Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Pengelolaan Emosi Melalui Hidup Zuhud
31 Oktober 2024 7:15 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Daffa Gefana Zahran tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Saat kita mulai beranjak dewasa akan ada banyak masalah yang dihadapkan. Seperti dari segi ekonomi, kita tidak mungkin terus bergantung dari orang tua. Kita harus bisa menghidupi diri kita sendiri atau bahkan jika kita sudah berkeluarga kita harus menafkahi mereka juga. Tak jarang orang mengalami lelah, stress, bahkan depresi ketika mengalami masalah tersebut.
ADVERTISEMENT
Salah satu solusi yang dapat kita gunakan jika kita merasa lelah adalah dengan mengikuti pola hidup zuhud. Zuhud menurut bahasa adalah berpaling, meninggalkan, dan menghindari.Sedangkan menurut istilah adalah meninggalkan kehidupan duniawi yang sementara dan lebih mengutamakan akhirat.
Hidup zuhud bukan berarti kita serta merta meninggalkan dunia sepenuhnya.Kita tetap harus menyeimbangkan antara dunia dan akhirat.Berikut adalah manfaat dari menjalani pola hidup zuhud :
Kita akan lebih mudah beryukur karena kita tahu bahwa dunia ini hanya sementara, dan kebahagiaan utama ada di akhirat.Sehingga kita merasa cukup dengan hidup sederhana
Memenuhi gengsi, ingin menguasai sesuatu, dan ambisi terhadap dunia seringkali membuat kita gelisah. Orang zuhud mengandalkan tuhan sebagai sumber ketenangan dan kebahagiaan, kita percaya bahwa apa yang diberikan tuhan adalah yang terbaik.
ADVERTISEMENT
Dengan tidak terobsesi dengan kekayaan atau status, akan mengurangi kegelisahan. Kecemasan dan stress biasanya muncul saat kita merasa khawatir akan kehilangan atau keinginan yang berlebihan.
Jadi itu adalah beberapa manfaat dari gaya hidup zuhud. Kita tetap boleh untuk memiliki cita cita yang tinggi. Tetapi kita jangan terlalu memaksa hingga menggunakan cara yang salah dalam meraih cita cita tersebut. Kita harus bersyukur dengan apa yang diberikan oleh tuhan, karena itu merupakan yang terbaik untuk kita.
Daffa Gefana Zahran, Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia