Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Mengintip Kesuksesan Industri Wisata Medis Malaysia
20 November 2020 11:01 WIB
Tulisan dari Dania Soraya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Untuk ke empat kalinya, Malaysia kembali memperoleh gelar “Health and Medical Tourism: Destination of The Year” dalam ajang penghargaan International Medical Travel Journal (IMTJ) Medical Travel Awards 2020. Pada tahun 2018 saja, keuntungan yang diperoleh dari sektor ini sebesar 1.5 milyar ringgit Malaysia, dan keuntungan ini diprediksi akan terus meningkat. Tentu bukan tanpa alasan Malaysia memperoleh titel tersebut. Setiap tahun tercatat ribuan WNI melakukan wisata medis ke kota – kota besar di Malaysia seperti Kuala Lumpur, Penang, Johor Bahru dan Malaka. Mari kita lihat alasan bagi WNI untuk melakukan wisata medis ke Malaysia.
ADVERTISEMENT
Sinergi dan Peran Pemerintah
Kunci kesuksesan industri wisata kesehatan Malaysia terletak pada sinergi atau kerjasama yang baik antara dunia swasta serta kontribusi dari pemerintah. Pemerintah sangat mendukung dan turut serta dalam pengembangan industri ini, hal ini terbukti dari dibentuknya satu badan the Malaysia Healthcare Travel Council (MHTC). MHTC berada di bawah naungan Kementerian Keuangan Malaysia dan memiliki tugas untuk mempromosikan wisata medis Malaysia dengan mengedepankan citra pelayanan kesehatan kelas dunia. Melalui badan ini, Malaysia terus memperluas pangsa pasar yang kini telah merambah ke negara-negara di Asia, Australia dan Timur Tengah. Selain itu, MHTC juga bertugas mendorong peningkatan kualitas, penerapan harga yang terjangkau dan kepuasan pasien.
Senantiasa Meningkatkan Kualitas Pelayanan
ADVERTISEMENT
Agar dapat bersaing dengan negara lain, Malaysia senantiasa meningkatkan kualitas pelayanan kesehatannya. Dari kerjasama dengan institusi kesehatan paling terdepan di dunia yang memanfaatkan teknologi tercanggih, Malaysia telah berhasil memperoleh pangsa pasar yang luas, misalnya dalam bidang pengobatan jantung (cardiology) dan kesuburan (fertility). Jumlah dokter dan tenaga kesehatan yang berkualitas dan lulusan sekolah kedokteran ternama juga sangat banyak. Para dokter dan tenaga kesehatan juga berkomitmen untuk lebih akomodatif dan fleksibel terhadap kebutuhan pasien dari mancanegara.
Pelayanan yang komprehensif
Bagi pasien mancanegara, Malaysia sangat memahami kerumitan dan keraguan yang timbul sebagai akibat harus mengurus dokumen perjalanan, transportasi dan akomodasi. Oleh karena itu, setiap rumah sakit memiliki International Patients Center yang bertugas untuk mengaturkan segala sesuatu yang dibutuhkan pasien dari kedatangan hingga kepulangan, seperti pengurusan visa dan dokumen keimigrasian, penjemputan dan pengantaran dari/ke bandara, penginapan, pengiriman dokumen rekam medis, pengurusan asuransi hingga jasa penerjemah.
Daya tarik bagi pasien Indonesia
ADVERTISEMENT
Kedekatan jarak antara Indonesia dan Malaysia serta kemudahan transportasi merupakan daya tarik tersendiri bagi wisatawan medis asal Indonesia. Fasilitas kesehatan di kota – kota besar seperti Kuala Lumpur, Penang, Johor Bahru, Malaka, semakin mudah dijangkau dengan adanya direct flight dan direct ferry dari Jakarta, Batam, Tanjung Pinang, Dumai dan Medan. Bahkan bagi pasien yang bertempat tinggal di Batam, dapat melakukan kontrol kesehatan rutin ke rumah sakit di Johor Bahru secara pulang pergi (PP) dengan menggunakan kapal ferry. Hal ini tentu karena beberapa kota di Indonesia secara geografis memang memiliki jarak yang lebih dekat ke Malaysia dibanding Jakarta.
Harga pengobatan atau pemeriksaan kesehatan yang di patok Malaysia juga terbilang relatif terjangkau dibanding pengobatan di negara tujuan wisata medis lain seperti Singapura. Jika dibandingkan dengan harga di Jakarta maka biayanya hampir sama. Sebagai ilustrasi, satu kali konsultasi dengan dokter spesialis di salah satu rumah sakit swasta ternama di Johor Bahru sekitar RM 95 – 130, atau sekitar Rp 340.000 – 470.000.
Demikianlah beberapa hal yang menjadi dasar kesuksesan industri wisata Malaysia. Semoga Indonesia dapat mengambil pelajaran atas kesuksesan Malaysia dan kedepannya dapat memberikan fasilitas kesehatan tingkat dunia di seluruh kota besar serta dapat mengembangkan industri wisata medis yang menggiurkan ini.
ADVERTISEMENT