Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Kalau Endingnya Kerja Tak Sesuai Jurusan, Buat Apa Kuliah?
7 Mei 2023 21:20 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Putri Hinis Rantiasih tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Sudah jadi rahasia umum bagi sarjana di Indonesia, mencari pekerjaan setelah lulus kuliah tak semudah membalik telapak tangan. Setelah bertahun-tahun menempuh pendidikan di bangku perkuliahan, membuat skripsi yang menguras otak dan tenaga, pastilah semua sarjana berharap mendapat pekerjaan sesuai dengan jurusan, yang katanya sesuai passion.
ADVERTISEMENT
Namun, realita selalu tak sesuai ekspektasi. Lowongan kerja yang ada seringkali tak sesuai dengan keahlian yang dimiliki. Kerja asal kerja pun, pasti dibuat bertanya tanya. “Kenapa aku kuliah kalau akhirnya kerja tidak sesuai jurusan?”
Mendikbutristek Nadiem Makarim pernah mengatakan bahwa 80 persen mahasiswa di Indonesia tidak bekerja sesuai dengan jurusan kuliah yang diambil. Berdasarkan data, hanya 27 persen lulusan yang memiliki pekerjaan sesuai dengan jurusan atau bidang ilmunya. Bahkan presiden Indonesia yang memimpin suatu negara bukan berasal dari jurusan politik atau hukum.
Kita seringkali mendengar cerita-cerita dari motivator di media sosial terkait cerita seseorang yang cuma lulusan sekolah dasar menjadi pengusaha sukses. Atau cerita seseorang yang hanya berjualan online bisa dapat untung ratusan juta.
ADVERTISEMENT
Atau kamu pernah mendengar tentang Steve Jobs, CEO Apple yang masuk jajaran orang terkaya di dunia ini drop out dari kampus, tidak pernah dinyatakan lulus sebagai seorang sarjana. Lantas muncul beberapa pikiran: apakah menjadi orang kaya tidak harus kuliah? Lalu mengapa kita harus kuliah?
Baik mahasiswa maupun sarjana ketika dihadapkan sebuah pertanyaan “kenapa kamu kuliah?” rata-rata jawaban mereka akan menjawab seperti “untuk mendapatkan pekerjaan yang layak” atau “mencari ilmu lebih tinggi”. Apakah benar seperti itu?
Kenyataannya banyak yang menganggur setelah lulus S1. Mencari ilmu tidak harus sekolah bukan? Dengan zaman globalisasi seperti saat ini, internet menyediakan segala sesuatu untuk diakses oleh semua orang.
Tidak harus jadi mahasiswa untuk mengakses Google Scholar, Sciencedirect, dan berbagai situs jurnal. Semua orang bisa mencari ilmu, bahkan tanpa menempuh perguruan tinggi.
ADVERTISEMENT
Hal utama yang dicari dalam dunia perkuliahan selain ilmu, dan relasi, adalah sebuah peluang. Anda bisa katakan bahwa Steve Jobs droup out dan menjadi seorang miliarder, namun peluang untuk menjadi Steve Jobs adalah satu banding miliaran orang yang drop out di seluruh dunia.
Bandingkan dengan orang sekitar kamu, pekerja kantoran, PNS, tenaga pendidik, dan profesi seperti dokter, perawat, atau lainnya. Peluang mereka yang lulus dari perguruan tinggi untuk mendapatkan pekerjaan akan lebih besar dari mereka yang tidak sekolah.
Kuliah tidak hanya sekadar mendengarkan dosen, mengerjakan tugas, kemudian pulang. Ada banyak hal yang bisa dipelajari di dalam maupun diluar kampus. Manfaatkan relasi dan apa yang bisa menjadi hak seorang mahasiswa. Pelajari apapun yang bisa dipelajari, tak harus sesuai dengan jurusan kuliah.
Mengutip perkataan ilmuwan terkenal Charles Darwin, bahwa bukan makhluk paling cerdas ataupun paling kuat yang dapat bertahan sampai akhir, namun makhluk hidup yang paling bisa beradaptasi terhadap perubahan yang dapat bertahan hingga akhir.
ADVERTISEMENT
Sekarang kembali lagi kepada kamu, yang sedang mencari pekerjaan atau yang masih ada di bangku perguruan tinggi. Kesempatan selalu ada, tinggal kita sendiri yang menentukan.
Jika menunggu pekerjaan datang sesuai apa yang kita harapkan, maka jangan iri pada teman-teman lain yang sudah bekerja. Mementingkan gengsi dan idealisme tidak membuat kita mendapat pengalaman atau uang.
Hidup bagaikan seseorang yang sedang melempar dadu. Meskipun kita tidak tahu apa yang akan keluar, tapi dengan mengetahui rumus peluang, setidaknya tangan bisa mengarahkan dadu itu untuk jatuh sesuai apa yang diinginkan.
Last but not least, jika Steve Jobs yang drop out dari kampus bisa jadi orang terkaya di dunia, maka mahasiswa yang mampu lulus bisa jadi penguasa dunia!
ADVERTISEMENT