Calisthenics: Olahraga Murah Meriah dan Membentuk Tubuh yang Kuat

Angger Danar
Penulis amatir yang selalu senang mempelajari hal baru mengenai kesehatan, olahraga, sosial, dan teknologi.. Freshgraduate Ilmu Komunikasi dari Universitas Ahmad Dahlan.
Konten dari Pengguna
24 Juli 2021 14:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Angger Danar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Calisthenics merupakan olahraga murah meriah yang memanfaatkan tubuh sendiri atau menggunakan sedikit alat kebugaran. Olahraga ini dapat dilakukan di mana saja seperti Taman Hiburan, Pusat Kebugaran, bahkan di Rumah sekalipun. Calisthenics dikenal juga sebagai Street Workout, karena tidak terlalu banyak mengandalkan peralatan yang digunakan untuk memenuhi latihan di setiap ruangannya.
ADVERTISEMENT
Menurut Matt Schifferle (2020) dalam bukunya yang berjudul Calisthenics for Beginner: Step-by-Step Workouts to Build Strength at Any Fitness level, Calishthenics secara klasik didefinisikan sebagai bentuk latihan fisik yang menggunakan berat badan anda sendiri untuk ketahanan. Alih-alih menggunakan bobot eksternal atau perangkat untuk menciptakan perlawanan, Calishthenics menggunakan pengungkit yang anda tempatkan pada tubuh anda untuk meningkatkan kebugaran. Istilah senam sendiri berasal dari kata Yunani kallos, yang berarti “keindahan,” dan sthenos, yang berarti"kekuatan." Jadi, senam berarti bentuk latihan kekuatan yang indah.
Sebenarnya Calisthenics juga disebut dengan olahraga senam, karena dapat menghasilkan gerakan yang menarik dan indah. Olahraga ini dapat menciptakan sebuah gerakan yang indah di setiap sesi pelaksanaannya. Sebenarnya Calisthenics lebih populer pada negara besar seperti Eropa dan Amerika, para pegiat olahraga di sana terkadang memanfaatkan berbagai macam infrastruktur di Taman Hiburan yang sudah disediakan seperti bar Pull-Up, tetapi tidak sedikit juga yang hanya memanfaatkan indeks massa tubuh sendiri.
ADVERTISEMENT
Dalam Olahraga Calisthenics, latihan yang dilakukan dapat difokuskan pada daya tahan, kekuatan, kelenturan, bahkan membakar lemak di setiap sesinya. Gerakan dasar yang dibutuhkan dalam menjalani kegiatan ini antara lain bisa berupa push-up, sit-up, squat, plank, bahkan dapat dikombinasikan dengan olahraga kardio seperti Jumping Jack, High Knee Step.
Saya sendiri salah satu yang mengaplikasikan olahraga calisthenics untuk menjaga pola hidup sehat. Sudah 2 tahun lamanya terhitung dari awal masuk kuliah menjalani program calisthenics, olahraga yang dapat dilakukan di mana saja dan tidak membutuhkan banyak biaya. Menjadikan Calisthenics sebagai pilihan olahraga karena memanfaatkan gerakan dasar dan memperbaiki postur tubuh, bukanlah hal yang mustahil dilakukan secara otodidak dengan memanfaatkan sumber tepercaya.
Bahkan dalam buku John Power (2017) Progressive Calisthenics “ The 20-Minute Dream Body With Bodyweight Exercise, menjelaskan mengenai aktivitas otot hanyalah salah satu faktor yang berperan selama Calisthenics dengan memanfaatkan beban tubuh. Ketika berolahraga detak jantung dan laju pernapasan meningkat, saraf merespon lebih cepat dan darah mengalir lebih cepat. Hormon dilepaskan, lemak yang tersimpan dibakar untuk energi dan metabolisme tubuh merespon tuntutan yang lebih besar. Kita akan sedikit berkeringat dan mungkin merasa sedikit lelah dan sakit pada bagian otot yang digunakan.
