Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Konten dari Pengguna
Mengenal Pipa HDPE, Pipa Tangguh Tahan Hingga 50 Tahun
21 Oktober 2017 0:20 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
Tulisan dari CV Aneka Makmur Surabaya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pada jaman dahulu, orang lebih mempercayakan saluran air bersih dengan menggunakan pipa besi. Hingga pada akhirnya masalah karat kemudian muncul dan Pipa HDPE pertama muncul.
ADVERTISEMENT
Seperti dikutip dari halaman Aneka Makmur mengutip dari sumber survei WWF tahun 2011 mengungkap, sekitar 97% jumlah air di bumi berupa air asin. Dan hanya 3% diantaranya merupakan air tawar yang dapat dikonsumsi oleh manusia dan makhluk hidup yang lain.
Dan sayangnya, 2% dari 3% air tersebut berupa bongkahan es di kutub. Sementara hanya 1% air tawar yang digunakan untuk mendukung kehidupan seluruh makhluk hidup di dunia. Atau lebih dari 7 miliar orang didunia yang menggunakan air tersebut untuk konsumsi setiap hari dan kegiatan sanitasi.
Dampaknya, dalam survei yang dilakukan pada tahun 2.000 lalu, sebanyak 1,1 miliar orang yang tinggal di 40 negara didunia mengalami krisis kebutuhan air bersih. Dan jumlah ini diperkirakan akan bertambah menjadi 1 dari 4 orang mengalami dampak kekuarangan air bersih pada tahun 2050.
ADVERTISEMENT
Pentingnya menjaga kelestarian dan keseimbangan alam, membuat suplai air bersih akan senantiasa dapat kita rasakan, sekarang dan kelak. Termasuk pemanfaatan seoptimal mungkin sumber air bersih menjadi bagian dalam menghemat dan melestarikan kebutuhan air bersih.
Salah satunya dengan membangun saluran air tangguh. Mengapa, pada jaman dahulu orang menggunakan saluran pipa besi untuk mengalirkan air bersih. Sayangnya, masalah karat kemudian membuat optimalisasi pemafaatan air bersih kurang efektif.
Bukannya menjaga aliran air tetap aman untuk dikonsumsi, karat pada besi pada akhirnya membuat saluran air mudah tercemar. Kotor dan justru sangat berbahaya bagi kesehatan.
Hingga sekitar tahun 1950, seorang pejabat perusahaan air minum WMO di kota Zwolle, Belanda, Johan Keller bereksperimen dengan bahan plastik sebagai pengganti bahan besi untuk pipa air. Hasilnya, masalah karat kemudian dapat diatasi, revolusi industri pipa thermoplastik pun akhirnya dimulai.
ADVERTISEMENT
Keller kemudian mengembangkan temuan pipa plastik pertamanya, dan akhirnya berkomitmen mengembangkan produk Pipa non besi. Hingga pada sekitar tahun 1953, Keller mengenalkan brand pipa Wavin di Eropa, khususnya di Belanda (Sumber : Sejarah Pipa Wavin).
Hingga kini, beragam pipa thermoplastik bermunculan, mulai dari bahan PVC, PPR hingga yang tertangguh Pipa HDPE seperti yang dikenal sekarang. Pipa ini terbuat dari bahan high density polyethylene atau HDPE dengan sifat dan karakter unik.
Pipa HDPE dibuat dengan tingkat keretakan rendah, sementara tingkat kelenturan dan kekuatan sangat baik. Dalam hal saluran air, pipa jenis ini juga tak mudah rusak, mencemari aliran air dan terkoreksi oleh lingkungan sekitar bahkan bahan kimia.
Sehingga membuat pipa yang terbuat dari bahan minyak bumi ini cukup tangguh. Dalam penelitian mengungkap, bahan Pipa HDPE memiliki tingkat kekuatan dan usia pemakaian (untuk air bersih) hingga 50 tahun lamanya.
ADVERTISEMENT
Rahasia Ketangguhan : Model Sambungan Pipa HDPE
Pada dasarnya sambungan pipa HDPE memiliki 3 varian yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Model mechanical joint (tanpa mesin penyambung), model butt fusion dan model electro fusion yang juga cocok untuk saluran gas.
Berbeda dengan proses penyambungan pipa PVC kebanyakan, pipa HDPE disambung dengan memanfaatkan sifat thermoplastik. Bahan ini akan meleleh saat dipanaskan, sementara saat didinginkan, bahan ini akan mengeras layaknya bagian badan pipa HDPE.
Saat dilakukan proses penyambungan, pipa HDPE akan merekat satu dengan yang lain, dengan model persenyawaan sempurna. Istilah ini digambarkan dengan 2 bagian sambungan yang tak memiliki sekat setelah proses pemanasan dengan mesin HDPE.
Model penyambungan ini biasa dikenal dengan istilah butt fusion. Model ini memiliki metode pelelehan dengan mesin HDPE atau Welding Machine.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, metode electro fusion dilakukan dengan bantuan aksesoris pipa HDPE dan mesin penyambung electro. Mesin ini bekerja dengan mengalirkan arus listrik yang kemudian dirubah menjadi energi panas.
Energi panas yang teraliri akan membuat kumparan melelehkan bagian dalam aksesoris dan luar pipa yang akan disambung. Hasil lelehan keduanya pada akhirnya membuat proses persenyawaan sempurna (pada proses penyambungan).
Metode penyambungan pipa HDPE yang ketiga dan paling sederhana adalah model compression joint. Metode ini menggunakan aksesoris pipa, tanpa bantuan mesin penyambung sama sekali dan lem seperti pipa PVC.
Fitting pada pipa memiliki bagian pengunci mechanical yang dapat mengikat bagian pipa yang hendak disambung satu dengan yang lain. Menggunakan gelang karet, proses penguncian akan sempurna tanpa meninggalkan celah penyebab kebocoran saluran.
ADVERTISEMENT
Optimalisasi sambungan dan bahan berkualias untuk memproduksi pipa HDPE membuat produk ini mampu bertahan di usia penggunaan hingga 50 tahun. Di Indonesia produk pipa dari bahan HDPE mulai banyak digunakan baik untuk proyek swasta dan pemerintah.
Sumber : www.anekamakmur.co.id