Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.2
Konten dari Pengguna
Danantara: Proyek Besar yang Bisa Ubah Ekonomi Indonesia (Tapi Penuh Risiko)
25 Februari 2025 17:21 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari D Wahyu H tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Konsep Daya Anagata Nusantara sebenarnya bisa jadi game-changer dalam ekonomi makro Indonesia. Intinya, Danantara adalah lembaga yang bakal mengelola dana dari dividen BUMN, PMN, dan efisiensi APBN untuk diinvestasikan. Proyek ini bukan cuma soal mengelola uang, tapi juga soal bagaimana kebijakan ini bisa memengaruhi perekonomian negara secara keseluruhan, mulai dari pertumbuhan ekonomi hingga pengelolaan anggaran negara.
ADVERTISEMENT
Dari Dividen BUMN ke Investasi: Strategi Baru untuk Pertumbuhan Ekonomi
Dulu, dividen BUMN langsung masuk ke APBN dan digunakan untuk belanja negara. Meskipun bisa memberikan dana untuk pengeluaran, tapi tidak mendorong pertumbuhan ekonomi secara langsung. Disini lah Danantara berperan. Uang yang masuk ke Danantara tidak langsung digunakan untuk belanja negara, melainkan diinvestasikan untuk menghasilkan lebih banyak uang lewat saham, obligasi, properti, dan infrastruktur.
Dalam pandangan makro, investasi merupakan salah satu kunci untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Ketika uang diputar untuk investasi, maka akan ada peningkatan kegiatan ekonomi yang lebih luas, mulai dari penciptaan lapangan pekerjaan, peningkatan produksi, hingga pembangunan infrastruktur yang mendorong daya saing negara. Dengan kata lain, jika dikelola dengan benar, Danantara bisa jadi motor penggerak perekonomian Indonesia, seiring dengan meningkatkan produktivitas dan memperbaiki alokasi sumber daya.
ADVERTISEMENT
Temasek vs Danantara: Apa Bedanya dalam Konteks Ekonomi Makro?
Kita bisa melihat persamaan dan perbedaan antara Danantara dan Temasek, lembaga investasi milik pemerintah Singapura. Keduanya sama-sama fokus pada investasi untuk menghasilkan keuntungan, tapi cara mereka bekerja sangat berbeda.
Temasek tidak mengandalkan dividen dari perusahaan milik negara atau APBN. Mereka mengelola aset yang sudah ada, yang dihasilkan dari portofolio global mereka. Dan yang paling penting, Temasek dijalankan dengan model yang sangat independen, tanpa campur tangan politik. Temasek menunjukkan bagaimana pengelolaan aset negara yang berbasis pada prinsip pasar dan ROI (Return on Investment) dapat mendorong pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan.
Berbeda dengan Temasek, Danantara bergantung pada sumber daya yang lebih “raw,” yaitu dividen BUMN, PMN, dan efisiensi APBN yang kemudian diinvestasikan. Dalam pemahaman ekonomi, ini bisa menjadi langkah yang lebih agresif, namun berisiko besar. Ketika dana berasal dari anggaran negara dan BUMN, ada ketergantungan pada stabilitas fiskal dan keberhasilan pengelolaan yang baik untuk menghindari defisit atau krisis fiskal.
ADVERTISEMENT
Risiko Ekonomi Makro: Jika Danantara Gagal, Dampaknya Bisa Besar
Tapi, seperti dalam teori ekonomi makro tentang "opportunity cost", ada risiko besar yang harus diperhitungkan. Jika Danantara gagal mengelola dana dengan baik, dampaknya bisa sangat merugikan perekonomian Indonesia. Salah satu dampak langsung adalah pembengkakan defisit APBN, karena dana yang seharusnya digunakan untuk program-program negara malah terbuang percuma atau malah menyebabkan kerugian besar.
Di sisi lain, jika Dana Negara dikelola dengan buruk, maka akan ada penurunan kepercayaan dari pasar, yang bisa mengurangi investasi asing. Ini akan mempengaruhi nilai tukar rupiah, inflasi, dan suku bunga, yang semuanya merupakan faktor penting dalam skala makro yang memengaruhi daya beli masyarakat dan stabilitas ekonomi nasional.
Keuntungan dan Tantangan dalam Perspektif Ekonomi
ADVERTISEMENT
Jika Danantara berjalan dengan sukses, maka perekonomian Indonesia bisa mengalami perubahan besar. Investasi yang efektif bisa mempercepat pembangunan infrastruktur, menciptakan lapangan pekerjaan baru, dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi. Bahkan, jika sukses, kita bisa mengurangi ketergantungan negara pada pajak dan meminimalisir defisit anggaran.
Namun, sebagaimana kita tau pentingnya kebijakan fiskal yang sehat, Danantara harus dijalankan dengan prinsip akuntabilitas dan transparansi tinggi. Tanpa itu, kita bisa masuk dalam jebakan ketergantungan yang berbahaya terhadap investasi yang tidak stabil dan berdampak buruk pada keuangan negara.
Proyek Besar dengan Potensi dan Risiko
Danantara adalah proyek yang sangat ambisius dan memiliki potensi besar untuk mendorong perekonomian Indonesia, tapi risikonya juga sangat tinggi. Sebagai bagian dari kebijakan ekonomi makro, ini adalah eksperimen yang akan menguji seberapa kuat pengelolaan dana negara dan BUMN kita. Jika dikelola dengan profesional dan transparan, Danantara bisa mengubah cara kita melihat investasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif. Namun, kegagalan dalam pengelolaan akan membawa konsekuensi yang sangat serius, yang bisa mengguncang kestabilan ekonomi Indonesia.
ADVERTISEMENT
Jadi, Danantara harus dijalankan dengan sangat hati-hati. Keberhasilannya akan tergantung pada bagaimana pemerintah dan semua pihak terkait mengelola risiko dan mengoptimalkan potensi yang ada, demi kesejahteraan ekonomi Indonesia dalam jangka panjang.