Konten dari Pengguna

Kekayaan Pop Culture Yang Dimiliki Indonesia

Daimat Muhammad Rizky
Mahasiswa Jurnalistik
20 Oktober 2024 4:18 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Daimat Muhammad Rizky tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Grup komedi legendaris Warkop DKI sebagai bagian dari pop culture Indonesia. (Sumber: Instagram/warkop_dki_legend)
zoom-in-whitePerbesar
Grup komedi legendaris Warkop DKI sebagai bagian dari pop culture Indonesia. (Sumber: Instagram/warkop_dki_legend)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Satu hal yang kerap muncul dalam pembicaraan ketika membahas tentang negara Indonesia adalah kekayaan budayanya. Kebudayaan Indonesia yang tersebar dengan luas di tiap daerahnya diikuti dengan ciri khasnya yang beragam merupakan salah satu faktor penting untuk menciptakan sebuah identitas bangsa yang kuat. Tidak dapat dipungkiri bahwa ragam budaya yang ada di Indonesia cukup terkenal di seluruh dunia, sebut saja angklung, batik, tari kecak, pencak silat, dan tentunya masih banyak lagi. Namun masyarakat seringkali tidak menyadari bahwa kekayaan budaya Indonesia tidak selalu mengenai kebudayaan tradisionalnya saja. Indonesia juga memiliki aset pop culture yang sangat kaya. Berbicara mengenai pop culture, apa sih yang dimaksud dengan pop culture? Pop culture atau budaya pop (populer) merupakan suatu fenomena yang terjadi di masyarakat secara massal. Sebuah budaya yang diciptakan dan disetujui oleh masyarakat, biasanya muncul dari kalangan middle class dan lower class. Pop culture juga bisa memiliki arti sebagai sebuah produk yang dihasilkan juga dikonsumsi oleh masyarakat yang mencakup film, musik, seni visual, dan masih banyak lagi.
ADVERTISEMENT
1. Film
Melihat jauh kebelakang, budaya pop di Indonesia sebenarnya sudah sangat lekat di masyarakat. Melalui media nya yang sangat beragam pop culture bisa juga dibilang sebagai wadah ekspresi masyarakat yang bisa dinikmati bersama. Keberadaannya seolah menjadi gambaran atas kondisi yang terjadi di negara ini pada waktu tertentu bahkan menjadi suara masyarakat dalam menyampaikan aspirasinya. Banyak contoh yang bisa diambil dari kasus diatas. Film-film karya Warkop DKI menjadi salah satu bagian dari budaya pop Indonesia yang dengan berhasil menyampaikan kritikan sosial politik melalui komedi satirenya yang tentunya sudah tidak asing bagi masyarakat Indonesia. Warkop menjadi satu diantara film-film ikonik taun 80-90-an yang sering diulang di era sekarang sehingga kemudian dapat menjadi tayangan yang tepat bagi generasi sekarang untuk mengetahui kondisi Indonesia di era 80-90an. Adapula film “Dilan 1990” yang beberapa tahun kebelakang sempat ramai dibicarakan masyarakat dengan keberhasilannya meromantisasi Bandung di tahun 1990-an.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya berfungsi sebagai sarana nostalgia, peran film dalam pop culture di Indonesia juga dapat menjadi ajang unjuk gigi kualitas sumber daya manusia yang kita miliki melalui karya-karya yang dihasilkan. Terbukti lewat banyaknya film-film Indonesia yang mendapatkan beberapa penghargaan dari luar negeri dan diakui sebagai film kelas dunia. Diantaranya ada “The Raid”, “Marlina si Pembunuh Dalam Empat Babak”, “Habibie dan AInun”, “Pengabdi Setan”, dan masih banyak lagi. Film-film yang berhasil menembus pasar internasional secara tidak langsung telah memperkenalkan sekaligus menjadi perwakilan Indonesia di industri perfilman internasional.
2. Musik
Budaya pop memang bisa dibilang sebagai budaya yang modern akan tetapi modernisasi yang dilakukan pasti selalu beririsan dengan budaya tradisional. Di bidang musik, hal itu bisa terlihat dalam musik melayu serta beberapa bentuk pengembangannya sehingga terbentuk subgenre lain. Musik melayu merupakan musik tradisional Indonesia yang secara khusus dimainkan oleh orang-orang yang berada di daerah melayu yaitu di wilayah Kalimantan ataupun Sumatera. Sekitar tahun 1968 musik melayu pun berkembang dan bertranformasi menjadi musik dangdut. Musik yang merupakan gabungan dari musik melayu dan musik tradisional India ini muncul sebagai inisiasi dari Rhoma Irama. Kemudian pada tahun 1970-an, musik dangdut muncul dengan inovasi baru. Terpengaruh dari musik hard rock seperti Deep Purple, Rhoma Irama memadukan suara distorsi gitar kedalam musik dangdut sehingga menghasilkan nuansa musik yang terdengar unik dan juga bisa diterima oleh masyarakat luas. Musik dangdut bahkan menerima predikat “musik rakyat” karena disukai seluruh lapisan masyarakat Indonesia.
