Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
16 Ramadhan 1446 HMinggu, 16 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Pengawas Kekuasaan di Era Indonesia Gelap
16 Maret 2025 2:37 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Damai Putri Munthe tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Seruan Indonesia Gelap mencerminkan krisis harapan yang dialami generasi muda Indonesia saat ini. Aksi demonstrasi yang diakukan oleh mahasiswa merupakan bentuk protes kepada kebijakan pemerintah yang dinilai tidak berpihak pada rakyat kecil dan menjauh dari prinsip keadialan sosial dan kesejahtraan Masyarakat. Bagaimana generasi muda Indonesia menyikapi seruan ini menjadi penting untuk dilihat, karena ini mencerminkan bagaimana mereka memandang peran mereka dalam masyarakat serta bagaimana mereka memandang tanggung jawab mereka sebagai warga negara yang baik. Beberapa hal yang menjadi tuntutan adalah Pendidikan gratis, cabut proyek strategis nasional, tolak revisi UU minerba, evaluasi program makan gratis, perpu tentang perampasan aset dan masih banyak lagi.
ADVERTISEMENT
Generasi muda merasa kecewa dan tidak berdaya terhadap kebijakan pemerintah sehingga tagar #IndonesiaGelap menjadi ramai dimedia sosial. Kebijakan pemerintah dianggap tidak masuk akal seperti pemotongan anggaran Pendidikan yang berdampak pada penurunan kualitas Pendidikan, peningkatan angka putus sekolah, sulitnya akses Pendidikan ke daerah-daerah, pemecatan guru honorer, ketimpangan Pendidikan. Dampak kebijakan pemotongan anggaran ini terhadap mahasiswa yaitu kenaikan uang kuliah Tunggal (UKT) yang membebani, lebih sedikit proyek penelitian yang didanai dan keterbatasan akses serta fasilitas kampus modern yang membuat berkurangnya tenaga pelajar yang berkualitas.
Penolakan terhadap revisi UU Minerba mencerminkan kesadaran kritis generasi muda terhadap isu lingkungan, keadilan sosial, dan masa depan bangsa. Mereka menuntut pemerintah untuk lebih transparan dalam proses legislasi dan memprioritaskan kebijakan yang mendukung Pendidikan berkualitas serta pelestarian lingkungan.
ADVERTISEMENT
Program makan gratis menjadi tuntutan sebagai bentuk kepedulian terhadap evektivitas dan keberlanjutan dampak jangka panjang program tersebut sehingga penting memastikan program ini memenuhi standar. Kekhawatiran akan potensi pemborosan anggaran yang berdampak pada UMKM lokal, serta risiko ketergantungan bagi masyarakat. Generasi muda menginginkan transparansi dalam pelaksanaan untuk mencegah penyimpangan.
UU perampasan aset adalah upaya pemberantasan korupsi di Indonesia karena ketidakadilan yang ditimbulkan praktik korupsi yang merugikan negara dan kehidupan Masyarakat, terutama generasi yang akan datang. RUU difungsikan sebagai upaya pemulihan aset hasil kejahatan dapat dilakukan lebih cepat dan efisien, tanpa harus menunggu proses hukum yang sering berlarut-larut. Tidak hanya sebagai instrumen penegakan hukum tetapi juga melindungi hak hak Masyarakat dan mendorong kepercayaan publik terhadap institusi pemerintahan.
ADVERTISEMENT
Dari munculnya #IndonesiaGelap akhirnya muncul fenomena baru yaitu seruan #KaburAjaDulu yang merupakan ungkapan dari generasi muda yang merasa terjebak dalam ketidakpastian ekonomi dan sosial sehingga lebih memilih merantau ke luar negeri, karena minimnya lapangan pekerjaan dengan gaji layak, tingginya tingkat korupsi, kurangnya dukungan terhadap inovasi, dan ketidakpastian masa depan menjadi alasan utama mereka merasa tidak lagi memiliki harapan di tanah air. Mereka merasa sistem yang ada tidak memberi jalan bagi mereka untuk berkembang. Namun apakah seruan semacam ini bisa membangun dialog yang konstruktif ?
Etika dalam berdemokrasi bukan hanya soal menyuarakan ketidakpuasan tetapi juga tentang bagaimana cara menyuarakan ketidakpuasan tanpa merusak atau menciptakan suasana yang lebih buruk. Krisis etika yang dihadapi generasi menunjukkan bahwa banyak yang terpengaruh oleh individualism dan konsumerisme yang melemahkan solidaritas sosial. Saat merasa tidak memiliki kontrol atas masa depan mereka muncul keinginan untuk “kabur” yang mencerminkan kegagalan nilai-nilai moral dan etika publik yang terabaikan. Disisi lain kesadaran akan tanggung jawab sosial membuat mereka terlibat dalam gerakan perlawanan terhadap ketidakadilan dengan harapan untuk menerangi “kegelapan” yang menunjukkan masih ada harapan generasi muda untuk menjadi agen perubahan yang positif dalam bermasyarakat.
ADVERTISEMENT
Generasi muda harus berjuang untuk menciptakan masa depan bangsa yang lebih baik, karena harapan itu harus tetap ada bagi bangsa dan diri mereka sendiri. Pemerintah juga harus mendengarkan suara dari generasi muda dan berkomitmen untuk menciptakan keadilan yang lebih adil dan berpihak pada rakyat. Dengan demikian diharapkan “Indonesia Gelap” dapat menjadi momentum untuk perubahan positif , Dimana generasi muda memiliki harapan dan keyakinan terhadap masa depan bangsa.
Penulis Merupakan Mahasiswa Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Katolik Santo Thomas Medan