapkan hari tua.  
ADVERTISEMENT
2. Ingin fokus kepada karier
Mereka yang memutuskan childfree sebagian besar memiliki kesibukan dalam mengejar karier dan cita-cita. Mereka menganggap memiliki anak dapat menghambat mereka dalam meraih cita-cita.  
3. Ingin memutus siklus sandwich generation
Mereka yang memutuskan childfree takut ketika memiliki keturunan, lingkaran generasi sandwich akan terus berlangsung sebab anaknya kelak harus mengurus hidup orang tuanya.
Sebenarnya tidak ada yang salah dengan keputusan childfree ini, asalkan mereka paham akan konsekuensinya dan siap dengan dampak negatif dari childfree. Ada banyak sekali dampak negatif dari childfree, di antaranya muncul stigma negatif dari masyarakat. Hal ini terjadi karena childfree masih merupakan persoalan yang menimbulkan pro dan kontra.
Saat pasangan memutuskan childfree, keputusannya tersebut bisa menimbulkan perseteruan dengan orangtua yang sudah mengharapkan cucu dari mereka. Childfree bukanlah keputusan yang mudah, karena pasti ada yang tidak setuju dalam keluarga. Dampak negatif lainnya dari childfree adalah tidak ada seseorang yang akan meneruskan warisan genetik dan menjadi ahli waris setelah mereka meninggal dunia. 
ADVERTISEMENT
Seseorang yang memutuskan untuk childfree, tentunya sudah mencari tahu terlebih dahulu tentang segala konsekuensi dari childfree, dan bersedia menerimanya. Sehingga sudah sepantasnya kita menghargai pilihan mereka.
Referensi : https://www.idntimes.com/life/family/nisa-zarawaki/gen-z-dan-milenial-lebih-pilih-childfree-atau-punya-anak-1
https://kumparan.com/beritaanaksurabaya/psikolog-ungkap-penyebab-seseorang-memilih-childfree-1zsuabTBWHD
https://www.logosconsulting.co.id/media/faktor-psikologis-yang-mempengaruhi-childfree
/https://jurnal.untirta.ac.id/index.php/Hermeneutika/article/viewFile/13043/8900. 12-13.