news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Memahami Decisive Moment: Situasi Paling Menentukan dalam Fotografi

Arief Wahyu Pradana
Mahasiswa Jurnalistik di Politeknik Negeri Jakarta
Konten dari Pengguna
31 Juli 2021 20:20 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Arief Wahyu Pradana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Contoh foto decisive moment. Foto: Dokumentasi pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Contoh foto decisive moment. Foto: Dokumentasi pribadi
ADVERTISEMENT
Dalam fotografi, momen dapat dijadikan nyawa dari foto. Momen pada foto tampak menjadi hidup dan tidak biasa-biasa saja. Seperti salah satunya adalah decisive moment. Decisive moment atau saat paling menentukan foto dalam menekan tombol rana kamera. Hasil tangkapannya meliputi komposisi, pencahayaan, dan momen yang pas untuk ditangkap oleh fotografer.
ADVERTISEMENT
Perlu diperhatikan bahwa menangkap decisive moment harus pada momen yang terpenting atau paling klimaks pada suatu peristiwa. Komposisi dan pencahayaan harus seirama untuk mendukung momen tersebut, sehingga tercipta sebuah foto yang menarik dan memiliki estetika.
Kategori Foto Decisive Moment
Antisipasi bisa menjadi kunci memotret decisive moment. Namun hal tersebut juga tidak cukup, foto ini harus terlihat bagus dan hanya bisa dicapai dengan komposisi yang tepat. Komposisi mengalahkan segalanya, terutama jika itu benar-benar bagus dan dengan fokus yang benar.
Jadi, tidak mudah memotret decisive moment karena selain momennya harus tepat, komposisinya juga harus mendukung. Sebaliknya, tidak cukup hanya komposisi yang mendukung, tapi momennya juga harus benar. Satu kesatuan harus mendukung untuk mendapatkan sebuah foto decisive moment.
ADVERTISEMENT
Tentunya momen dapat dijadikan sebagai tujuan yang ingin disampaikan fotografer lewat foto tangkapannya. Dengan begitu, foto menjadi kuat dan memiliki nilai informasi. Decisive moment mampu berbicara dan lebih bermakna. Apa lagi untuk dipublikasikan dan disajikan pada pembaca. Selain fotonya menarik, pembaca juga memahami maksud foto dari yang diberikan fotografer.
Usahakan tidak kehilangan ataupun terlewat pada suatu momen. Kepekaan fotografer harus hadir dalam pemotretan. Hal ini terjadi untuk menghindari hilangnya suatu momen. Misal ada dua kepala negara yang sedang berjabat tangan, dengan sigap segera di foto saat sedang berjabat. Jangan sampai memotret saat tangan kedua kepala negara tersebut sudah dilepaskan.
Persiapan Memotret
Peralatan kamera pun bisa mendukung menangkap momen, seperti tripod. Cukup meletakkan kamera pada tripod lalu siap untuk memotret, mudah bukan? Penggunaannya yang mudah membuat sebagian orang menggunakan tripod. Apa lagi di era yang serba modern ini, ada teknologi di mana kita bisa memotret menggunakan remot, sehingga mampu mengontrol secara jarak jauh.
ADVERTISEMENT
Kalian bisa memotret foto decisive moment dengan menggunakan continuous atau burst mode pada kamera. Continuous atau burst mode adalah sebuah bentuk menghasilkan foto secara simultan dan sekali tekan saja pada tombol rana di kamera. Hal ini untuk mempermudah menangkap foto dengan kecanggihan teknologi kamera digital. Dengan menggunakan continuous atau burst mode pada kamera, kita bisa mendapatkan banyak foto secara bersamaan.
Setelah mendapatkan banyak foto secara simultan, pilihlah foto dan momen yang tepat dan sesuai dengan yang diharapkan. Namun perhatikan pada kartu memori kamera. Foto yang banyak dan dengan ukuran besar akan memakan banyak ruang di kartu memori. Siasati hal tersebut dengan membawa lebih kartu memori dan bijak menggunakan continuous atau burst mode.
ADVERTISEMENT
Kemudahan dan kecanggihan alat-alat modern dapat menunjang kinerja fotografer. Sekarang tinggal bagaimana fotografer memanfaatkan kecanggihan tersebut untuk memudahkan pekerjaannya. Namun, jangan terlalu mengandalkan teknologi. Dibalik kecanggihannya, pasti ada sisi buruknya. Entah itu ada kesalahan atau ada kekeliruan dalam pengoperasiannya. Jadi, harap lebih teliti lagi dalam pengerjaannya.
Persiapan lain juga diperlukan seperti kesabaran dan kepekaan terhadap sekitar pada diri seorang fotografer. Peka yang dimaksud adalah peka pada momen apa saja yang memungkinkan terjadi pada suatu peristiwa, sehingga dapat memprediksi kejadian apa yang mungkin terjadi. Dan tentunya sabar menunggu momen tersebut. Jangan terlalu cepat puas pada beberapa foto saja ya!