Transformasi Teknologi Meningkatkan Kualitas Pendidikan

Dandung Adityo
Pengajar di IAIN Salatiga, pecinta sastra dan budaya Jawa, penggemar olah raga, mensana in corpore sano.
Konten dari Pengguna
11 November 2022 13:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dandung Adityo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Belajar dengan memanfaatkan teknologi. Sumber: Pexels.
zoom-in-whitePerbesar
Belajar dengan memanfaatkan teknologi. Sumber: Pexels.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tahun 2022 adalah tahun kedua setelah maraknya wabah Covid-19 yang mendera Indonesia dan dunia, selama kurang lebih dua tahun ini perubahan tatanan di segala aspek kehidupan merupakan suatu keniscayaan, termasuk untuk aspek pendidikan di Indonesia.
ADVERTISEMENT
PPKM diberlakukan di seluruh provonsi di Indonesia dengan tujuan untuk meminimalisir penyebaran virus agar tidak semakin parah. Sejak saat itulah peralihan kegiatan pembelajaran yang semula dilakukan secara luring (tatap muka langsung) beralih menjadi pembelajaran daring (tatap maya). Dengan berlakunya kebijakan tersebut membuat penggunaan teknologi digital di Indonesia menjadi meningkat serta aplikasi seperti WhatsApp, Google Classroom, Google Meet, Zoom dan perangkat pembelajaran internal milik sekolah atau kampus menjadi aplikasi yang sering dipakai dalam metode pembelajaran.
Lebih jauh daripada itu, Kemendikbudristek sebagai pemegang kebijakan pendidikan tertinggi di Indonesia juga menciptakan platform-platform yang bisa digunakan untuk menunjang pembelajaran serta kurikulum selama masa pandemi.
Nadiem Makarim selaku Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Republik Indonesia melihat peluang itu untuk menciptakan transformasi pendidikan di Indonesia dengan memanfaatkan teknologi digital sebagai cara yang baik dan berkelanjutan. Transformasi tersebut dilakukan dengan berkonsentrasi pada pengembangan platform digital yang fokus di dunia pendidikan.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor: 615/sipers/A6/IX/2022, Nadiem Makarim menjelaskan , lebih dari 1,6 juta guru telah menggunakan Platform Merdeka Mengajar yang membuka akses pada pengembangan diri secara lebih mandiri dan sesuai kondisi. Kemudian, terbentuknya lebih dari 3.500 komunitas belajar para guru, terkumpulnya lebih dari 55 ribu konten belajar mandiri.
Selain itu, lebih dari 141 ribu sekolah telah terbantu dalam mengetahui kondisi literasi, numerasi, karakter siswa, serta kualitas pembelajaran mereka melalui Rapor Pendidikan. "Para guru dan kepala sekolah jadi lebih memahami 280 indikator dari Asesmen Nasional dan membantu mereka untuk melakukan refleksi dan perbaikan dengan Rapor Pendidikan," kata Mendikbudristek.
Tidak hanya itu, tranformasi teknologi telah membantu terfasilitasinya pengembangan diri lebih dari 724 ribu mahasiswa melalui program Kampus Merdeka, bergabungnya lebih dari 2.700 mitra industri ke dalam Kampus Merdeka, bergabungnya lebih dari 43 ribu praktisi ke dalam program Praktisi Mengajar.
ADVERTISEMENT
"Serta, lebih dari 51 triliun rupiah potensi anggaran fungsi pendidikan tahun anggaran 2022 dikelola secara lebih transparan dan akuntabel transparan dengan dukungan platform seperti ARKAS, SIPLah, dan TanyaBOS," terang Nadiem.

Varian Platform Besutan Kemendikbudristek

Sejauh ini Kemendikbudristek paling tidak sudah melahirkan tujuh platform pendidikan yang ditujukan untuk memperlancar ekosistem pendidikan di Indonesia.
1. Merdeka Belajar
Merdeka Belajar merupakan platform yang membantu guru dalam mengajar sesuai kemampuan murid, mengakses pelatihan mandiri kapan pun dan dimana pun. Beberapa fitur dalam platform ini juga membantu guru menginspirasi rekan sejawat.
Saat ini platform Merdeka Belajar sudah diunduh lebih dari 1,6 juta kali hanya dalam waktu 6 bulan setelah rilis. Saat ini terdapat total 2,7 juta pengguna aktif dalam aplikasi dan situs web.
ADVERTISEMENT
2. Rapor Pendidikan
Rapor Pendidikan merupakan dasbor tunggal dalam membantu kepala sekolah dan guru mengidentifikasi, refleksi, dan benahi kualitas sekolah. Hal ini sesuai dengan kompilasi data hasil Asesmen Nasional, Dapodik, kompetensi guru, dan berbagai data terkait pendidikan lainnya yang diolah menjadi lebih dari 280 indikator.
Aplikasi ini sudah digunakan oleh lebih dari 100 ribu satuan pendidikan. Lebih dari 30 dinas pendidikan provinsi, dan 475 dinas kab/kota telah mengakses Rapor Pendidikan setelah empat bulan dirilis.
3. ARKAS
Arkas merupakan aplikasi tunggal tata kelola anggaran sekolah yang terintegrasi dengan data pusat dan regulasi terkini sehingga membantu Satdik dalam proses administrasi yang lebih cepat, nyaman, dan aman.
Sebanyak 216 ribu satuan pendidikan telah menyampaikan laporan pengelolaan keuangan tahap satu tahun anggaran 2022 dengan menggunakan ARKAS. Dengan 51,67 triliun potensi anggaran di tahun 2022 dikelola secara transparan.
ADVERTISEMENT
4. SIPLah
Platform resmi pengadaan satuan pendidikan yang terintegrasi dengan mitra pasar daring dan puluhan ribu penyedia barang & jasa dan diperbarui dengan peraturan keuangan terkini. Sebanyak 204 ribu satuan pendidikan telah mengakses platform SIPLah ini.
5. Akun Belajar.id
Akun resmi untuk akses berbagai program, teknologi yang dibuat oleh kemendikburistek dan platform eksternal yang mendukung proses belajar mengajar yang lebih baik. Saat ini terdapat lebih dari 9 juta akun murid, guru, kepsek, dan operator sekolah teraktivasi.
Saat ini ada 75% elemen pendidik dan tenaga kependidikan (kepsek, admin, guru) sudah teraktivasi Akun Belajar.id.
6. Kampus Merdeka
Platform persiapan karier bagi mahasiswa melalui berbagai pengalaman di luar kampus, dengan akses ke ribuan mitra industri dan organisasi, juga kesempatan mengembangkan diri dan pertukaran budaya.
ADVERTISEMENT
Ada lebih dari 724 ribu mahasiswa telah terdaftar dalam platform ini. Sebanyak 123 ribu mahasiswa sudah berkegiatan di luar kampus selama satu semester melalui beragam program Kampus Merdeka.
7. TanyaBOS
Platform ini merupakan forum tanya jawab seputar penggunaan Dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah). Terdapat 3.000 topik yang dilayangkan dalam platform ini. Sebanyak 11 ribu pengunjung aktif ikut berpartisipasi di forum TanyaBOS.