ADVERTISEMENT
Tidak berhenti di musik dangdut saja, musik di Indonesia berkembang dengan kemunculan musik pop melayu. Di awal tahun 2000an gelombang musik pop melayu hadir dengan muatan lirik percintaan dengan musik yang masih berakar pada musik melayu hingga dangdut. Musik pada era ini turut diramaikan oleh band-band seperti ST 12, Kangen Band, Hijau Daun, Armada, Vagetoz dan masih banyak lagi. Era ini pernah menjadi tren yang sangat masif di Indonesia bersamaan dengan perubahan tren pakaian hingga gaya rambut anak muda di masa itu. Musik ini identik dengan gaya rambut poni belah pinggir, serta baju dan celana yang serba ketat. Gaya tersebut memang diadaptasi dari subkultur emo yang berasal dari barat. Namun tetap saja saat diterapkan di Indonesia, gaya tersebut seakan memiliki karakterisiknya tersendiri.
ADVERTISEMENT
3. Seni Visual atau Grafis
Kekayaan Budaya Populer lain yang dimiliki Indonesia adalah seni visual atau grafis. Melalui kacamata visual ataupun grafis kita bisa melihat betapa kreatifnya masyarakat Indonesia dalam mengkomunikasikan sesuatu dengan media visual. Ada banyak contoh yang bisa kita ambil ketika berbicara perihal karya seni visual di Indonesia. Mulai dari komik-komik khas superhero Indonesia seperti, “Sri Asih”, “Godam”, dan “Gundala”. Komik-komik ini memiliki artstyle yang sangat unik dengan pilihan warna yang cukup berkaraker namun tetap memasukan unsur kebudayaan Indonesia didalamnya. Hal yang menarik mengenai gambar-gambar komik jadul tersebut adalah artstyle nya masih memiliki tingkat relevansi yanag tinggi di jaman modern dan serba digital ini. Banyak seniman kontemporer di era sekarang yang mengambil inspirasi dari cara menggambar komik-komik jaman dulu. Salah satunya adalah karya visual dari Muhammad Iqbal “Mastermind” yang terdapat dalam sampul album grup band The Panturas. Karya visual di Indonesia tidak berhenti di komik saja. Indonesia juga memiliki ragam seni visualnya yang lain. Apabila mengacu pada benda yang kita temui sehari-hari, masyarakat tentu tidak lagi asing dengan lukisan atau di belakang mobil truk dengan kutipan-kutipan yang cukup ikonik, spanduk pecel lele dengan warnanya yang sangat mencolok, gambar ayam pada mangkok, hingga label dalam kemasan kerupuk yang belakangan dibahas dan diarsipkan dalam buku “Grafis Nusantara Vol.02: Label Kerupuk”.
ADVERTISEMENT
Beberapa hal yang dibahas diatas merupakan bagian kecil dari sejarah panjang perkembangan budaya populer di Indonesia. Sebagai masyarakat Indonesia kita tidak boleh menganggap enteng eksistensi pop culture di negara ini. Kebudayaan yang tercipta secara kolektif ini harus mulai diperhatikan secara serius oleh kalangan masyarakat maupun pemerintah. Usaha pengarsipan terhadap budaya-budaya masa lalu harus mulai gencar dilakukan untuk menjaga keutuhannya didalam sejarah. Selain itu penting juga bagi masyarakat dan pemerintah untuk berkolaborasi dalam menciptakan produk budaya baru dengan kualitas yang jauh lebih baik dengan skala yang lebih besar. Karena tentu banyak hal menarik yang bisa kita temukan didalam budaya populer di Indonesia.
Pop culture di Indonesia memilki potensi yang sangat besar untuk dikenal dunia hingga menjadi sebuah tren global. Berkaca kepada negara-negara seperti Amerika, Jepang, Korea, dan Inggris yang sudah berhasil menjadikan budaya pop nya sebagai sebuah produk yang konsumsi seluruh dunia. Maka bisa disimpulkan bahwa akan banyak keuntungan yang dapat diperoleh jika suatu saat budaya pop Indonesia bisa menguasai dunia. Namun langkah pertama yang dibutuhkan adalah masyarakat harus memiliki rasa bangga terhadap budaya pop yang kita miliki. Karena terkadang masyarakat melupakan itu dan ironisnya lebih memilih membanggakan budaya populer milik begara lain. Harus diingat bersama bahwa pop culture adalah refleksi dari segala sesuatu yang terjadi di masyarakat kita baik itu dari aspek ekonomi, sosial, politik, dan tentunya budaya. Pop culture khas Indonesia merupakan bagian dari identitas bangsa kita yang harus selalu dikembangkan untuk menunjukkan eksistensi masyarakat kita di mata dunia.
ADVERTISEMENT