Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
29 Ramadhan 1446 HSabtu, 29 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Mitigasi Risiko Erupsi, Gempa dan Gas Beracun di Gunung Ijen
26 Maret 2025 10:04 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Cynthya Padma tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Gunung Ijen di ujung timur Pulau Jawa, merupakan salah satu gunung api yang mempunyai danau kawah di puncaknya dengan ukuran kawah 600x900 m, Ijen menjadi salah satu objek wisata menarik di Jawa Timur. Selain pemandangan yang indah, kawah Ijen menjanjikan belerang yang berlimpah. Tak heran kalau Kawah Ijen selalu ramai dikunjungi wisatawan dan para penambang belerang.

Seperti gunung api lainnya Ijen juga sewaktu-waktu dapat menimbulkan bahaya bagi para pengunjung dan masyarakat yang tinggal di sekitar Gunung Ijen. Oleh karena itu, untuk mencegah dan mengurangi risiko yang mungkin terjadi, diperlukan mitigasi bencana melalui prakiraan bahaya gunung api berupa kajian ilmiah untuk mengetahui karakteristik vulkanisme gunung api tersebut. Berdasarkan pengamatan kegempaan, Gunung Ijen mengalami gempa yang berfluktuatif, namun terjadi kecenderungan peningkatan gempa dangkal. Pada periode 1 Desember 2022 sampai 7 Januari 2023, PVMBG merekam 246 kali gempa hembusan, satu kali gempa tremor non-harmonik, tiga kali gempa tornillo, 890 gempa vulkanik dangkal, 20 gempa vulkanik dalam, sembilan kali gempa tektonik lokal, dan tremor menerus dengan amplitudo 0,5 sampai 2 milimeter (dominan 1 milimeter).
ADVERTISEMENT
Bukan hanya erupsi dan gempa yang perlu diantisipasi oleh para pengunjung ataupun masyarakat lokal, kawah ijen juga terkenal dengan gas beracunnya yang berasal dari aktivitas magma di bawah kawah gas belerang (sulfur dioksida & hidrogen sulfida). Berikut ini adalah langkah-langkah pencegahan dan penanganan resiko erupsi, gempa, dan gas beracun kawah ijen, pencegahan dapat dilakukan dengan cara :
ADVERTISEMENT
Penanganan saat terjadi bencana dengan melakukan evakuasi cepat dan terorganisir yang berkoordinasi dengan pihak terkait seperti Pemerintah daerah, PVMBG, TNI, Polri, dan relawan harus berkoordinasi untuk menghadapi skenario terburuk. Langkah selanjutnya untuk penanganan bencana adalah penyediaan fasilitas kesehatan seperti posko medis untuk korban bencana yang membutuhkan pertolongan pertama (stok oksigen dan obat-obatan).