Laznas PPPA Daarul Qur'an Salurkan Donasi ke Keluarga Alm. Ustadz Maaher

Daarul Quran
Lembaga Amil Zakat Nasional dan Pengelola Sedekah yang berkhidmat pada pembangunan masyarakat berbasis tahfizhul Quran yang dikelola secara profesional dan akuntabel.
Konten dari Pengguna
19 Februari 2021 9:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Daarul Quran tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
PPPA Daarul Qur'an dan keluarga Ustadz Maaher
zoom-in-whitePerbesar
PPPA Daarul Qur'an dan keluarga Ustadz Maaher
ADVERTISEMENT
Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) PPPA Daarul Qur'an menyampaikan donasi yang diamanahkan masyarakat untuk keluarga mendiang ustadz Maaher At-Thuwailibi. Donasi sebesar Rp. 1.274.049.756,- disampaikan kepada istri almarhum di Bekasi, pada Kamis (18/2) malam.
ADVERTISEMENT
"Malam ini kita akan menyerahkan donasi yang sudah kita himpun untuk keluarga almarhum. Donasi ini rencananya akan dibelikan rumah sebagai tempat tinggal dan dijadikan sebagai rumah tahfidz, tempat belajar mengaji. Insya Allah anak-anak almarhum juga akan menjadi generasi Qur'ani karena berada di lingkungan rumah tahfidz," ujar GM Program dan Penyaluran Laznas PPPA Daarul Qur'an Agus Jumadi di lokasi.
Agus melanjutkan, rumah tahfidz ini kelak menjadi amal jariyah bagi masyarakat yang ikut membantu keluarga almarhum. "Rumah ini insya Allah akan menjadi amal jariyah bagi para donatur," katanya.
Pihak keluarga mengucapkan terima kasih kepada para donatur yang telah mewujudkan rumah tinggal bagi keluarga almarhum. "Saya mewakili keluarga mengucapkan terima kasih kepada para donatur dan para muhsinin, terlebih kepada yang telah menginisiasi sampai titik ini, ustadz Yusuf Mansur dan PPPA Daarul Qur'an, dan semua yang sudah terlibat sampai sejauh ini. Semoga Allah SWT membalas dengan sebaik-baik balasan," ujar perwakilan keluarga, Jamal.
ADVERTISEMENT
"Rencana ke depan dari donasi ini akan dibelikan rumah yang tak hanya sebagai rumah tinggal tapi juga akan kami jadikan sebagai rumah tahfidz. Sebagian juga akan kami berikan kepada keluarga ustadz Maaher di Medan," lanjutnya.
Tak lupa ia juga mengajak khalayak untuk bersama-sama mendoakan almarhum ustadz Maaher. "Saya mengajak teman-teman semua untuk mendoakan almarhum ustadz Maaher agar beliau diampuni segala khilaf dan dosanya, diterima amal ibadahnya, kemudian kuburnya dilapangkan dan diberikan cahaya," kata Jamal.
Istri almarhum, Iqlima Ayu juga mengucapkan terima kasih kepada para donatur yang telah memberikan bantuan kepada ia dan anak-anak almarhum. "Saya berterima kasih kepada para donatur yang masih mengingat Ustadz. Saya tidak menyangka akan banyak yang peduli dan ingat dengan anak-anaknya," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu CEO Sedekahonline.com, Gilang Ramadhan, juga mengucapkan terima kasih kepada para donatur Sedekah Online yang ikut berpartisipasi membantu keluarga ustadz Maaher. "Terima kasih para donatur sekalian, semoga menjadi ladang amal bagi kita semua, aamiin," ujar Gilang yang juga turut hadir di lokasi penyaluran ini. Untuk diketahui, Sedekahonline.com adalah platform crowdfunding milik Daarul Qur'an yang telah ikut memberikan manfaat kepada masyarakat luas sejak 2016 silam.
Penyaluran donasi kepada keluarga mendiang ustadz Maaher ini diakhiri dengan pemberian donasi secara simbolis oleh Agus dan Gilang kepada pihak keluarga. "Bismillahirahmanirrahim, kami menyampaikan donasi dari para donatur PPPA Daarul Qur'an dan Sedekahonline.com kepada keluarga. Semoga menjadi amal kebaikan bagi kita semua," pungkas Agus.
Seperti diketahui, Ustadz Maaher At-Thuwailibi meninggal dunia pada Senin (8/2) malam. Ia kemudian dikebumikan di Pondok Pesantren Tahfizh Daarul Qur'an Tangerang, bersebelahan dengan makam Syeikh Ali Jaber. Berpulangnya sang ustadz telah meninggalkan duka bagi istri, kedua anak balitanya, dan juga sanak keluarga.
ADVERTISEMENT
Semasa hidupnya, ustadz Maaher termasuk yang sangat bersemangat dalam mendakwahkan Islam. Ia tak kenal lelah untuk menegakkan Kalimatullah di mana pun ia berada. Namun siapa yang menyangka jika ia diuji dengan keterbatasan ekonomi. Ustadz Maaher berjualan parfum atau minyak wangi untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Ia bahkan sempat tinggal di rumah kontrakan bersama keluarga kecilnya di daerah Cimanggu, Bogor, Jawa Barat. []