Self Management dan Development: Sisi yang Terlupakan dalam Pendidikan

Siswa Sekolah Dasar 15 Pagi Mangga Besar mengikuti kegiatan belajar mengajar tatap muka di Jakarta, Rabu (19/1/2022). Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA FOTO

Jumlah Pelajar dan Mahasiswa di Indonesia

Menurut laporan Badan Pusat Statistik, Jumlah pelajar yang ada di Indonesia pada tahun 2021 sebanyak 45.210.000 juta siswa yang terdiri dari Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA). Sedangkan, masih dalam laporan dan tahun yang sama, jumlah mahasiswa/i yang ada di Indonesia sebanyak 8.956.184 orang.

Bila kita kalkulasikan, total masyarakat Indonesia pada saat ini yang sedang mengenyam pendidikan sebanyak 54.166.184 orang atau setara 19% dari jumlah penduduk Indonesia pada 31 Desember 2021.

Fungsi Pendidikan Nasional Berdasarkan Undang-Undang

Dalam UU. No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II, Pasal 3 mengatakan, “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”

Total pengangguran yang ada di Indonesia per Agustus 2021 sebanyak 9,1 juta orang (Badan Pusat Statistik). Terlepas karena ada faktor pandemi, dan minimnya lowongan kerja. Hal ini juga menjadi indikator gagalnya pendidikan dalam mencapai fungsi pendidikan untuk “Mengambangkan potensi peserta didik yang cakap dan kreatif”.

Pentinganya Self Management dan Development dalam Pendidikan

Pendidikan Indonesia pada saat ini hanya fokus memberikan pembelajaran formalitas. Sehingga lupa bahwa para pelajar dan mahasiswa juga membutuhkan materi tentang self management dan self development yang sangat dibutuhkan untuk menjelajahi dunia profesional. Hal ini juga yang menjadikan pendidikan di Indonesia tidak menjamin kualitas seseorang.

Ahmad Rifa’i Rif’an dalam bukunya yang berjudul “Generasi Empati” mengatakan, “Kita sedang hidup di era yang sangat cepat berubah. Yang terus mengupgrade diri, dialah yang bertahan. Yang diam menikmati zona nyaman, bersiaplah tergilas oleh zaman”.

Oleh karena itu, self management dan development atau kemampuan individu dalam mengatur dan mengembangkan diri merupakan hal yang sangat penting untuk dikuasai oleh setiap orang.

Beberapa aspek yang terdapat di dalam self mananagement dan development yaitu, kemampuan untuk memotivasi diri. Bila disuguhkan materi terus-menerus tanpa mengajarkan bagaimana cara memotivasi diri untuk belajar.

Maka, peserta didik lambat laun akan mudah teralihkan fokusnya dan tidak memiliki gairah dalam mengikuti proses belajar. Mengutip pendapat Daniel Goleman (2004: 44), kecerdasan intelektual (IQ) hanya menyumbang 20% bagi kesuksesan, sedangkan 80% adalah sumbangan faktor kekuatan-kekuatan lain, di antaranya adalah kecerdasan emosional atau Emotional Quotient (EQ), salah satunya yakni kemampuan memotivasi diri sendiri.

Kemampuan untuk menentukan mimpi dan target. Setiap tahun lembaga pendidikan meluluskan ratusan bahkan ribuan peserta didik yang terdiri dari pelajar dan mahasiswa. Banyak juga yang setelah lulus dari pendidikan formal masih mengalami kebingungan tentang apa yang akan diperjuangkan dalam kehidupannya.

Hal ini disebabkan oleh lemahnya pemahaman terhadap diri sendiri. Pendidikan di Indonesia yang memaksa para pelajar untuk menguasai berbagai bidang sekaligus turut menjadi faktor penyebab akan hal ini. Menentukan mimpi dan target adalah hal yang sangat penting. Kedua hal inilah yang akan membuat para peserta didik berkembang bagaikan akselerator.

Kemudian, self management dan development akan membantu siswa untuk memanajemen waktu. Tenaga pendidik sering kali memarahi dan memberi hukuman kepada peserta didik bila tidak mengumpulkan tugas tepat waktu tanpa memberikan bimbingan tentang bagaimana caranya memanejemen waktu.

Penelitian yang berjudul “Self Management Untuk Meningkatkan Kedisiplinan Belajar Siswa” menyatakan, “Tingkat kedisiplinan belajar siswa sebelum diberikan teknik self management berada pada kategori rendah dan tingkat kedisiplinan belajar siswa setelah diberikan teknik self management mengalami peningkatan menjadi kategori sedang sampai tinggi”, (Fajriani, 2016).

Kecakapan dalam berinovasi. Self management dan development yang baik akan mendorong seseorang untuk berpikir kritis yang merupakan keterampilan dasar untuk berinovasi. Peserta didik yang memiliki kemampuan inovasi akan memiliki growth mindset, serta mememukan ide baru dan solusi yang orisinal terhadap permasalahan yang terjadi, baik itu pada diri sendiri maupun lingkungan sekitarnya.

Aspek-aspek inilah yang dilupakan dari sisi pendidikan di Indonesia. Kemampuan untuk mengatur dan mengembangkan diri merupakan hal yang harus dipertimbangkan dalam bahan ajar untuk mencapai fungsi pendidikan Indonesia secara komprehensif. Bukan hanya pendidikan formal.

Dinamika kehidupan yang dijalani oleh peserta didik setelah menyelesaikan pendidikan akan lebih rumit. Bila tanpa self management dan development yang baik. Maka akan sangat mudah tergerus oleh perubahan dan perkembangan zaman, dan menjadi generasi penerus bangsa yang bermental lemah.