Efektivitas Seni sebagai Media Aspirasi Mahasiswa

Daffa Nauval Haikal Akbar
Mahasiswa sastra Indonesia S1 universitas Pamulang
Konten dari Pengguna
23 Juni 2023 10:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Daffa Nauval Haikal Akbar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Mahasiswa Menuangkan Aspirasi pada Media Seni. Sumber: Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Mahasiswa Menuangkan Aspirasi pada Media Seni. Sumber: Pexels.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seni merupakan sebuah kreasi atas dasar pemikiran yang dituangkan ke dalam berbagai bentuk. Misalnya dalam bentuk lukisan, tulisan, musik, dan lainnya. Keseluruhan bentuk ini menjadi sebuah wadah yang dapat menampung segala aspirasi dan pemikiran setiap orang, tak terkecuali mahasiswa.
ADVERTISEMENT
Mahasiswa merupakan seseorang yang menempuh pendidikan di perguruan tinggi, dan tentunya memiliki tingkatan pemikiran melebih siswa. Dari namanya saja, terlihat lebih tinggi tingkatannya ditandai dengan "Maha". Maka dari itu sebagai mahasiswa tentunya dituntut memiliki pemikiran yang lebih luas dan kritis terhadap suatu hal. Jika terlaksanakan, maka sebuah pendidikan bisa dikatakan berhasil.
Pemikiran kritis yang terbentuk dari pendidikan, tentunya harus disalurkan dengan benar. Tidak semata-mata mengkritik sistem atau fenomena yang rancu, tetapi juga harus disampaikan dengan cara yang lebih terdidik dan elegan. Diantaranya adalah dengan menuangkan dalam relasi kesenian.
Seni menjadi wadah yang sangat cocok bagi mahasiswa khususnya untuk menuangkan pemikiran dan aspirasinya. Jika sebuah pemikiran dan aspirasi dilayangkan secara langsung, terkesan terlalu frontal. Seni menjadi wadah yang pas karena memang membuat setiap pemikiran dan aspirasi dituangkan secara estetik dan indah.
ADVERTISEMENT
Keindahan ini dalam aksiologi tak akan pernah bisa disalahi. Hal ini dikarenakan keindahan dan estetika tidak memusatkan pandangan pada baik dan benar, melainkan baik dan buruk. Maka dari itu, sebuah aspirasi yang dituangkan dalam bentuk estetik, terlihat menjadi lebih elegan dan indah.
Jika diibaratkan dalam konteks kenegaraan, sebuah warga negara dan terkhusus mahasiswa sebagai pengawas dan penjaga kestabilan sistem negara pastinya memiliki aspirasi dan kritik. Terkadang aspirasi dan kritik ini hanya dipandang sebagai kata-kata dengan bentuk orasi dan berbagai pergerakan aksi.
Ilustrasi Aspirasi dengan Cara Demostrasi. Sumber: Pexels.com
Seorang yang mendalami seni, dan menggunakan seni sebagai media dan wadah berekspresi menjadi pilihan yang elegan. Sebuah kata atau aksi, tidak hanya dipandang sebatas itu. Tetapi tentunya dilihat dengan makna lebih jika dibungkus misalnya dengan seni puisi, drama, atau lainnya.
Ilustrasi Drama sebagai Penyampaian Pesan dan Aspirasi. Pexels.com
Dengan mengemas segala bentuk aspirasi atau kritik menjadi sebuah seni, bisa menjadi solusi yang elegan khususnya bagi mahasiswa. Pengemasan dan penyampaian pesan yang lebih estetik membuat jejak mahasiswa lebih dipandang indah dengan berbagai karyanya. Pesan yang estetik ini juga dapat lebih menyentuh kepada hati seluruh orang yang membaca, mendengar, ataupun melihat karya seni yang dibuat dalam bentuk puisi, musik, ataupun lukisan.
ADVERTISEMENT