Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Indonesia Emas, Siapa Tahu?
11 Desember 2017 8:36 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
Tulisan dari Catatan Dahlan Iskan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Catatan Dahlan Iskan
Tolonglah saya. Bantu berikan pencerahan kepada saya: siapa yang pertama kali mencetuskan istilah 'Indonesia Emas 2045'? Kalau lembaga, lembaga yang mana? Kalau perorangan, siapa?
ADVERTISEMENT
Saya sudah berusaha bertanya. Ke sana ke mari. Tapi gagal info. Sudah ke Google juga. Belum dapat jawaban memuaskan. Mungkin saya kurang gigih.
Ceritanya begini.
Bulan Agustus lalu istilah 'Indonesia Emas 2045' itu saya temukan di beberapa kampus.
Bulan itu saya sering diundang untuk jadi pembicara seminar. Dengan topik 'Indonesia Emas 2045'. Di Universitas Airlangga, di ITS, di UIN Sunan Ampel, juga saat diundang seminar yang diadakan BEM Universitas Indonesia.
Di tempat-tempat itu pun saya bertanya. Siapakah penggagas Indonesia Emas itu? Tidak menemukan jawabnya. Panitianya pun saya tanya: siapa pencetus istilah tersebut? Tidak tahu.
Saya sungguh kepo. Saya begitu ingin mendapat penjelasan ini: Apa yang dimaksud Indonesia Emas 2045? Wujudnya seperti apa? Cara mencapainya bagaimana? Programnya apa?
ADVERTISEMENT
Tentu saya tahu ini: di tahun 2045 itu Indonesia berumur 100 tahun. Angka keramat. Hanya itu. Adakah keinginan pencipta istilah tersebut Indonesia 'sudah' adil makmur di tahun itu? Atau 'baru' adil makmur 27 tahun lagi itu?
Kalau iya, tanda-tandanya apa? Gejalanya seperti apa? Yang utama: road map menuju adil makmur itu seperti apa?
Saya lebih kepo lagi setelah membandingkan dengan negara lain. Terutama setelah mengetahui hasil kongres partai komunis Tiongkok ke-19 bulan Oktober 2017 lalu. Saat itu saya lagi di sana.
Salah satu hasil kongres itu mengejutkan saya: lima tahun lagi tidak boleh lagi ada orang miskin di Tiongkok. Tahun 2021 nanti kemiskinan sudah harus terhapus total. Lima tahun lagi.
ADVERTISEMENT
Begitu jelas target itu. Begitu tegas batas waktu yang ditetapkan. Begitu konkrit roadmap-nya. Sebagai orang yang mengikuti dari jarak dekat apa yang dilakukan Tiongkok, saya yakin target menghapus kemiskinan itu pun akan tercapai.
Tiga puluh tahun lalu masih ada 800 juta orang miskin di Tiongkok. Saat itu Tiongkok masih lebih miskin dari Indonesia. Lalu diturunkan menjadi 600 juta, turun lagi jadi 400 juta, turun lagi tinggal 200 juta.
Saat ini orang miskin di Tiongkok tinggal 60 juta. Setiap lima tahun angka penurunannya begitu nyata. Siapa yang tidak percaya kalau target berikutnya juga akan tercapai. Tinggal yang 60 juta itulah yang akan diselesaikan dalam lima tahun ke depan.
ADVERTISEMENT
Indonesia Emas 2045 masih 27 tahun lagi. Bukan lima tahun lagi. Mungkin karena masih lama dianggap tidak perlu road map.
Toh kalau gagal yang menciptakan istilah itu tidak bisa dituntut. Mungkin di tahun 2045 itu dia sudah lama meninggal. (*)