ADVERTISEMENT
Pandemi Covid-19 memberikan efek untuk seluruh aktivitas menjadi terbatasi, tidak terkecuali dengan melakukan olahraga di ruang publik. Memang terdapat perbedaan ketika sedang melakukan aktivitas olahraga pada ruang publik seperti Taman Bermain, Lapangan Sepak Bola yang memiliki suasana lebih asyik dibandingkan dengan olahraga di rumah saja. Olahraga ini merupakan salah satu cara alternatif untuk meningkatkan kebugaran serta daya tahan tubuh tanpa harus pergi ke ruang publik seperti pusat kebugaran selama pelaksanaan PPKM berlangsung. Selain itu dapat kita manfaatkan berbagai sosial media yang ada untuk melakukan olahraga di rumah dengan sumber terpercaya dan tidak asal-asalan.
Perkembangan Calisthenics Di Indonesia
Olahraga Calisthenics di Indonesia sendiri sebenarnya sudah memunculkan komunitas-komunitas. Untuk di Yogyakarta sendiri ada komunitas calisthenics, Aldebaran Yogyakarta Street Workout, Alkid Calisthenics, Sambilegi Calisthenics. Semarang memiliki komunitas Barstun Street Workout & Calisthenics. Untuk Jawa Barat ada Bandung Street Workout.
ADVERTISEMENT
Macam-Macam Gerakan Dasar Dalam Olahraga Calisthenics
Push-Up
Source: Angger Danar (Pribadi). Posisi awal untuk melakukan gerakan awal Push-up.
Push-Up merupakan gerakan dasar yang mendorong dan menarik tubuh menjadikan kaki sebagai tumpuan dan lengan inti dari aktivitas serta pandangan tertuju ke depan serta mengandalkan berat badan tubuh sendiri, ketika melakukannya. Gerakan ini dapat merangsang otot tricep, bahu dan juga dada. Mungkin gerakan Push-Up terdengar dan terlihat mudah untuk sebagian khalayak, akan tetapi untuk seseorang yang baru memulai rutinitas pertamanya tidak mudah untuk melakukan hal tersebut.
Squat
Source: Angger Danar (pribadi). Posisi tubuh bawah ketika squat, tidak terlalu lebar dan pastikan jika ingin menggunakan sepatu pilih alas yang rata.
Squat merupakan salah satu gerakan dalam calisthenics yang memanfaatkan lower body sebagai pusat dari aktivitas tersebut. Gerakan yang dilakukan dapat merangsang otot paha depan, samping dan belakang. squat merupakan gerakan yang penting karena melatih otot bagian paha yang di mana setiap harinya tubuh bagian bawah selalu menopang upper body / tubuh bagian atas.
ADVERTISEMENT
Sit-Up
Source: Angger Danar (pribadi). catatan, gunakan alas ketika ingin melakukan sit-up untuk menghindari cidera.
Sit-up merupakan gerakan yang menargetkan pada otot perut, kekuatan pinggang dengan tujuan agar target yang difokuskan menjadi kencang. Sit-Up tidak membuat six-pack, untuk menjadikan perut idaman seperti para aktor. Jika ingin Six-Pack, perlu melakukan defisit kalori disetiap harinya agar tercapai dengan maksimal.
Plank
Source: Angger Danar (pribadi). Posisi plank, usahakan tubuh sejajar dan pandangan lurus ke depan dan gunakan alas untuk menghindari cidera.
Plank sendiri merupakan olahraga yang dapat merangsang dan memperkuat otot inti tubuh dengan cara meletakkan kedua sisi tangan termasuk siku di lantai, kemudian tubuh bagian bawah memposisikan seperti ingin push-up. Gerakan ini memiliki segudang manfaat karena melibatkan otot punggung, lengan atas, bahu dan hamstring(otot paha).
Ananda Angger Danar Jati
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan