Teknologi Informasi Dashboard SATUSEHAT: Antara Potensi dan Tantangan

Harjito Damar Pinasti
Mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Konten dari Pengguna
11 Juli 2023 20:59 WIB
ยท
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Harjito Damar Pinasti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dashboard SATUSEHAT Sumber : Dokumen Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Dashboard SATUSEHAT Sumber : Dokumen Pribadi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dukungan atas pesatnya kemajuan di bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK), dan dengan pertimbangan atas suksesnya sistem informasi pusat informasi satu data vaksinasi COVID-19 di Indonesia, Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Ir. Budi Gunadi Sadikin, berupaya untuk memperluas kebermanfaatan aplikasi PeduliLindungi yang sebelumnya telah dianggap berhasil dengan melakukan transformasi sistem informasi satu data COVID-19 dan aplikasi PeduliLindungi termasuk penyesuaiannya, ke SATUSEHAT Dashboard dan SATUSEHAT Mobile. Kebijakan tersebut mulai diberlakukan per 1 Maret 2023 berdasarkan Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Nomor HK 02.02/A/10767/2003 tentang transformasi sistem satu data vaksinasi COVID-19 dan aplikasi PeduliLindungi (JDIH MARVES, 2023).
ADVERTISEMENT
Dashboard SATUSEHAT ini memiliki tujuan yang sangat mulia untuk memfasilitasi akses informasi kesehatan yang cepat dan transparan bagi masyarakat, agar tenaga kesehatan yang ada dapat fokus menangani pasien tanpa harus terkendala masalah administrasi. Hal tersebut penting dilakukan, karena berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Arthur Saniotis (2007), ditemukan fakta bahwa dokter yang menggunakan Rekam Medis/Kesehatan Elektronik (RMKE) di Unit Gawat Darurat (UGD) saja mereka rata-rata masih menghabiskan 43% waktunya untuk proses entri data, dan hanya 28% dari waktu mereka yang digunakan untuk kontak langsung dengan pasien.
Hal tersebut tentunya sangat menghambat proses pertolongan kepada pasien. Selain itu dashboard SATUSEHAT bukan hanya sebuah aplikasi namun merupakan sebuah platform yang memanfaatkan TIK untuk memberikan sistem informasi satu data kesehatan kepada masyarakat. Melalui dashboard ini, masyarakat dapat mengakses data mengenai ketersediaan fasilitas kesehatan, jumlah pasien penderita COVID-19, dan informasi penting lainnya secara real-time.
ADVERTISEMENT
Penggunaan TIK dalam dashboard ini memberikan manfaat besar, seperti meningkatkan transparansi, mempercepat akses informasi, dan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang situasi kesehatan nasional. Namun, seiring dengan pemanfaatan TIK yang semakin meluas, kita juga perlu melihat dengan kritis potensi masalah yang mungkin muncul dalam penggunaan dashboard ini.
Meskipun dashboard SATUSEHAT menawarkan banyak manfaat, ada beberapa potensi masalah yang perlu diperhatikan. Pertama, terdapat kesenjangan akses. Tidak semua masyarakat memiliki akses yang memadai ke internet atau perangkat TIK yang diperlukan untuk mengakses dashboard ini. Hal ini dapat mengakibatkan ketimpangan informasi kesehatan antara masyarakat perkotaan dan pedesaan, serta kelompok sosial ekonomi yang berbeda.
Kedua, masalah keberlanjutan. Dashboard SATUSEHAT memerlukan pemeliharaan dan dukungan teknis yang kontinu agar tetap berfungsi secara optimal. Tanpa dukungan yang memadai, dashboard ini berisiko mengalami kegagalan teknis, mengurangi nilai dan kepercayaan masyarakat terhadap layanan yang disediakan.
ADVERTISEMENT
Ketiga, permasalahan privasi dan keamanan data. Dalam mengumpulkan dan menyajikan data kesehatan, penting untuk memperhatikan perlindungan privasi dan keamanan. Terdapat risiko pelanggaran privasi data pribadi pengguna jika langkah-langkah keamanan yang memadai tidak diimplementasikan secara tepat.
Dalam mengatasi potensi masalah yang ada, pemanfaatan dashboard SATUSEHAT dapat ditingkatkan dengan memperhatikan rekomendasi berikut berdasarkan konteks teori ilmu komunikasi. Pertama, perlu dilakukan upaya untuk mengatasi kesenjangan akses. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dapat melakukan kampanye edukasi untuk meningkatkan literasi digital di kalangan masyarakat yang masih terbatas aksesnya. Selain itu, kerja sama antara Kementerian Kesehatan dengan provider telekomunikasi dan pemerintah daerah juga diperlukan untuk meningkatkan konektivitas internet dan keterdi daerah pedesaan perlu dijalin.
Kedua, penting untuk memastikan keberlanjutan dashboard SATUSEHAT. Kementerian Kesehatan dapat mengalokasikan anggaran yang cukup untuk pemeliharaan, pembaruan, dan peningkatan teknis dashboard ini. Sumber daya manusia yang terlatih juga harus tersedia untuk mengelola dan mengoperasikan platform ini secara efektif.
ADVERTISEMENT
Ketiga, privasi dan keamanan data harus menjadi prioritas utama. Kementerian Kesehatan perlu mengadopsi kebijakan yang kuat dalam perlindungan data dan privasi pengguna. Implementasi langkah-langkah keamanan teknis yang canggih dan pemantauan yang ketat harus dilakukan untuk mencegah penyalahgunaan data.
Pemanfaatan dashboard SATUSEHAT oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menunjukkan potensi besar dalam memfasilitasi akses sistem informasi satu data kesehatan yang cepat dan transparan bagi masyarakat. Namun, tantangan terkait kesenjangan akses, keberlanjutan, dan privasi data perlu diatasi dengan hati-hati. Dengan mengadopsi rekomendasi berdasarkan konteks teori difusi inovasi, pemanfaatan dashboard SATUSEHAT dapat ditingkatkan sehingga memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat Indonesia dalam upaya menjaga kesehatan dan kesejahteraan mereka.